012

69 4 0
                                    

Kringggg...

Akhirnya, saat yang ditunggu tunggu pun tiba, bel istirahat telah berbunyi, itu artinya Aodra sudah menyelesaikan hukuman pertama mereka.

"Akhirnyaa" lega Aodra saat mendengar bel istirahat.

"Huhh, hampir pingsan gue" keluh Arta.

"Ke kantin aja yuk" ujar Aletta.

"Ayoo" balas Sofia.

Aodra pun pergi meninggalkan tiang bendera, menuju kantin.

"Ikut gue" ajak Darren yang tiba - tiba menghampiri dan menarik tangan Zea.

"Ehh kakk" pekik Zea terkejut, lalu mengikuti langkah Darren.

"Kita duluan aja, biar Zea sama kak Darren" ucap Sofia lalu diangguki oleh kedua sahabatnya.

Darren membawa Zea ke rooftop.

"Aduh, apaan si kak, gausah tarik tarik" protes Zea.

Darren pun melepas genggaman tangannya pada tangan Zea.

"Gue cape, laper, haus, maunya kekantin, gamau kesini" rengek Zea.

"Laper? Haus? Cape?" tanya Darren berturut - turut lalu Zea mengangguk.

"Minum dulu" ucap Darren, memberikan sebotol minuman pada Zea.

"Makasii kak" balas Zea lalu meminum minuman tersebut hingga tersisa setengah.

"Kasian, haus banget kayanya" celetuk Darren lalu mengusap kepala Zea.

Zea mengangguk sambil memasang ekspresi manja.

"Siapa suruh bikin ulah" balas Darren yang tiba - tiba merubah ekspresinya menjadi datar.

"Ya lagian, gue cuma telat 5 menit doang, tapi satpamnya pelit banget gamau bukain pagernya" jelas Zea.

"Dengerin gue yaa, yang namanya telat ya telat, disiplin itu penting Zee" ujar Darren.

"Udah telat, ngerusakin pager sekolah, trus mobil lo rusak juga kan, jadi ga cuma pihak sekolah aja yang dirugiin, tapi lo juga, gue tau lo sama temen - temen lo bisa bayar semuanya, tapi lo tetep gaboleh seenaknya" lanjutnya panjang. Zea hanya mengangguk - ngangukkan kepalanya.

"Denger ga?!" galak Darren.

"Ihhh kok galakk" protes Zea.

"Itu gue nanya Zee" ucap Darren datar.

"Ishh, iya pak ketos, gue denger kok" balas Zea dengan senyum terpaksa.

"Kalau sampe lo ngulangin ini lagi, siap siap terima hukuman dari gue."

"Gue lari."

"Biar apa?"

"Biar ga dapet hukuman dari lo."

"Gue kejar sampe dapet, harus bisa bertanggung jawab sama apa yang udah diperbuat Zee."

Zea pun mendengus kesal, "iya kak iyaa, bawel banget si."

"Paham sama semua yang gue bilang?" tanya Darren memastikan.

"Nggaa hehee" jawab Zea lalu berlari meninggalkan Darren di rooftop.

"Jangan lari Zee, nanti jatoh" tegur Darren sedikit mengeraskan suaranya.

"IYAA KAK, AMANN" teriak Zea membuat Darren menggelengkan kepala.

Sekarang Zea pun sudah bergabung dengan sahabat - sahabatnya dikantin.

"Kak Darren tadi kenapa Zee?" tanya Arta penasaran.

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang