morning breeze.

1.8K 281 24
                                    

Hyungseok bangun dengan perasaan dingin. Ia meraba sisi ranjangnya dan tidak mendapati siapapun.

Ah, pria aneh berhelai kuning cerah itu sudah pergi rupanya.

Pandangan memindai sekitar dan mendapati semangkuk bubur yang nampak hangat di atas nakas, tak lupa dengan selembar kertas tertera.

"Bubur abalone kesukaanmu. Makanlah, aku membelinya di restoran langganan yang biasa. Cepat sembuh, Kei. Aku kembali malam nanti" gumam Hyungseok dengan pelafalan bahasa Jepang yang terdengar seperti native speaker.

Kau terjatuh dari gedung enam lantai. Aku takjub bagaimana tubuhmu bisa bertahan dan tidak hancur ketika terjatuh dari sana.

Aku sengat bersyukur Kei.

Hyungseok teringat ucapan lain yang Ryuhei katakan semalam. Ternyata tubuh yang ia rasuki sekarang juga terjatuh dari gedung yang tinggi. Sebabnya adalah pembunuhan berencana untuk merebutkan kekuasaan.

Menghela napas panjang. Hyungseok mencoba bangkit dari ranjang, mengabaikan sengatan di sekujur badan.

"Memiliki jabatan tidak seindah yang dipikirkan orang. Tapi itu semua karena orang ini memang brengsek. Coba saja dia melakukan pekerjaannya dengan baik. Kurasa klan Yamazaki pun tidak akan keberatan jika dia memimpin organisasi"

Jika diingat sedari kemarin Hyungseok belum sempat bercermin. Kakinya melangkah ke sudut ruangan dimana cermin berukuran dua meter terpajang.

Semakin dekat kesana ia kian terperangah.

Bayangan yang ada di kaca... benar-benar wajahnya. Wajah yang serupa seperti tubuh keduanya yang besar.

Tunggu... tidak semuanya sama.

Mata.

Warna mata dari tubuh laki-laki bernama Soma Keisuke ini berwarna cokelat gelap.

Selain itu, fitur wajahnya hampir sama. Terutama gaya rambutnya saat ini yang menutupi dahi.

Hyungseok meremang. Tidak aneh jika teori doppleganger benarlah nyata adanya.

Ia akan percaya 100% tanpa menyangkal karena kejadian yang lebih aneh dengan memiliki dua tubuh untuk satu jiwa juga tidak kalah sinting untuk dipercaya dan terjadi secara nyata.

Tanpa sengaja pandangan mengarah ke salah satu pigura di atas nakas yang terletak di samping cermin. Itu adalah sebuah foto yang didalamnya terdapat Mitsuki, Keisuke dan satu orang asing yang lebih tua.

Apakah dia Ichihara yang dibicarakan Ryuhei sebelumnya?

Warna matanya juga sama dengan Keisuke, cokelat gelap. Hyungseok menatap pantulan sosok gambar dirinya yang nampak asing.

Wajah itu tidak terlihat bahagia. Datar tanpa emosi dengan rambutnya yang ditata rapih seperti halnya seorang penerus perusahaan keluarga.

"Rasanya aku bisa gila jika harus menjadi orang sepertinya. Tapi mau bagaimana lagi... aku tidak punya pilihan lain"

Hyungseok meletakkan pigura itu kembali dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.







Semangkuk bubur abalon yang ditinggalkan Ryuhei untuknya sudah tandas. Ia belum memiliki keinginan untuk keluar dari kamar ini. Resiko untuknya dibunuh masih tinggi meskipun Ryuhei mengatakan bahwa ia tidak perlu khawatir lagi.

Hyungseok tidak mendapati satupun benda elektronik di sini. Ketika ia melihat jendela pun rasanya tidak berguna karena ia tidak disuguhkan pemandangan lain selain halaman yang luas dan beberapa pohon rimbun.

Ia bosan.

Apa yang harus dia lakukan sekarang. Prioritas utamanya adalah bertahan hidup. Hyungseok harus menyusun rencana agar pewaris klan Yamazaki berhenti mengincarnya.

morally grey | nomen ft. jonggun x hyungseok [✅️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang