a storm.

1.2K 183 4
                                    

Hyungseok tidak menginginkan keribuatan antar geng dengan banyak korban. Ia sudah terlalu muak dengan ingatan Keisuke akan gambaran tersebut.

Meskipun tidak sampai meregang nyawa tetapi perang antar organisasi atau Yakuza selalu memakan korban. Hyungseok tidak ingin membuat keributan di negara orang dan mencemarkan nama Kyokutozakurai sampai ke publik Korea Selatan.

Menyuap aparat pemerintahan sebenarnya sedikit sulit. Hyungseok menyerahkan hal itu seutuhnya kepada Jonggun dan klan Yamazaki.

Secara khusus, Hyungseok tidak ingin melibatkan Kyokutozakurai. Dia tidak mau Mitsuki mengetahui keributan yang akan dia sebabkan.

Penghancuran Ilhae harus dilakukan dengan bersih dan tidak ada korban. Cukup penggerebekan oleh aparat dan juga berbagai bukti yang sudah Hyungseok kumpulkan selama 5 hari belakangan.

Dokumen keluar masuk uang hasil kegiatan Sirkus, penyekapan orang-orang berbahaya yang sebagian besar masuk ke dalam Red Notice Interpol dan beberapa daftar hitam lainnya berhasil Hyungseok dapatkan dari dalam maupun luar.

Ketika dia dijadikan Kepala Eksekutif Sirkus Lucky Pachinko, Hyungseok tidak menyangka kalau Yoojin akan selengah itu membiarkannya memegang berbagai berkas penting penunjang salah satu bisnis hitam Ilhae Hwe.

Masih ada sisa dua hari. Hyungseok harus bisa meraup lebih banyak informasi dan juga bukti. Sesekali dia akan mengirimkan hasil temuannya melalui ponsel yang dirancang khusus untuk berkomunikasi satu arah.

"Aku harus menyelesaikan semuanya besok"













Di sepertiga malam ketika seluruh aktivitas Sirkus berhenti, Hyungseok menyelinap keluar dari ruangan yang dia tinggali.

Langkah kakinya bergema di lorong dengan penerangan minim. Menuruni tangga yang curam, ia melirik ke fasilitas yang mirip seperti penjara.

Ia dapat melihat beberapa orang berbaju oranye tengah tertidur nyenyak di kasur yang disediakan. Di beberapa kamar tersebut, Hyungseok juga dapat melihat botol soju berserakan.

"Ini kacau sekali..." bisiknya.

Melangkah jauh lebih dalam. Hyungseok pergi ke sebuah ruang kendali yang berisi berbagai monitor. Menekan tombol berwarna merah, Hyungseok pun disajikan pemandangan dari kamera CCTV yang ada di berbagai penjuru area Sirkus. Mulai dari lorong, bangku penonton dan aula permainan.

"Aku harus mendapatkan salinan CCTV ketika pertarungan berlangsung" gumam Hyungseok seraya merogoh flashdisk dari saku celananya dan menancapkan benda itu ke socket yang ada.

Proses meng-copy file berjalan lambat dan Hyungseok tidak sabar. Sampai ketika dia merasakan punggungnya meremang dan cengkraman di leher bagian belakangnya.

"Wah, wah... Keisuke-kun... Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Hyungseok refleks merapat ke socket tempat ia menancapkan flashdisk dan mencabutnya meskipun tidak mengetahui apakah proses menyalin rekaman CCTV berhasil atau tidak.

Pergerakan tangannya begitu cepat untuk dilihat dan Hyungseok berharap cemas jika lelaki di belakangnya tidak merasakan kecurigaan terkait perilakunya.

"Selamat malam, Yoojin-ssi. Saya hanya sedang memantau pertandingan hari ini"

Yoojin bergerak mendekat dan kini keduanya berdiri berdampingan dengan jarak kurang dari sepuluh senti. Hyungseok bergidik ketika lelaki yang selalu memakai setelan formal itu bergerak merangkul pinggulnya dan merapatkan tubuh mereka.

"Apa pendapatmu tentang Sirkus hari ini?" bisik Yoojin tepat di telinga kanannya.

Mengigit bibir bawah, Hyungseok berusaha memainkan permainan yang dilakukan oleh Yoojin. Jelas sekali pria itu meremehkannya dan memperlakukannya rendah dan berani menyentuh bagian tubuhnya secara terang-terangan.

morally grey | nomen ft. jonggun x hyungseok [✅️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang