024

41 2 0
                                    

Siluet keempat gadis nampak cantik di tepi sungai, rambut mereka mangalun indah mengikuti angin yang berhembus, hanya ketenangan yang dirasa. Kicauan burung bersahutan membuat suasana semakin damai. Aodra memutuskan untuk pergi ke tempat yang menjadi favorit mereka.

"Di masa depan, kita bakal gimana ya?" ujar Arta menerawang jauh menatap awan.

Sofia membuka matanya dan menjawab, "Bakal kaya gini terus, pertemanan kita bakal abadi."

"Kalau seandainya nanti ada masalah yang buat kita jadi musuhan atau saling benci, gimana?" sahut Zea.

"Kita udah dewasa Ze, semua masalah bakal kita selesain dengan kepala dingin" balas Aletta yang sedari tadi menyimak.

"Satu hal dari gue, gue minta jangan terpengaruh sama apapun itu yang nantinya bakal buat perpecahan antara kita, tolong saling percaya satu sama lain ya?" ujar Sofia serak.

"Sayang banget sama kalian, pokonya kita harus janji, harus selalu kaya ginii" jawab Zea dengan mata berkaca - kaca.

"Ishh ko jadi mellow gini si, gue jadi mau nangis" ucap Arta sendu.

"Pelukan sini, cengeng lo semua" balas Aletta merentangkan tangan.

Kini keempat gadis itu tengah berpelukan, meredam rasa yang ntah mengapa sesak jika membahas masa depan. Semoga saja semuanya akan tetap seperti ini apapun yang akan terjadi nantinya.

•••••••

Derap langkah kaki dari tangga yang menjulang tinggi mengalihkan atensi mereka, Aletta dengan raut panik dan terburu buru menuruni tangga.

"Masi pagi aja lo udah grasak grusuk, tenang dikit napa idup lo" celetuk Alezra menatap sang adik.

"Ezra" tegur Daniel.

Aletta menyinyir ke arah Ezra mengejek.

Menarik kursi untuk duduk, seolah tak ada yang terjadi, Aletta menatap Alezra melas. Seakan tau maksud sang adik, Alezra memutar bola matanya malas.

"Mau apa lo?"

Aletta menyengir, "Hehe tau aja lo bang" ujarnya.

"Buruan, apa"

"Temenin gue ke gramed dong" pinta Aletta.

"Lah, biasanya sama Fia mereka" balas Alezra bingung.

"Mereka mah udah sering nemenin gue, lo kan jarang" balasnya.

"Jangan bilang lo minta beliin novel novel gajelas itu?" tebak Alezra tepat sasaran.

"SERATUS BUAT LOO"

"Ga, gue gamau"

"Ishh dasar, pokonya harus. Kalau lo masi gamau gue taro muka lo di situs pinjol"

Daniel dan sang istri hanya bisa tersenyum kecil melihat interaksi kedua buah hati mereka.

"Temenin lah adeknya bang, jarang jarang kalian quality time" ujar Laura.

"Ezra mau mau aja mom, tapi sekalinya belanjain ni bocah duit Ezra jadi lenyap"

"Lo kira gue tuyul apa".

"Iya".

"Sialan lo" amuk Aletta.

"Udah udah, Ezra temenin Aletta, masalah bayarnya nanti daddy tf" final Daniel.

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang