chapter 6

43 25 2
                                    

DUARRRR....

Suara ledakan yang begitu nyaring mengejutkan semua orang yang berada di istana, bahkan enam orang gadis yang sedang berada di perpustakaan pun langsung bergegas menuju arah ledakan tersebut dan betapa terkejutnya mereka melihat seekor monster bertubuh besar yang menembakkan api berwarna ungu kepada para prajurit yang berada disana

"Monster itu bernama Magnamalo, dan sepertinya monster itu sudah dalam pengaruh penyihir hitam, lihatlah matanya berwarna hitam pekat" Kata Navya setelah mengingat ciri-ciri monster itu dari buku yang dibacanya

Tanpa mereka sadari monster itu menembakkan api ungu ke arah mereka tapi sebelum api itu mendekat Navya tiba-tiba saja langsung mengucapkan mantra yang memunculkan sebuah perisai yang melindungi mereka semua dari serangan itu

"Wahh ternyata mantra yang kau pelajari ternyata berguna juga" Ucap Aery

"Yeahh, tidak sia-sia aku mempelajarinya,tapi yang paling penting sekarang kita harus membantu memusnahkan makhluk itu, kita tidak boleh mempermalukan harga diri kita sebagai agen rahasia bukan teman-teman?" Kata Navya sambil menyunggingkan senyum tipis dan di balas anggukan kepala oleh mereka

Zenna pun menekan salah satu tombol yang berada di jam tangannya dan munculah sebuah hologram yang berisi senjata dari dunia mereka dulu seperti pistol, katana, bom, panah dan lain-lain serta beberapa racun yang dulu mereka racik untuk menjalankan misi dan tanpa menunggu lama pun secara cepat mereka mengambil satu persatu senjata itu dan mulai menyerang Magnamalo bersama-sama

Mulai dari Leta dan Ruby yang menembakkan anak panah ke arah kaki monster itu, Lieza dan Navya yang menembakan peluru ke punggung berduri monster itu serta Zenna dan Aery yang melemparkan beberapa botol racun mematikan kearahnya, berharap dengan semua serangan yang mereka berikan dapat melukai tubuh monster magnamalo itu

Namun sayangnya, serangan yang mereka berikan tidak menimbulkan efek apapun pada tubuh magnamalo bahkan semua luka di tubuh nya menghilang dengan sangat cepat tanpa bekas sedikitpun, mereka berenam yang melihat itupun mulai memikirkan cara untuk menghabisi monster itu tanpa menambah korban jiwa

"aku ingat,dibuku yang kubaca, Magnamalo memiliki kelemahan terhadap air makanya dia menyerang bagian selatan istana sebab disini tidak ada sumber mata air seperti sungai maupun danau" Kata Navya kepada mereka berlima

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita memancingnya menuju sumber mata air, jika kalian setuju,maka Aery yang merupakan agen Ry yang dikenal dengan kegesitannya akan sangat mudah untuk melakukan tugas ini bukan?aku yakin kalian semua sudah menguasai beberapa mantra yang kalian temukan dibuku yang kalian baca, aku rasa kita semua bisa memanfaatkan itu" Ucap Lieza mengutarakan rencananya dan tentu saja di setujui oleh mereka

Aery yang ditugaskan untuk memancing monster itupun mengucapkan sebuah mantra yang seketika membuat tubuhnya terasa sangatlah ringan dan membuat kecepatan larinya semakin cepat, dia pun mulai menembak ekor monster itu yang membuat monster itu menyerang serta mengejarnya,saat itulah Aery mulai mengiringnya ke sumber mata air sesuai arahan Zenna yang terdengar melalui earphone bluetooth yang terpasang ditelinganya

Sementara itu Navya, Ruby, Lieza, dan Leta mengamankan para penduduk peri agar tidak terkena serangan monster saat menuju ke sumber mata air, setelah memastikan semuanya aman,mereka pun segera menuju mata air suci gunung mas, tempat Zenna berada dengan menunggangi kuda prajurit yang mereka pinjam

Ditengah perjalanan, mereka dikejutkan dengan tubuh seseorang yang terlempar mengenai pohon, mereka yang melihat itu segera turun dari kudanya dan mendekati tubuh yang tergeletak itu dan betapa terkejutnya mereka,ketika mengetahui orang itu adalah Aery yang sudah terkulai lemas dengan hidung dan mulut yang masih mengeluarkan darah

NyiaAaAAaAAaaAaa—suara teriakan kuda

Mereka yang tadinya fokus berusaha mengobati Aery pun langsung teralihkan ketika mendengar hiruk pikuk suara kuda dan ketika mereka melihat ketempat mereka meninggalkan kuda mereka, terlihat Magnamalo yang sedang menghisap jiwa-jiwa dari kuda-kuda itu yang membuat tubuhnya semakin membesar

"Navya, kau bawa Aery ketempat aman dan sembuhkan dia, biarkan kami mengurus monster itu dan tolong hubungi Zenna untuk segera kemari naiy" Ucap Leta pada Navya sebelum dia, Lieza dan Ruby menyerang Magnamalo

Navya yang mendengar itupun segera membawa Aery menuju tempat aman dan mulai menyembuhkannya menggunakan mantra pengobatan yang dia pelajari, setelah semua luka yang berada di tubuh Aery hilang, Navya segera menghubungi Zenna agar segera menuju ketempat mereka berada sekarang melalui earphone-nya

~~~~~~POV Zenna~~~~~~

aku mendapatkan panggilan dari Navya yang mengabarkan bahwa mereka dalam bahaya, pada saat itu juga aku langsung menuju tempat mereka dengan portal teleportasi yang merupakan salah satu karya buatanku di dunia dulu

Sesampainya disana, aku melihat Lieza,Leta dan Ruby yang mulai kehabisan tenaga menghadapi Magnamalo yang terlihat lebih besar dari sebelumnya, aku pun segera mengeluarkan ramuan penambah energi dari ruang penyimpanan hologram milikku dan segera aku berikan kepada mereka bertiga yang langsung diminum oleh mereka

Setelah energi mereka kembali, kami mulai menyerang monster itu, tapi saat kami ingin menyerangnya menggunakan senjata yang kami gunakan, Tiba-tiba saja tangan kami bergetar dan senjata itu terjatuh, saat tanganku bergetar aku merasa ada aliran seperti sengatan listrik yang mengalir di tubuhku dan benar saja, sebuah aliran listrik benar-benar muncul di kedua telapak tanganku

Setelah aku perhatikan,Ditelapak tangan teman-temanku yang lain seperti Lieza terlihat ada sebuah cahaya yang bersinar sangat terang, Ditelapak tangan Leta muncul sebuah api berwarna biru dan Ditelapak tangan Ruby muncul gumpalan salju, kami yang mengalami kejadian itu tanpa pikir panjang menganggap bahwa itulah kekuatan yang selalu dibicarakan oleh orang-orang yang selama ini kami dengar

Kami pun mulai menyerang monster itu menggunakan kekuatan kami secara bersamaan yang membuat Magnamalo itu terlempar jauh sekitar 1 km ke depan dan membuatnya menabrak pohon besar yang membuat pohon itu roboh menimpa tubuhnya menyebabkan suara dentuman yang membuat seluruh hewan berlarian karena kerasnya suara yang ditimbulkan

~~~~~~POV Zenna End~~~~~~

Saat suara dentuman yang sangat keras itu terdengar, Navya yang sedang menunggu Aery siuman pun terkejut dan reflek berdiri menutup telinga, membuat kepala Aery yang semula dipangkunya pun terjatuh ke tanah dengan kencangnya, tanpa diduga,karena itu juga Aery yang semula pingsan langsung tersadar dan langsung mengaduh kesakitan sambil mengelus kepalanya yang terlihat memiliki benjolan kecil

Navya yang sadar dari keterkejutan nya pun segera menghampiri Aery dan mengobati benjolan dikepalanya dan setelah memastikan Aery sudah sembuh dengan baik, Navya mengajaknya untuk menuju sumber suara dentuman keras yang dia dengar sebelumnya

Sesampainya disana, mereka berdua melihat teman-teman mereka yang lain sedang berusaha menggulingkan Magnamalo menuju mata air suci menggunakan kekuatan mereka yang baru muncul itu, Navya dan Aery yang melihat itu segera menegur dan menanyakan bagaimana caranya kekuatan mereka bisa muncul

Mereka berempat pun menceritakan kejadian saat mereka mendapatkan kekuatan mereka sebelumnya kepada Navya dan Aery,setelah mendengar cerita mereka Navya pun mulai berpikir tentang kekuatan yang muncul secara bersamaan itu, mungkinkah kekuatannya dan Aery juga sudah muncul jika keempat temannya yang lain sudah muncul

Navya pun mencoba mengeluarkan kekuatan dari tangannya secara perlahan dan muncullah cahaya hijau dari tangannya,ternyata dugaannya benar bahwa kekuatannya juga sudah muncul, Aery yang melihat Navya berhasil mengeluarkan kekuatannya pun ikut mencoba untuk memunculkan kekuatannya yang ternyata memunculkan Gumpalan air yang sangat banyak mengelilingi mereka bereenam

Ruby yang melihat kejadian itu seketika langsung teringat tentang Magnamalo yang harus mereka bawa ke sumber mata air, dengan pikiran cerdasnya dia pun menyuruh Aery untuk menyiram Magnamalo yang sedang pingsan tak berdaya itu dengan gumpalan air yang Aery keluarkan

Dan setelah gumpalan air itu mengenai monster itu, tubuhnya mulai mencair menjadi satu bersama gumpalan air yang mulai meresap kedalam tanah dan meninggalkan sebuah permata berwarna biru muda yang bersinar terang, Zenna pun mengambil permata itu dan menyimpannya di ruang hologram miliknya

"Akhirnya semua nya sudah berakhir dan sepertinya kekacauan ini harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum kita kembali ke istana" Kata Lieza sambil menatap Navya dengan senyum penuh arti

Navya yang mendengar ucapan Lieza pun langsung mengeluarkan kekuatan natural repair miliknya untuk memperbaiki semua kerusakan yang disebabkan oleh monster Magnamalo yang sudah mereka habisi


"Selamat anak-anak kalian berhasil mengalahkan musuh pertama kalian dan memunculkan kekuatan kalian dengan begitu cepatnya" Ucap~
-
-
-
-
-
-
Lanjut di chapter selanjutnya!!
Jangan lupa vote dan comment<3

ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang