06. TERTINGGAL

17.7K 1.5K 12
                                    

Pagi hari yang cerah di hari Sabtu ini sungguh indah bagi Naura. Mengingat bahwa perannya sudah terganti, itu berarti ia bisa melukis kisahnya sendiri bersama dengan orang-orang yang menyayangi dan menghargainya.

Sempat terpikir tentang dunia lamanya, keluarganya, dan orang-orang yang ia cintai, namun Naura memilih untuk melupakannya dulu. Karena semakin diingat, dirinya akan semakin sedih. Jika mungkin takdir mengizinkannya kembali, Naura akan sangat senang. Ia perlu meluruskan masalah dengan Maura yang belum tuntas. Namun ia akan berusaha hidup dengan baik selama disini.

Ketenangannya terganggu kala seseorang datang mengacaukan rencana me time nya dengan kasur tercinta. Siapa lagi kalau bukan sang tunangan tampan, Aiden.

"Iden, ngapain kesini?" Tanya Naura, sekalian mencoba panggilan baru kesayangan untuk Aiden.

Aiden tertegun sejenak, lalu senyum kecil terbit di bibirnya. Dia menyukai panggilan itu. Terdengar imut saat Naura yang menyebutkannya.

"Surprise! Aku mau ngajak kamu jalan-jalan." Jawabnya.

Kening Naura berkenyit tidak suka. "Apaan tiba-tiba gini? Gak mau. Ini saatnya me time sama kasurku."

"Lah? Jadi aku di tolak?"

"Iya. Kamu kalo mau main kesini boleh, tapi jangan ganggu aku dan waktuku."

Ya sudahlah, Aiden mengalah saja. Memang harusnya dia memberi tahu dulu kalau ingin datang menemui Naura, agar gadis itu bisa bersiap.

Awalnya ia yakin kalau Naura hanya main-main dengan ucapannya yang tidak ingin diganggu, tapi ternyata Naura beneran nyuekin Aiden dan cuma sibuk main hp sambil rebahan di kasur!

Kan Aiden merasa sedih dianggurin padahal udah dandan cakep dari pagi.

"Ay, masa pacar GANTENGNYA di anggurin gini?" Tanya Aiden setelah satu jam lamanya didiamkan begitu saja oleh Naura.

Naura mengangkat kepalanya untuk menatap Aiden yang duduk di sofa dekat pintu balkon. "Aku gak nyuruh kamu buat tetep disini loh. Kamu sendiri yang mau, kan?"

"Jahatnya.." ucap Aiden ngenes. Ia berdiri, berniat untuk pulang dari pada bosan berada disana.

"Mau kemana?" Tanya Naura seraya merubah posisinya menjadi duduk.

"Pulang. Males punya pacar mageran."

"Salah kamu sendiri dateng gak ngomong-ngomong."

"Ya namanya surprise."

Naura diam, menatap Aiden dengan pikiran berkecamuk di kepalanya. Kalau ia menuruti keinginan Aiden, berarti ia harus merelakan berpisah dengan kasurnya di hari libur ini. Tapi kalau ia memilih menuruti keinginannya dan membiarkan Aiden pulang, bisa-bisanya hubungan mereka memburuk lagi.

Saat ini saja Naura tahu kalau Aiden belum percaya sepenuhnya dengan perubahan dirinya. Bukan hal baik kalau hanya karena masalah sepele ia kembali bertengkar dengan tunangannya itu.

"Oke deh, karena kamu ganteng jadi aku mau jalan-jalan sama kamu." Naura memilih mengalah pada akhirnya. Langkah kakinya lesu berjalan menuju kamar mandi. Sebelum masuk, ia berbalik menatap Aiden yang masih berdiri di depan pintu.

"Tunggu di bawah, aku mau mandi dulu."

"Ya." Jawab Aiden cuek. Berbalik 100% dengan suasana hatinya yang tengah di penuhi taman bunga.

🐥 🐥 🐥

Dua jam kemudian, baru mereka pergi dari rumah itu. Walau sempat terjadi drama Aiden yang kesal karena Naura yang membuatnya menunggu lama, tapi akhirnya rencana kencan dadakan mereka tetap berlangsung.

CUTE ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang