#12#

13 3 0
                                    


Happy Reading❤

Buat yang baca jangan lupa vote dan komentnya ya..😊
Dan juga tolong promosiin ke teman-teman kalian juga dong, jika ceritanya menarik menurut kalian😊

*****

"She is died.."

Kalimat itu selalu terngiang di telinga Riri. Kalimat yang diucapkan oleh gadis ular itu mengundang banyak pertanyaan di kepalanya. Riri sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Leina yang menghilang, dan gadis ular itu..

Sangat tidak mungkin Leina sudah meninggal, kalau emang Leina sudah meninggal pasti setidaknya ada berita dari sekolahnya. Tapi ini nihil, Leina seolah hilang dan lenyap.

"Dimana lo Leina?" Gumam Riri khawatir.

Dengan perasaan yang masih campur aduk, Riri kembali membuka buku Leina. Siapa tahu ada sedikit petunjuk dari buku itu.

To : my dreams

Sampaikan salamku pada dia yang selalu terhubung dengan tubuhku.

Jantung Riri berdetak cepat setelah membacanya. Kalimat yang Leina tulis sungguh aneh dan menyimpan teka teki yang begitu dalam. Apa yang disampaikan Leina dalam buku ini membuat kepala Riri berdenyut karena kebingungan.

Riri kembali membuka halaman selanjutnya. Kalimat yang membingungkan terus mengisi buku Leina, sampai pada halaman terakhirnya. Tapi kali ini, hanya ada ucapan selamat tinggal dengan huruf inisial di belakangnya.

To : my dreams

Goodbye E.G.

Riri mengusap wajahnya kasar. "Apa yang ingin lo sampaiin sebenarnya di buku ini Leina? Gue gak ngerti setiap tulisan yang lo tulis, apa yang udah terjadi sama lo?" Ucap Riri dengan suara lirih. Kepalanya pusing.

Riri meletakkan buku Leina disampingnya. Menyenderkan punggungnya ke kursi kemudian menutup matanya menikmati angin sepoy yang menyapu halus wajahnya.

Sepuluh menit berlalu Riri kembali membuka matanya karena merasakan ada yang menyentuh bahunya. Riri mendongakkan kepalanya melihat sang pelaku. Al?

Kerutan bingung tercetak di kening Riri melihat cowok yang terkenal dengan keramahannya sudah berdiri di depannya tak lupa dengan senyumannya yang bisa dikatakan manis.

"Ada apa?" Tanya Riri spontan menatap manik gelap cowok itu.

Al mengulurkan tangannya kehadapan Riri. "Kenalin dulu gue Al. Sorry kalau gue ganggu lo." Kata Al tersenyum.

"Gue udah tau." Ujar Riri tak membalas uluran tangan cowok itu.

Al kembali menarik tangannya dan menggarut lehernya yang tidak gatal. Rasanya canggung sekali bicara sama gadis di depannya. Al memilih duduk disamping Riri dengan buku sebagai pembatas jaraknya dengan Riri. Dia melirik sekilas buku dengan cover my dreams itu.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Al akhirnya mengedarkan pandangannya kesekitaran rooftop.

"Bukan urusan lo." Ketus Riri.

Mendengar itu Al tersenyum kaku, dan kembali diam. Suasana hening terjadi lagi diantara mereka.

Riri yang tak mendengar respon dari cowok disebelahnya melirik sekilas. "Dan lo ngapain disini?" Tanya Riri balik.

Al menoleh menatap Riri. "Tempat gue biasa disini. Karena gue lihat ada cewek lain disini makanya gue samperin lo. Kok lo sendirian aja, teman lo mana?" Ujar Al menjawab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERLEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang