Hyungseok memasuki mansion kediaman Yamazaki dengan pikiran berkecamuk. Ia mengabaikan beberapa penjaga berjas hitam di sekitar dan langsung memasuki pintu utama.
Rasa sakit dari memar yang diakibatkan oleh Zin bahkan tidak terpikirkan. Sekarang ia hanya fokus pada satu tujuan, melihat Ibunya dan mencari informasi terkini tentang Park Jiho.
Ia tidak sebaik itu untuk melepas dalang dari hilangnya dunia yang baru saja ia dapatkan.
Sayang sekali, Hyungseok harus memulai kembali dari nol ketika ia sudah menemukan teman-teman yang tulus menjalin hubungan persahabatan dengannya.
Sebenarnya kompleks yang Hyungseok tinggali saat ini merupakan sebuah apartemen dan ia diberitahu oleh Mitsuki sebelumnya bahwa semua fasilitas yang ada disini adalah milik Jonggun.
Tentunya dengan berbagai penjaga di lantai bawah yang ia temui juga masih berada di bawah kaki si pemimpin muda klan Yamazaki.
Dua lantai teratas adalah tempat yang ditinggali Jonggun dan Hyungseok pada dasarnya menumpang disana. Mengingat sikap Mitsuki yang agak protektif sepertinya agak sulit jika Hyungseok mencoba memisahkan diri dan mencari tempat tinggal lain.
Membuka unit yang ditinggali, Hyungseok disambut oleh keheningan. Jonggun masih belum pulang, padahal sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
Menghela napas sekilas, Hyungseok mendapati beberapa berkas di meja ruang tengah. Itu adalah berkas kepindahannya ke SMA Jaewon.
Disana tertulis nama Park Hyungseok dengan wajah seorang Soma Keisuke.
"Sial, bukankah rasanya pasti aneh kalau ada Park Hyungseok lain yang masuk SMA Jaewon?"
Kuku jari digigit. Hyungseok mencoba memikirkan berbagai alternatif lain. "Haruskah aku meminta bantuan lagi kepada Ane-san?"
Merogoh ponsel di saku celana, ia men-dial nomor Mitsuki dan tidak ada respon apapun. Setelah lima kali mencoba dan tetap tidak tersambung Hyungseok pun memutuskan untuk menelepon Ryuhei.
Tetapi hal yang sama terjadi dengan Ryuhei. Sekarang perihal nama Park Hyungseok yang kembali terdaftar di SMA Jaewon bukanlah masalah.
"A-Apakah ada sesuatu terjadi dengan mereka?"
Hyungseok tersentak ketika pintu yang menghubungkan dengan lorong terbuka dan menampilkan sosok Jonggun dengan wajah lelah dan noda merah yang mengering di sisi wajahnya.
Menarik dasinya, Jonggun melepaskan kacamata hitam yang selalu dia pakai dan memperlihatkan sepasang mata bersklera hitam dan bekas luka yang nampak sudah lama di area matanya.
Dia melirik ke arah Hyungseok yang agak panik dan menautkan alis. "Apa yang terjadi?"
Pria bermarga Yamazaki itu mendekati Hyungseok dan tatapan dua iris cerahnya langsung tertuju pada memar di leher.
"Tidak, apakah kamu bisa menghubungi Ryuhei atau Ane-san?"
"Apa ada sesuatu yang dibutuhkan?"
Hyungseok merasakan kekesalan membuncah ketika pertanyaannya dijawab dengan hal yang sama. Ia meraih dasi Jonggun yang melonggar dan menariknya cepat.
"Katakan saja padaku, bajingan" Hyungseok mendesis. Isi kepalanya sedang tidak terorganisir dan ia tidak punya waktu untuk bermain-main dengan pria di hadapannya.
Tersenyum miring, Jonggun mencengkram tangan Hyungseok dan menggunakan tangannya yang bebas untuk melingkari pinggangnya.
Kaki si pewaris Yamazaki bergerak cepat dengan menendang meja berbahan kayu hingga mencapai sudut ruangan yang menyebabkan bunyi debum keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
morally grey | nomen ft. jonggun x hyungseok [✅️]
FanficLOOKISM 's alternative universe fanfiction. almost yakuza / gengster theme of fanfiction. lot of disturbing theme like non-con sexual activity, described nudity and violence. read it with your consent. main pair: kuroda ryuhei + park jonggun x park...