sway.

1.3K 196 7
                                    

cw / sexual graphic description , cockwarming , cum inside

Hyungseok mengerang ketika merasakan bagian bawahnya terasa nyeri. Ryuhei dan staminanya memang tidak bisa diremehkan.

Ia bersyukur karena Jonggun sedang kembali ke Jepang untuk mengurus organisasinya bersama Mitsuki dan juga menyampaikan permintaan kecil yang Hyungseok usulkan terkait bisnis organisasi.

"Seok-ie, ayo tidur lagi. Aku masih mengantuk"

Ryuhei mengeratkan pelukannya. Mendengar itu, Hyungseok merasa bahwa sudut bibirnya berkedut kesal.

Ia beringsut menjauh dari tubuh Ryuhei hingga bagian bawah mereka yang masih menyatu sepanjang malam terpisah menyebabkan mengalirnya cairan cinta milik Ryuhei yang tertahan semalaman di dalam tubuh Hyungseok.

"Aku menolak. Kamu membuatku harus membersihkan diri secara ekstra hari ini, Ryuhei" Hyungseok mencoba bangkit dari posisi baring dan berjalan tertatih menuju kamar mandi.

Ryuhei yang sudah sepenuhnya sadar melihat pemandangan indah dimana Hyungseok berusaha berjalan susah payah dengan cairannya yang mengalir mengotori paha bagian dalam yang penuh dengan gigitan cinta.

Menyeringai kecil, Ryuhei merasakan lonjakan libidonya. Beberapa ronde di kamar mandi rasanya akan menjadi hal yang baik untuk mengawali hari.











Setelah sarapan sederhana yang dibuat Hyungseok, kini keduanya kembali duduk bersama di sofa ruang tengah mansion milik Jonggun.

Ryuhei sangat senang karena dengan perginya Jonggun ke Jepang dia bisa memonopoli Hyungseok untuk dirinya sendiri selama beberapa saat.

Hyungseok berada di pangkuan Ryuhei dan pemuda manis itu nampak nyaman berada di pelukan hangat lelaki berhelai kuning cerah. Sesekali ia menyuapkan pocky rasa matcha yang sedang dimakannya kepada Ryuhei.

"Menurutmu apakah Ane-san akan menerima saranku?"

Ryuhei mengunyah pocky yang disodorkan Hyungseok padanya. Ia meletakkan dagunya di pundak yang lebih pendek dan mengecupnya. "Tentu saja, memang apa alasan Mitsuki-chan menolak saranmu? Selama ini dia selalu melakukan sesuatu demi kamu tahu?"

Rasanya Hyungseok ingin mengoreksinya. Bukan demi Hyungseok, tetapi demi Keisuke. Bukankah itu?

"Tapi, Lucky Pachinko juga bisnis kerja sama antara Ilhae dan organisasi. Apakah tidak masalah menghancurkannya begitu saja?"

Ryuhei mengedikkan bahunya. "Yah, bukan masalah. Organisasi sudah terlalu banyak memiliki bisnis ilegal. Mengurangi satu bukankah justru menjadi poin baik? Selama ini organisasi selalu berusaha memutihkan diri meskipun sedikit sulit"

Tatapan pemuda berhelai legam menerawang ke arah televisi yang menampilkan siaran idol grup Korea Selatan.

"Tapi, bukankah kamu juga salah satu eksekutif di Lucky Pachinko? Jonggun-hyung bilang karena pekerjaanmu yang itu kamu jadi tidak bisa keluar sembarangan dan menghubungiku"

Ryuhei mendecih. Ah, bedebah. Mengingat hal itu membuatnya kesal setengah mati. Yoojin dan paranoid sialannya. Memang bagus merasa waspada tetapi itu sangat merepotkan. "Ya, begitulah. Lagipula, Seok-ie apa kamu tahu apa saja yang ditawarkan di Lucky Pachinko?"

"Semacam perjudian biasa? Poker? Casino? uhm—Mahjong?"

Tertawa pelan, tangan Ryuhei bergerak mengelus helai legam Hyungseok. "Benar, berbagai macam jenis perjudian disediakan oleh Lucky Pachinko dan sayangnya itu legal. Pemerintah tidak bisa berbuat apapun karena mereka juga meraup pajak yang lumayan besar dari bisnis itu. Hanya saja—"

morally grey | nomen ft. jonggun x hyungseok [✅️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang