Sebenarnya setelah Jonggun menyuruh Ryuhei dan Hyungseok untuk duduk mereka tidak langsung membicarakan terkait apa yang sudah terjadi.
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan kehadiran seorang dokter yang Hyungseok kenali sebelumnya.
"Yamazaki-sama" ujar Dokter tersebut didampingi oleh bawahan Jonggun.
Meminum teh hijaunya dengan santai, Jonggun melirik Dokter yang sebelumnya sudah pernah memeriksa kesehatan Hyungseok.
"Tolong periksa darah dan urin bocah ini, Midorikawa"
Hyungseok mendelik ke arah Jonggun seolah tidak setuju. "T-tunggu, hyung—"
Ryuhei mengangguk. "Tidak ada tapi, Seok-ie. Sekarang ikutlah bersama Dokter Midorikawa" ujarnya.
Pria berprofesi Dokter itu tersenyum canggung di bibir pintu ketika Hyungseok dengan gusar menghampirinya. "Mari, Keisuke-sama. Ruang pemeriksaan tepat berada di samping"
"B-baik" Sebelum kedua orang itu hilang dibalik shoji yang ditutup rapat, Hyungseok memelototi Jonggun dan Ryuhei bergantian.
Sementara yang dipelototi hanya mendengus seraya berbisik. "Ah lihat, kucing kecil kita marah"
"Bukankah menggemaskan?" sambung Jonggun yang dijawab anggukan setuju Ryuhei.
Seharusnya pemeriksaan darah maupun urin tidaklah lama. Namun, karena Hyungseok tidak kunjung kembali ke tempat semula Jonggun pun menghampiri ke ruangan sebelah sementara Ryuhei memilih untuk membersihkan diri.
"Bagaimana hasilnya?"
Dokter yang sudah lama melayani klan Yamazaki itu menatap deretan hasil tes yang ada di kertas genggamannya.
"Katakan saja sesuai apa yang ada" lanjut Jonggun karena tidak kunjung mendapat jawaban dari si Dokter.
Sepertinya dia tahu kalau pria berprofesi sebagai perantara Tuhan dalam menyembuhkan penyakit itu enggan berbicara karena alasan yang sudah dia duga.
"Ada konsentrasi alkaloid yang biasa ditemukan di dalam morfin dan kodein. Tetapi tidak dalam dosis membahayakan yang membuat kecanduan. Sepertinya metabolisme tubuh dan resistensi Keisuke-sama terhadap zat adiktif cukup baik dari orang pada umumnya"
Jonggun menggeretakkan giginya. Sialan, ia tidak peduli jika bocah itu memperdagangkan narkotika atau apapun, hanya saja beraninya dia membuat Hyungseok mengonsumsi produk buatannya?
"Lalu, untuk tekanan darah Keisuke-sama sangat tinggi. Ada tanda-tanda stress berlebih dan kekurangan gizi yang cukup. Anda hanya perlu membiarkannya istirahat agar pulih seperti sedia kala"
Jonggun mengangguk. "Apa ada hal lain atau obat khusus yang perlu dikonsumsinya?"
Dokter Midorikawa mengangguk. "Tidak ada, tetapi untuk berjaga-jaga Saya akan memberikannya suplemen dan vitamin"
"Kuserahkan padamu kalau begitu. Pemeriksaannya sudah selesai?" tanya Jonggun yang dijawab anggukan sopan oleh sang Dokter.
"Kalau begitu, aku akan memindahkannya ke tempat yang lebih nyaman untuk dia beristirahat" Jonggun menyelipkan lengannya yang kuat ke punggung dan kaki Hyungseok, berusaha menggendongnya bak bridal.
Menatap wajah damai yang sarat akan gurat lelah, Jonggun mendengus. "Bahkan guncangan seperti ini pun tidak mengganggumu, huh?"
Hyungseok terbangun di kamar yang familiar. Ia memindai sekitar ketika tidak mendapati siapapun berada di dalam ruangan. Ia mendudukkan diri dan mencoba mengambil langkah untuk bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
morally grey | nomen ft. jonggun x hyungseok [✅️]
أدب الهواةLOOKISM 's alternative universe fanfiction. almost yakuza / gengster theme of fanfiction. lot of disturbing theme like non-con sexual activity, described nudity and violence. read it with your consent. main pair: kuroda ryuhei + park jonggun x park...