②❺ : Raynda, lisya takut

0 0 0
                                    

◡̈⋆ʜᴇʟʟᴏ(●’◡’●)ノ
Happy Reading 🧚‍♀️

Lisya sedang tertawa akibat candaan yang di lontarkan oleh raynda untuk diri nya, lisya sakit perut mendengar hal itu

"Udahh ah sakit perut lisya" minta lisya, raynda melihat lisya tertawa hati nya menjadi lega

"Minum gih minuman nya, udah mau cair itu batu es nya" suruh raynda melihat minuman lisya yang masih penuh

"Ga, aku enek lama lama makan sesuatu yang manis" tolak lisya, es coklat punya nya sangat manis biasa nya tidak

"Eh kecil kecil aja ngomong kalau itu ga bagus, nanti ga ada yang beli sama ibu itu lagi karena nganggep ini itu ga becus, ga kasian kamu liat ibu itu? Dia kerja sambil bawa anak, ga kebayang cape nya" nasehat raynda pada lisya yang bebicara hal itu dengan nada yang agak besar
1
"IBU, ES IBU ENAK BANGET!!" teriak lisya, sang ibu pun tersenyum mendengar pujian itu

"Ga kayak gitu juga tapi bagus, ibu nya ada malu ada bangganya" ucap raynda, lisya hanya cengengesan

"Aduhh, raynda aku mau ke toilet sebntar ya" pamit lisya yang langsung bergegas menuju toilet untuk menuntaskan hajad nya

"Iya, kalau lama aku susul biar kamu ga takut" jawab raynda yang kemungkinan tidak akan lisya dengar karena dia sudah jauh

Saat lisya pergi, ada raisa yang menghampiri raynda dan duduk di depan lisya duduk tadi, tanpa di izinkan dia menyeruput es coklat lisya tadi

Dengan cepat raynda menarik gelas itu kembali, menukar es itu dengan sedotan yang baru, "lo jangan sembarang minum, ga ada sopan sopannya jadi manusia" tegur raynda melihat tajam kearah raisa

"Hehe raynda, jadi pacar aku yuk!, aku rela kok jadi yang kedua entar aku kasih deh apa yang kamu mau" minta raisa dengan tatapan menggoda raynda

"Apa sih, banyak kali cwo di luar sna ayang mau memperlakukan lo selayaknya perempuan berkelas, ga usah ngejar gue yang jelas jelas udah punya seseorang" tolak raynda mentah mentah

Raynda hendak pergi menyusul lisya karena dia tidak nyaman didekat raisa, sedangkan status nya sebagai pacar orang, takut orang salah paham

Tangan nya di tarik oleh raisa yang ikut pergi, "ray, ayoo plisss 1 minggu aja" paksa raisa dengan tatapan memohon

Raynda langsung menepis tangan raisa, "udah sa, 1 hari aja gue ogah pacaran sama lo apa lagi 1 minggu, kalau lo gatel om om banyak di hotel sana ga usah ngejar ngejar gue" ucap raynda, raisa tertohok oleh ucapan raynda yang menyuruh nya melayani om om

Raisa menatap raynda yang pergi dari hadapan nya, "gue semurah itu kah? Se gatel itu kah?" pikir raisa

Sementara itu Lisya sudah di toilet, sebenarnya dia sudah sering di tegur oleh om hantu tapi dia sudah tak tahan lagi untuk melakukan pembuangan

"LISYA, om mohon tahan aja jangan ke toilet, kalau mau ke toilet mending ke toilet kantin" minta om hantu tapi tetap saja lisya keras kepala

"Aduh om kalau di tahan bisa bisa lisya gagal ginjal, kalau di kantin nanti di intip sama cwo cwo genit" kekeh lisya yang sudah didepan toilet perempuan dan masuk kedalam wc itu

"Haduhh bocah itu ngeyel banget, gue harus minta tolong sama siapa, di sekolah ini ga ada anak indigo lagi, masa gue kasih tanda tanda? Tapi bukannya ada yang nolongin malah ada yang pingsan" pikir om hantu mundar mandir di dan toilet

Di dalam toilet lisya sudah keluar dri bilik toilet, tapi tiba tiba lampu toilet mati, lisya langsung cepat cepat ingin keluar tapi diri nya di tarik oleh seseorang

"BWAHAHAHAHAHA AKU DI KIRIM SESEORANG UNTUK MEMBUAT MU MENDERITA, LISYA HAHHAHAHAHAH" tawa seseorang yang menurut lisya sangat amat menakutkan

"Lepas, aku tidak ada salah dengan mu" minta lisya sembari memberontak karena genggaman orang itu pada tangannya sangat erat

"TIDAK!! HAHAHAHAHAHHAHAHAH" tawa perempuan itu menarik lisya untuk menghadap cermin

Betapa terkejut nya lisya, didalam kegelapan ia melihat seorang perempuan dengan rambut panjang menjuntai, muka yang berdarah dan pucat, perempuan dengan senyum yang menyeramkan

Wajah perempuan itu putih pucat, mata yang merah bak darah, mulut dan pipi yang di penuhi oleh darah, rambut hitam nan panjang

"K-KKAMUUU SIAPAAA!??? LEPASKAN AKU" teriak lisya, tangan nya gemeteran, keringat dingin bercucuran di wajah nya

"AKUHHHH AKAN MEMBUAT MU TRAUMA HAHAHHAHAHAH HAHAHAHHA" lagi dan lagi perempuan itu tertawa seram, dia memegang leher belakang lisya dengan erat

Lisya memegang tangan yang berdarah itu, berusaha untuk melepaskan tangan itu tapi entah kenapa diri nya semakin melemas

"LEPASHHHHH" teriak lisya sembari memberontak dan menarik tangan perempuan itu kebelakang

"TIDAK SEMUDAH ITU ANAK MUDA" balas perempuan semakin memepererat cekikan nya pada lisya

"APA MAU MU!!?" tnya lisya yang hampir kehilangan kesadaran nya akibat perempuan itu

"JAUHI ANAK YANG BERNAMA RAYNDA HAHAHAHAHAHAHAHA" jawab perempuan menggunakan kedua tangganya untuk mencekik lisya

Lisya yang kepalang lemas dan tak berdaya kehilangan kesadaran nya, dia kehilangan nya karena ketakutan yang berlebihan dan juga pengaruh dari cekikan itu

Lisya pingsan di dekat bilik kamar mandi, perempuan itu melihat lisya dengan tatapan puas, "untung saja aku membuat mu pingsan, kalau ku sedang jahat aku akan membuat kamu meninggal, selamat tinggal gadis cantik" perempuan itu pergi dengan tawa seramnya

Lampu toilet kembali hidup, pintu toilet yang tidak bisa dibuka kembali bisa terbuka, ada adik kelas yang masuk kedalam toilet

Dia menemukan lisya yang tergeletak tak berdaya, gadis itu menyentuh hidung lisya untuk mengecek masih hidup atau tidak ternyata masih hidup

Gadis itu menyingkirkan rambut yang menutupi muka lisya, "loh ini kan kak lisya pacarnya kak raynda? Pantes kak raynda nyariin, tapi kok dia bisa pingsan ya?" tanya gadis itu yang mengenali lisya

Dia berlari menuju luar toilet, "KAK RAYNDA, KAK LISYA PINGSAN DI DALAM TOILET" teriak nya, raynda tengah mendengar hal itu langsung mematikan handphone nya dan bergegas ke dalam toilet

Semua orang yang mengantri pun ikut mengerumuni toilet, raynda masuk dan benar saja lisya tergeletak tak sadarkan diri di dekat bilik itu

Raynda menggendong lisya ala bridal style menuju ke UKS, perasaan nya campur aduk melihat sangat kekasih pingsan di toilet sendirian

"Bodoh, anak orang ga lo jagain, coba aja tadi ge temenin mungkin aja kejadian ini ga terjadi" batin raynda menyalahkan diri nya sendiri

Tiba di UKS, lisya ia baringkan di bankar uks yang kosong, lisya di beri minyak angin agar sadar, dasi dan ikat pinggang nya juga di longgar kan

Lisya akhrinya sadar, dia mengedip kan mata nya agar bisa melihat dengan jelas, dia melihat ke samping ternyata ada raynda yang melihat nya dengan khawatir

Lisya menggenggam erat tangan raynda, dia berubah posisi menjadi duduk dan menatap raynda dengan keringat serta tangan yang masih gemeteran

"Raynda, lisya takut" adu lisya dengan suara yang lemas dan ketakutan, raynda memeluk lisya agar dia bisa tenang

"Maafin raynda ya, tadi aku nemenin lisya" ucap raynda mempererat genggaman pada tangan lisya yang dingin

②❺

Hello
Gimana chapter nya??
Bagus ga? Aku nulis nya
Saat mati lampu, jadi maaf
Kalau ada typo

Jangan lupa Vote dan comment!!

.
.
.
.
.
.
TBC.

Raylis? ° Mark Lee (Tidak Di Lanjutkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang