8 [ Ikut Lomba (2)]

98 11 0
                                    

ੈ✩‧₊˚

"kalian gak risih punya adik kayak gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kalian gak risih punya adik kayak gue?"

Bbuk

Bbak

"ADOHH BANGG BILANG BILANG KEK WOYY!"

Hana teriak, senderannya di punggung Juan nampak oleng.

Tidak kurang dari 5 detik para bujang yang sebelumnya nampak sudah diambang alam bawah sadar itu terbangun dan menatap Hana spontan.

Gilaa, hawanya seperti diselimuti badai yang siap-siap menerjangnya.

"Siapa yang bilang gitu?"ucap Hesa menatap selidik pada adik perempuannya.

"H-hah?"Hana jadi gugup diliatin mereka, ia tidak sangka respon nya bakal begini.

"Abang tanya siapa yang ngomong gitu sama kamu Hana?"Hesa mengulangi ucapannya.

"Jaqline si setan?"tanya Sean menceletuk.

GGAK GGAK...

Burung gagak sialan melewat di saat yang kurang tepat.

"Hah?, eh engga anjay"balas Hana mencoba untuk tetap calm dengan menatap kemanapun dengan asal.

"Terus siapa?"Tanya Sean lagi, lihat bahkan sekarang tangan Sean sudah nampak slay terlipat didepan dada.

"Gak ada yg bilang gitu sama gue Bang, gue cuman pengen nanya aja loh"jelas Hana meyakinkan.

"Kamu nanya gitu sama kita? Yang jelas kita semua gak mungkin ngerasa risih punya adik kayak kamu Hana"jelas Hesa mengusak rambut Hana yang terhembus angin.

"Meskipun tingkah lo kayak babi ngepet dikejar masa"sahut Sean membuat Hana melotot, yakali dirinya di samakan dengan hewan itu.

"Hush Sean mulut kau"ujar Hesa menempatkan jari telunjuk tepat di depan mulut adiknya.

"Pokoknya jangan mikir kita risih punya adik kayak kamu Hana, kamu adik perempuan satu-satunya yang harus kita jaga, so jauhin pikiran kayak gitu oke?"ucap Hesa.

Kemudian tangan nya merengkuh bahu adik perempuannya itu kedalam pelukan, sebab sudah terlihat tanda tanda derai air mata yang akan meluncur bebas.

"Huhu sayang gue Bang sama kalian"ujar Hana masih memeluk sang abang.

"Utututuuu, gemash nya adik gue" Azka nampak mencubit kedua pipi Hana gemas.

Yang lain ikut terkekeh melihat ekspresi adik perempuannya nampak menolak perlakuan Azka.

ੈ✩‧₊˚

"Bang gue bawa apa lagi ini?"

Pagi pagi buta perempuan dengan kaos upin ipin itu nampak sibuk mengepak alat-alat lukisnya kedalam totebag.

They're My Brother | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang