4 Mantan (2)

189 31 10
                                    

Niat hati ingin melupakan masalah sejenak dengan mencoba tidur, tapi gagal. Pikiran gadis berambut sebahu itu tidak tenang. Tubuhnya bergerak gelisah di atas kasur berukuran besar milik kekasihnya. Akhirnya tubuhnya terpaku menatap langit-langit kamar dengan menampakkan lampu hias bernuasna klasik modern. Terdengar hembusan nafas gusar dan kesal pada dirinya yang tidak bisa menahan diri untuk tidak cemburu yang berakhir pada perdebatannya dengan Dita. Lama menatap langit-langit kamar dengan segala kegelisahannya, Jinny melihat ke arah jam digital di samping tv.

Kenapa Dita belum kembali ? Rutuk Jinny melihat jam menunjukkan pukul 12.15.

Apa pestanya belum berakhir ? Tanyanya sekali lagi dengan gelisah.

Karena tidak tahan dengan rasa penasarannya, Jinny beranjak dari kasur yang sejak tadi menopang tubuhnya dengan nyaman. Dia beranjak dari sana bermaksud untuk mengecek ke luar. Dengan rasa penasaran yang mengganggunya, Jinny melangkah mendekati pintu, dibukanya perlahan hingga hampir tak menimbulkan suara ketika daun pintu membuka sedikit lebar. Dia mengedar pandangannya ke sekuruh ruangan, tidak ada satu pun yang dilihatnya kecuali beberapa pembantu yang ada di rumah Dita yang sibuk membereskan gelas dan beberapa alat makan kotor. Perlahan kakinya digerakkan ke arah taman belakang tempat pesta berlangsung, masih terdengar suara musik, tapi tak sekencang sebelumnya, musik yang diputar pun sudah berubah gendre ke lagu klasik yang menenangkan.

Langkah Jinny masih santai dan terasa  berat sebenarnya, tapi sudah terlanjur dia berada di teras belakang, tanggung untuk berhenti atau berbalik. Diedarkan pandangannya ke taman cukup luas yang cukup untuk menampung keluarga dan kerabat Dita. Sudah tidak banyak orang di sana, hanya beberapa yang betah mengobrol atau memang sengaja menghabiskan malam di tempat ini, terasa malam begitu panjang melihat pemandangan di hadapannya.

Jinny memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie berwarna putih karena cuaca malam yang sedikit dingin. Jinny sempat membasuh diri dan mengganti pakaiannya karena berniat untuk segera tidur, tapi sekarang dia malah ada di tempat ini.

Matanya mencari sosok yang membawanya ke tempat ini. Dia melihat Chandra Karang yang masih menemani beberapa tamu, sepertinya itu keluarga dekat Dita, terlihat dari wajah-wajah yang hampir mirip. Beruntung dia tak melihat sosok Kirana di sana, yang sedikit tidak membuatnya lebih leluasa untuk menelisik setiap jengkal tempat itu, meski dari kejauhan.

Puas melihat di sisi kanan taman yang tampak sudah tidak menarik karena hanya beberapa saja yang tinggal, Jinny melihat ke arah kiri taman dimana ada kolam berukuran tidak terlalu luas atau pun kecil, ukurannya pas untuk melengkapi rumah keluarga seperti ini. Kolam renang nampak tenang dan sepi, tapi tunggu...mata Jinny memicing melihat dua orang duduk di pinggir kolam dengan kaki mereka berada di permukaan air kolam. Mereka tertawa sesekali membuat Jinny mengeraskan rahangnya. Tangannya yang ada di dalam saku hoodie menggenggam erat, manahan rasa tidak suka.

Really ? Dia tertawa untuknya ? Dan lihatlah bagaimana laki-laki itu menatapnya. Aku membenci ini.

Jinny tidak bisa membohongi rasa cemburunya. Sekalipun status mereka mantan dan kini dialah yang menjadi kekasih Dita, tetap saja ada rasa was-was yang menghantui, apa lagi setelah mengetahui ada misi untuk menyatukan mereka, rasanya ingin berteriak saja.

SHE IS MINE ! DITA IS MINE !

Jinny berkali-kali mengucapkannya dalam hati, lebih tepatnya meraung, berteriak, entahlah dia frustasi sekarang. Dia hanya bisa memandang nanar ke arah dua orang yang menjadi fokusnya kini.

Di sana, di ujung kolam Dita dan Kevin sedang berbicara santai, seperti melepas rindu, tapi sebagai teman yang pernah mengisi beberapa sesi di kehidupan masing-masing, tidak lebih, itu niat Dita, tapi tidak untuk Kevin. Dia berusaha senatural mungkin mengikuti alur obrolannya dengan Dita, tapi tentu saja hanya untuk bisa kembali dekat dengan Dita.

She is Mine #3 [Hug and Tears]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang