①⓿ : Lisya's birthday

0 0 0
                                    

Hello
Happy reading📖

①⓿

Saat hendak masuk kelas lisya melihat seseorang yang tak asing menurut nya, dia sedang menunggu seseorang siapa lagi kalau bukan revan

"LISYAAAA!!!" panggil revan sambil melambaikan tangannya

"Lisya kalau kamu ingin hidup tenang, jangan terlalu dekat dengannya" ingat om hantu itu sebelum menghilang

Lisya bingung harus menuruti omongan om itu atau menuruti pikirannya, tapi jika menuruti omongan om itu dia akan kehilangan temannya

"Ingat kata om ga boleh terlalu dekat, ga terlalu dekat bukan harus berhenti berteman kan?" tanya lisya pada diri nya sendiri

Lisya bertekad untuk tidak berhubungan dengan revan lebih dari teman biasa, Lisya berjalan menghampiri revan yang masih melambai tangannya

"Good morning, revan" sapa lisya tersenyum lembut pada revan

"Beh gila, pagi pagi di sambut senyuman semanis itu" batin revan sambil melihat lisya yang sedang tersenyum

"Morning to sya, mau jalan jalan sama gue lagi ga?" tawar revan dan mengharapkan lisya berkata 'iya'

Saat lisya ingin berbicara, ada nayara yang berteriak dari kejauhan, "HAPPY BIRTHDAY KE 18 TAHUN CHALLISYA ANAK CANTIK, ANAK BAIK" teriak nayara sambil berlari lari membawa sebuah kotak yang lumayan besar

Setelah sampai kotak itu nayara jatuhkan dan memeluk erat lisya, "hbd ya tetap bahagia, jangan terlalu dipikirin masalah masalah kamu" ucap nayara setelah melepaskan pelukan nya

"Gila, gue suka sama dia tapi ga tau kalau dia ulang tahun hari ini, ga becus banget sih gue, apa gue keluar dulu ya untuk beli kado, iya deh keluar dulu" batin revan menyalahkan diri nya

"Gue pamit dulu ya bye" pamit revan bergegas pergi dari hadapan nayara dan lisya

"Aaaa makasih banget lohh nay, kamu udah repot repot lari lari kayak orang di kejar anjing tadi" ucap lisya dengan mata yang berkaca kaca

"Lohh kok kamu nangis? Aku nginjek kaki kamu ya? Eh ga deng" tanya nayara takut ia meninjak kaki lisya

"Uh aku baru kali ini di ucapin ulang tahun sama seseorang yang baru aku kenal, biasanya aku cuma di ucapin sama miss, mbak dan supir aja" jawab lisya sambil menangis terharu, nayara paham langsung memeluk tubuh lisya lagi

"udah udah, aku punya hadiah buat kamu tapi buka nya pas udah di rumah, takut kamu ketawa kalau liat hadiah nya" bujuk nayara sambil mengelus punggung lisya yang bergetar

"Huaaaa makasi banget loh nay, aku ga berekspektasi kalau kamu bakal nyiapin kado" ucap lisya setelah itu melepaskan pelukan nya terhadap nayara

Tiba tiba raynda tersenyum ke arah lisya, sambik memberikan kado yang kecil namun lisya kembali terharu melihat hal itu, tapi raynda tau dari mana dia ulang tahun?

"Ga usah bingung, gue di kasih tau sama nana tadi, happy birthday yang ke 18 tahun ya walaupun ini cuma sepertiga dari hadiah nya nana tapi gue bikin sendiri semaleman" ucap raynda, lisya langsung mengambil dan tersenyum lembut

"Makasih ya ray, aku Terima kado dari kamu" balas lisya, raynda langsung mengacak ngacak rambut lisya karena gemas melihat pipi dan hidung lisya yang memerah karena menangis

Nayara melihat itu langsung menutup mulutnya kaget, "KAPAN AKU DIGITUIN JUGA WEEE, RAMBUT GUE GA TERTARIK APA BEGIMANE NIH" teriak nayara di dalam batin

Dan tanpa sengaja lisya melihat gelang yang di pakai oleh raynda, gelang berwarna pastel yang tak asing bagi diri nya

"Gelang itu? Apa cuma mirip ya, mirip sama gelang ku dulu" batin lisya melihat gelang raynda

Raynda berhenti mengacak rambut lisya, dia pergi masuk kedalam kelas, meletakkan tas nya disana dan melemparkan senyum nya setelah itu berlari menuju kantin

Lisya membenarkan rambutnya dengan rasa kesal yang membara pada raynda, tetapi dia sedikit salting oleh tingkah raynda itu

Nayara terkejut saat ada seseorang yang merangkul diri nya, "kiw kiw neng nana, pasti kangen sama aa rayyan kan" goda rayyan pada nayara

"Huekhhh jijik gue, sya gue pergi letakin tas dulu ya nanti gue balik lagi" pamit nayara, menepis tangan rayyan dan bergegas ke dalam kelas nya

"Sya, gue kasih peringatan ya, kalau lo ada perasaan buat raynda dan revan gue saranin lupain, raynda masih terpaku sama masa lalu nya yang butut itu, sedangkan revan orangnya egois, bukan maksdnya ngejelekin dia tapi lo orangnya lembut lembut gimana gitu nah sedangkan revan orangnya kasar, egois, posesif parah, takutnya lo malah stress dan bunuh diri kayak mantannya yang dulu" jelas Rayyan, Lisya merasa tak percaya apan yang rayyan bilang

"Serius kamu ray? Mantan nya bunuh diri karena sifat revan" tanya lisya memastikan lagi

"Ya, mending cari laki laki laen yang lebih baik, tapi feeling gue lo bakal ada sesuatu sama Raynda, entah apa soalnya gue bukan dukun atau peramal" jawab rayyan, lisya malah memikirkan ucapan rayyan tadi

"Hubungan sama raynda, semoga aja cuma sebatas temen curhat doang" ucap lisya berharap

"Kek nya lebih dari sahabat, ini lagi musim perjodohan mungkin kalian di jodohin kali terus nikah, punya anak terus gue nikahin anak kalian, ga dapet emaknya anaknya pun jadi" ucap rayyan menggoda lisya, lisya kaget dan reflek menabok belakang rayyan

Dibalik keseruan aktivitas lisya dan rayyan, ada seseorang yang melihat itu enaknya rasa cemburu yang menyala, Raynda melihat hal itu dan merangkul seseorang yang ternyata adalah Revan

"Sabar van, dia temen lo, sahabat lo, biarin lisya bersosialisasi, jangan larang lisya untuk berteman dengan siapapun" cegah raynda yang tau kalau revan cemburu laki laki itu bisa saja lenyap dari dunia

"ga bisa nda, gue takut lisya suka sama dia, sakit hati gue" marah revan dengn tangan yang mengepal kuat, Raynda langsung menarik revan kedalam kamar mandi untuk menenangkan hati revan

"REVAN, DENGERIN GUE DULU MAKA NYA, LO MAU BIKIN LISYA NYAMAN APA BIKIN LISYA TAKUT SAMA LO HAH? LO MAU BIKIN LISYA TAKUT DAN NGANGGEP LO ITU PEMBUNUH, MAU LO?" bentak Raynda didepan wajah revan yang memerah

"GUE GA MAU DIA SUKA SAMA ORANG LAIN SELAIN GUE, LO GA TAU RASANYA LIAT CWE YANG KITA SUKA DEKET SAMA CWO LAEN" bentak revan kembali

"ITU NAMANYA OBSESI TOLOL, KALAU LO SUKA LO BAKAL BIARIN DIA SENANG SAMA CWO LAIN KARENA KALAU DIA SENENG HIDUP LO BAKAL TENANG, LO GA BELAJAR DARI KEJADIAN YANG TERDAHULU? GARA GARA LO GEGABAH, GARA GARA LO GA BISA NAHAN EMOSI, LO JADI KEHILANGAN ORANG YANG LO SAYANG, REVAN!" bentak raynda yang sudah terlalu kesal dengan sikap gegabah revan

Revan hanya diam, berbalik dan menatap diri nya di kaca wastafel, dia melihat wajah merah raynda yang terlalu kesal dengan diri nya

①⓿

Hello
Jangan lupa tinggalkan jejak nya ya

.
.
.
.
.
.
TBC.

Raylis? ° Mark Lee (Tidak Di Lanjutkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang