Hari ini Naura datang ke sekolah dengan full senyum. Karena apa?
Sarapan hari ini menyenangkan sekali. Meski ketika makan tidak ada yang berbicara, tapi setelah makan Naura dan kedua orang tuanya menyempatkan untuk saling bertukar cerita. Perasaan rindu akan kenangan waktu bahagia bersama keluarga aslinya sedikit terobati.
Aiden juga menjemputnya tepat waktu, jadi mereka tidak telat sampai di sekolah. Ketika ia sampai, beberapa pasang mata menatap prihatin ke arah Naura.
Berita tentang keadaan gadis itu yang kemalingan sampai tidak masuk sekolah selama 2 hari sudah menyebar dari mulut ke mulut. Padahal yang dianggap korban malah menghabiskan waktu dengan damai bersama keluarga. Kehilangan uang segitu, tidak ada apa-apanya bagi mereka.
"Bahagia banget kayaknya, senyum terus dari tadi. Bukannya abis kena musibah?"
Entah darimana datangnya, Alen sudah berjalan disamping Naura dan Aiden dengan tangan yang merangkul bahu Naura.
Naura menoleh, tersenyum lebar sampai matanya membentuk garis tipis seperti bulan sabit.
"Uangku udah diganti kok sama Papa. Tv juga udah beli lagi."
Kini gantian Alen yang tersenyum miris, lupa kalau keluarga Naura bukan keluarga biasa.
"Pelakunya udah ke tangkep?" Tanya Aiden seraya menyingkirkan tangan Alen, lalu menarik Naura agar berpindah posisi menjadi di pinggir.
"Udah! Cepet banget polisi nangkep pelakunya. Nanti aku ceritain. Ini cerita yang woah banget. Sumpah aku sampe gak nyangka." Jawab Naura bersemangat.
Mereka berhenti di depan kelas Naura, Alen ikut mengantar sampai sana juga.
"Oke. Aku tunggu ceritanya nanti." Usapan lembut Naura dapatkan di rambutnya.
"Jemput ya?"
"Iya."
"Hoek!" Alen berpura-pura mual melihat lovey-dovey pasangan di depannya itu.
"Sirik aja!" Naura menendang pelan kaki Alen, lalu langsung berlari masuk ke dalam kelasnya.
"Dasar Naura bon--" ucapan Alen tergantung begitu saja kala lehernya terlilit lengan Aiden. Pemuda itu menarik paksa sang teman tanpa mau peduli pada teriakan kesakitan yang tercipta akibat perbuatannya.
🐥 🐥 🐥
Bel istirahat berbunyi 15 menit yang lalu. Kini Naura sudah duduk di meja kantin seorang diri karena sebelumnya sudah mendapatkan pesan dari Aiden kalau kelasnya akan telat istirahat karena ada ulangan harian fisika tiba-tiba.
Sebagai gadis yang baik hati dan tidak sombong, akhirnya Naura menawarkan pada Aiden dan teman-temannya yang lain ingin dipesankan makanan apa. Meja panjang yang cukup berisi 8 orang saling berhadapan itu sudah penuh dengan makanan yang pemiliknya belum tiba.
Naura sendiri sedang menikmati ayam geprek level 15 yang pedasnya sampai membuat bibir Naura memerah bengkak. Peluh menetes dari dahinya, dengan anak rambut sedikit berantakan keluar dari bando biru yang dipakainya sebagai hiasan rambut hari ini.
Fokusnya teralih saat melihat Ken yang datang bersama dengan siswi pembully yang ia ketahui bernama Vera. Mereka berdua tampak akrab, bahkan kehadiran Keyza tak terlihat di sekitar Ken.
'Udah sampe bagian itu?'
Di dalam cerita asli, Ken sempat tergoda oleh Naura. Kegigihan gadis itu, juga perubahan baik yang Naura tunjukkan membuat Ken merasa bahwa gadis itu sudah berubah. Namun di kemudian hari akhirnya Ken tahu bahwa itu hanya salah satu trik murahan Naura agar ia tertarik. Karena perasaan bersalah pada Keyza, Ken memutuskan hubungan mereka sepihak. Yah meskipun akhirnya mereka balikan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUTE ANTAGONIST
Teen FictionHidup memang terkadang tidak masuk akal. Apa kalian pernah berpikir kalau suatu saat akan berpindah ke dalam dunia novel? Tidak, kan? Bahkan itu hal yang mustahil. Namun apa yang disebut sebagai hal mustahil itu kini sungguhan terjadi saat seorang g...