2. Melochia Umbellata

22 11 5
                                    

Tepukan pada bahu Maura menyadarkannya. Seseorang yang baru saja masuk kedalam toilet kaget melihat Maura yang sedang bersandar disana dalam kondisi tidak sadar.

"Kak, Kak? Bangun Kak" Ucap orang tersebut yang merupakan senior Maura. Mengingat Maura bukan orang terkenal, maka senior ini tidak tahu dan mengira bahwa Maura adalah seniornya.

Maura yang merasa terganggu pun membuka matanya perlahan lalu bertanya sambil menegakkan duduknya

"Astaghfirullah, Kak, ini jam berapa ya?" Kagetnya, senior ini pun menyadari kalau perempuan di depannya ini adalah juniornya dari pin yang ada pada tas Maura.

"Sudah jam 1 lewat Dek" Jawab seniornya

Maura kaget, dia ada kelas jam 1. Namun kakinya masih sedikit keram. Melihat hal itu, senior ini membantu Maura untuk berdiri. Untung saja seniornya ini masuk. Dia tidak peduli lagi sudah pukul satu lewat berapa, dia juga belum makan siang. Persetan dengan semua itu. Untung saja Maura sedang berhalangan, jadi dia tidak perlu sholat duhur.

Melihat Maura yang kesusahan berjalan, seniornya ini bertanya

"Bisa jalan Dek?" Tanyanya

"In syaa Allah Kak" Jawab Maura

"Mau ke mana Dek?"

"Ruang Melochia Umbellata Kak"

"Kakak anterin sampai lift ya?"

"Makasih banyak Kak" Ucap Maura tidak menolak

Sesampainya Maura di lantai 4, ia berjalan pelan menuju Ruang Melochia Umbellata. Sedikit ia mengintip pada kaca pintu kelas. Sial. Dosennya sudah datang. Dia Pak Asraf. Dengan penuh rasa takut dan malu, Maura mengetuk pintu kelas

"Assalaamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh Pak" Ucapnya setelah membuka sedikit pintu

"Wa'alaikumussalaam warohmatullaahi wabarokaatuh"

Pak Asraf seketika melihat ke arah pintu, bagaimana bisa ada mahasiswa yang telah 45 menit baru masuk.

"Maaf Pak, saya telat Pak" Ucap Maura lalu perlahan masuk kedalam kelas

"Kenapa telat?" Tanya Pak Asraf

Maura membisu, Dia tidak tahu harus berkata dan beralasan apa. Pak Asraf, Dosen muda yang baik hati Akhirnya bertanya lagi.

"Tahu sekarang jam berapa?"

"Jam satu lewat Pak" Jawabnya

"Jam satu lewat 50 menit?"

Seketika teman sekelasnya tertawa. Maura merasa tersinggung dengan hal tersebut. Kemudian Pak Asraf melerai.

"Sudah-sudah, silakan duduk"

"Baik Pak, terima kasih Pak"

Karena tidak ingin menjadi pusat perhatian, Maura berusaha keras untuk berjalan normal dan menggapai kursi yang paling dekat dari posisinya.

Dengan tenang, Maura mengikuti perkuliahan Farmasi Fisika hingga akhir perkuliahan.

***

Hari ini adalah hari Kamis, kuliah Maura hanya sampai jam 14.40 WIB. Tadi ia mendapat pesan dari Bundanya bahwa Bundanya sedang sibuk di perusahaan hingga tidak bisa pulang dan membuat kue bersamanya. Oleh karena itu, Maura memutuskan untuk datang ke tukang service jam tangan.

Begitu pula dengan Aksa. Setelah kuliahnya selesai, ia mengajak Dafa untuk datang ke markasnya setelah 2 hari tidak berkunjung ke sana.

Aksa, sekarang dia menjadi ketua geng Anredera, mereka sering menyebutnya Ander. angkatan 15. Selain pintar, sultan, ia juga cukup terkenal di jalan serta di kampusnya. Aksa bergabung dengan organisasi karate di kampusnya, meskipun tidak terlalu aktif disana.

Best Farewell Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang