ੈ✩‧₊˚

Pukul setengah tujuh pagi di hari rabu Sean dan Hana sudah siap dengan seragam sekolah mereka, sebuah keajaiban yang dianugrahkan pada kedua remaja ini.Yang lain tentunya masih sibuk dengan urusan masing masing, paling didominasi cari barang yang gatau dimana sambil ngoceh.
"Duh indahnya pagi ini" Sean menghirup udara pagi sambil memejamkan mata.
"Jijay" Sahut Hana menatap jijik pada Sean.
PLETAKK
"EHH SAKIT BANGKE!"Hana mengaduh kesakitan mengusapi dahinya yang kena sentil abangnya itu.
"Nekat bener ngatain gue jijay"
"Lagian lo sih, sok dramatis"
"Dramatis dramatis, emang situ kagak?"
Hana melotot, memang iya sih dia dramatis fakta, hati mungil nya menjerit-jerit, tapi yah udahlah Hana ngalah kali ini.
"Sarapan nya bubur ayam aja ya sekalian berangkat, jangan pada kesiangan" ujar bunda, dirinya sedang menyiram bunga kesayangannya.
"Loh bun kok sarapan diluar?"tanya Riki.
"Weh kamu ga inget kompor di dapur kamu rusakin hah?"bunda kali ini nyewot sebelas dua belas sama Hana.
Setelahnya Riki dihujani surakan dari para saudaranya, apalagi Sean paling kencang.
"Wes wes ayo berangkat nanti ga keburu sampe sekolah"Hesa kemudian menggebah adik adiknya yang menaiki motor menuju pagar rumah.
"BUNDA KITA BERANGKAT DULU" Hana melambai pada ibunya, yang langsung disambut hangat.
"IYAA HATI HATI, ADEKNYA DIJAGA!"
"WOKEH BUND"
Gak anaknya gak ibunya sama sama suka teriak teriak.
Mereka berdelapan kemudian pergi meninggalkan area rumah.
"Senangnya dalam hati aku dibonceng bang Satya" Hana diatas jok motor Satya malah berdendang ria sambil menikmati semilir angin, bergaya syuting Mv.
Motor-motor itu sampai di parkiran sekolah, biar gak ribet cari parkiran lagi jadinya mereka berjalan menuju pinggir jalan tempat mamang bubur jualan.
Sesuai permintaan ibunda anak anak itu berakhir sarapan bubur.
Beberapa anak sekolah ada yang sarapan disana, tempatnya strategis banget buat anak sekolahan yang kesiangan bangun dan ga keburu sarapan.
"Mang bubur spesialnya 4 porsi" ujar Hesa, bikin para bujang dan satu gadis itu melirik bingung sekaligus bete.
"Loh heh kok pesen 4 porsi?" Reyhan bertanya.
"Semangkok bagi dua, kasian mamangnya harus nyuci banyak mangkok" ujar Hesa lempeng bikin makin bete.
"Lo aja bang yang nyucinya kalo kasian bangke"
"Lagian gak liat kita ini berapa orang bang? Mana rakus rakus"lanjut Hana, plislah mana cukup semangkok berdua.
"Dah sutt diem kita pesen 4 porsi besar aja napa sulit banget, gue bayarin" ujar Hesa lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
They're My Brother | ENHYPEN
Fanfiction𝐀𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐥𝐨 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐛𝐮, 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐥𝐨 𝐫𝐞𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐬𝐚𝐚𝐭. 𝐌𝐞𝐬𝐤𝐢 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧�...