①❸ : Perkataan ayah

0 0 0
                                    

Hello
Happy reading 📖 📍

①❸

Sampai di kantor polisi, lisya duduk di kursi tunggu sedangkan miss Florence sedang mengurus sesuatu

Miss Florence kembali tapi dengan seorang pria yang begitu ia rindukan, dengan cepat lisya memeluk erat sang ayah

"AYAHH, lisya kangen sama ayah" teriak lisya memeluk tubuh sang ayah

"Iya sayang, ayah juga kangen sama lisya, ga nyangka lisya udah gede banget, ayah dulu nya tau lisya masih gadis kecil yang suka banget sama mahkota" ucap sang ayah membalas pelukan sang anak dengn erat

"Ayah, kapan ayah balik kerumah lagi? Aku kangen main sama ayah lagi, ayah tau ga? Aku udah berhenti homeschooling" cerita lisya sembari melepaskan pelukan nya

"Wih udah punya banyak temen? Kalau ada temen kamu yang nyakitin kamu bilang sama ayah, biar ayah marahin dia berani banget dia nyakitin hati anak ayah" ucap sang ayah, Florence terdiam melihat interaksi ayah dan anak itu

"Ini semua salah mu kak, coba aja kamu ga bertindak semena mena mungkin lisya akan mendapatkan kasih sayang orang tua, dan kalian akan menjadi keluarga yang bahagia" batin Florence melihat kebahagiaan yang terpancar dari mata Rian

"Heum ayah, kapan kita bisa berkumpul lagi?" tanya lisya, sang ayah hanya terdiam tanpa memberi jawaban

"Kalau pak polisi nya udah berhenti marah sama ayah, ayah kan ngelakuin kesalahan dan itu ayah harus tanggung jawab, kamu juga harus gitu kalau ada kesalahan" jawab sang ayah, dia berbohong lagi pada anaknya

"Pasti yah, ibu belum juga bangun bangun, selama ini lisya sama miss Florence terus, lisya mau main lagi sama ibu" ucap lisya dengan lesu

"Ada waktu nya nanti, sekarang kamu umur nya berapa?" tanya sang ayah, dia lupa umurnya sangking stress nya

"18 yah, hari ini baru aja bertambah umur nya lisya" jawab lisya

Tiba tiba ada kericuhan di luar sana, ada seorang bapak bapak membawa celurit dan memaksa untuk masuk, banyak polisi yang menodongkan pistol nya pada bapak bapak itu

Perhatian miss Florence, lisya, dan ayah yang langsung berdiri di depan lisya, bapak bapak itu menunjuk nunjuk ayah sembari berteriak teriak

"KAU BIADAP, KENAPA KAU TIDAK DI HUKUM MATI HAH!? KAU PEMBUNUH ADIK KU, KAU PEMBUNUH YANG HARUS DI MUSNAHKAN, BUKA PINTU INI ATAU KEPALA KALIAN SAYA TEBAS" ancam bapak bapak itu sambil menunjuk nunjuk rian

"Aduh ayah, gimana cara nya lisya pulang" ucap lisya yang ketakutan dibalik badan ayah nya

"Tenang ya, maafin ayah karena ayah kalian malah terjebak disini, maafin aja gara gara kesalahan ayah kalian jadi terusik" ucap sang ayah masih melindungi muka lisya agar laki laki itu tidak tau

Banyak polisi yang mengerumuni laki laki itu, mencari cara agar dia menjatuhkan kapak yang besar itu, tapi ini orng gila, tidak semudah itu untuk membujuk diri nya

"Kamu mau apa? Jangan ganggu disini" tanya polisi itu sambil mengelak kapak itu

"Saya mau dia tidak di pertemukan lagi dengan putri nya, jika dia di pertemukan lagi demahn putri nya, saya jamin kepala kalian akan lepas dari badan kalian" jawab laki laki itu sambil menatap tajam rian

"Itu hak dia pak, dia juga rindu dengan anak nya, sudah belasan tahun mereka tak bertemu" balas polisi itu

"KALAU ADIK SAYA TIDAK BISA BERTEMU DENGAN SAYA LAGI MAKA, DIA JUGA TIDAK BISA BERTEMU LAGI DENGAN PUTRI NYA, SAYA MASIH BERBAIK HATI UNTUK TIDAK MEMBUNUH DAN MEMPERKOSA ANAKNYA SEPERTI IA LAKUKAN PADA ADIK 1 1 NYA SAYA" tegas bapak bapak itu, lisya kaget bukan maen dengan penuturan bapak bapak itu

"OKE KALAU ITU YANG KAMU MAU, SAYA TIDAK AKAN PERNAH BERTEMU PUTRI SAYA SETELAH INI TAPI JANGAN PERNAH KAU SENTUH PUTRI KU LAGI, KAMU BOLEH BUNUH SAYA TAPI JANGAN PUTRI SAYA, DIA MASIH BANYAK IMPIAN" jawab ayah lisya, lisya kaget ketika ayah nya mengucapkan hal tersebut

"Ayah, lisya juga butuh ayah dalam kehidupan lisya, kalau lisya ga bisa bertemu ayah gimana hidup lisya? Lisya semangat karena miss Florence janji ketika lisya umur 18, dia akan mempertemukan kita" bantah lisya dengan mata yang berkaca kaca

"Nak, nanti kita akan bertemu di saat kita sama sama di surga nya tuhan ya, kamu harus semangat karena didunia masih ada temen ayah, bundamu, dan miss flo, masih ada teman teman mu yang baik" bujuk sang ayah berbalik menghadap lisya

Ada 2 polisi yang mendatangi mereka dengan sedih, "maaf non lisya, kami terpaksa mengusir mu demi kehidupan ayah mu sendiri, non juga tidak akan pernah bisa masuk kesini lagi, maaf ya non" ucap polisi itu begitu sedih

"Tak apa, jaga ayah saya ya pak selgi saya ga pernah besuk dia lagi, kalau ayah saya kenapa napa tolong beri tahu saya ya pak, dan untung ayah, maaf karena lisya ayah selalu kena sial, mau bagaimana pun perkataan orang, ayah tetap pahlawan lisya selama nya" ucap lisya sambil memeluk tubuh ayah nya kembali

Lisya memeluk ayah nya sangat erat, siapa tahu pelukan ini adalah pelukan terakhir lisya untuk sang ayah, lisya menangis di pundak sang ayah

"Nak, jangan sebut kamu pembawa sial, ayah beruntung bisa punya anak sebaik, sesempurna kamu, ayah bangga punya anak yang kuat seperti kamu, do'ain ayah di sini biar kira bisa bertemu lagi, dan jaga ibu, ayah sayang kalian berdua" ucap sang ayah mengelus pundak sang putrii

Polisi yang di dekat bapak itu berbisik pada orang di samping nya, "lihat gara gara mu, seorang anak perempuan tidak bisa lagi bertemu dengan seorang bapak, kau egois bukannya keren, kau telah memisahkan antara anak dan ayah yang saling merindukan, kalau kau tidak bisa bertemu dengan adik mu kembali makan pertemukan dia dengan anak nya kmbali, kau saja yang abangnya tak sanggup untuk pisah dengan adik mu, apa lagi dia seorang bapak" bisik polisi itu didepan telinga bapak bapak itu

"Lantas bagaimana aku yang tidak pernah bisa bertemu lagi dengan adik ku?" tanya bapak bapak itu

"Kau dan adik mu sudah takdir, setidaknya adik mu pernah mendapatkan kebahagiaan dan kasih sayang kedua orangnya serta abangnya disaat dia beranjak dewasa, gadis itu? Dia kehilangan kasih sayang kedua orang tua nya saat dia berumur 7 tahun dan kembali bertemu di usia 18 tahun, setelah baru saja bertemu kau datang dan membuat mereka tidak bisa bertemu kembali" jwab pak polisi itu, bapak bapak itu sedikit tertegun feangn penuturan pak polisi

"Apa aku sudah kelewatan? Tapi dia harus merasakan apa yang aku rasakan, Maafkan aku gadis kecil tapi ini tentang keadilan" batin bapak bapak itu melihat lisya yang menangis melihat sang ayah di masukan kembali dalam sel

①❸

Hello Everyone
Gimana chap ini?
Garing ya, sorry aku
Nulis nya pas lagi laper
Makanya garing

Tapi jangan lupa vote dan coment nya

.
.
.
.
.
.
TBC

Raylis? ° Mark Lee (Tidak Di Lanjutkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang