15 ❤|| Ngobrol

2 3 0
                                    

Assalammualaikum 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalammualaikum 🙏

Hay, sehat semua kan?
Sekarang kita masuk bab 15 guys 🎉

Aku harap kalian mau dukung ceritaku dan kalian suka dengan ceritaku.

Hari ini aku ngak bakal ngoceh dalam bentuk ketukan panjang-panjang. Hehhe

Jadi, tetap menjadi pembaca yang bijak dan hebat 🐱

Selamat membaca 📖


🍁>o<🍁

Dan kadang, tidak semua pertanyaan mampu dijawab.

🍁>o<🍁

Laila berlari ke kawasan kelas XI. Ia menoleh ke belakang dan melihat Arkan dan Aqlan yang masih mengejarnya.

Laila kembali menatap ke depan. Ia panik. Napasnya sudah tidak beraturan. Kakinya juga sudah sakit. Ia sudah tidak kuat berlari lagi.

Ketika matanya menangkap belokan, segera saja Laila kesana, berbelok dan mencari tempat persembunyiannya.

Tidak ada apapun kecuali pagar pembatas. Laila langsung tau kalau dia sudah di bagian paling pinggir sekolahnya. Dengan cepat ia berlari ke sana, berjalan secepat mungkin melewati belakang kelas XI.

Hingga ia sampai di ujung dan segera berbelok. Laila tidak menyempatkan dirinya untuk berhenti dan melihat situasi. Baginya itu hanya akan memperlambat pergerakannya.

Setelah sampai di gerbang barulah Laila berhenti. Ia menarik dan membuang napas dengan terburu-buru. Dadanya cukup sesak.

Laila tidak percaya kalau dua cowok itu akan mengejarnya. Sepertinya kesalahannya begitu besar. Harusnya Laila mengendalikan diri waktu itu. Harusnya ia langsung pergi saat satu detik pertama melihat Aqlan.

Laila frustrasi. Kalau sudah begini ia harus apa? Masa ia harus menghindar dan sembunyi selama tiga tahun? Itu mustahil!

"Ketemu!"

Laila menegang. Melihat dua cowok ganteng yang baru saja menghampirinya. Dengan keringat bercucuran dan napas yang terdengar tak beraturan.

Astagfirullah! Tamatlah sudah!

🍁>o<🍁

Arkan dan Aqlan mengatur napas. Lumayan melelahkan juga melakukan kejar-kejaran di sekolah yang luas ini.

"Jangan bergerak!" perintah Aqlan. Matanya sedaritadi menatap gadis di depannya ini, yang sudah membuat ia dan Arkan lari-larian seperti ini.

PLEASE, Give Me Love! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang