4 ❤ || Insiden Kecil

5 6 0
                                    

Assalammualaikum pembaca hebat! 🐱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalammualaikum pembaca hebat! 🐱

Hari ini apa kabarnya?

Jika kalian sehat, alhamdulillah.
Jika kalian sakit, aku doakan cepat sembuh ya.

Nah, sekarang kita bakal masuk bab keempat nih!!

Seperti biasa, aku bakal ingatin kalian untuk menjadi pembaca yang bijak dan terapkan sistem santai.

Cerita ini memang aku buat untuk menemani waktu santai kalian kok! 😄

Oke, kita langsung baca aja yuk ❤

Selamat membaca 📖

🍁>o<🍁

Dia, siapa?

🍁>o<🍁

Pagi ini Laila mengunjungi kantin. Sebenarnya ini adalah rutinitas paginya di sekolah. Mengunjungi kantin dan membeli makanan sebagai sarapan.

Laila masih terus penasaran dengan cowok pemilik suara merdu itu. Di sepanjang jalannya menuju kelas, isi pikiran Laila dipenuhi dengan bayang-bayang itu.

Di kejauhan, di depan kelas X IPA 1, Laila bisa melihat segerombolan siswa duduk di depannya. Laila teringat percakapan empat siswi di kantin kemarin. Ia juga sempat melihat beberapa wajah mereka saat di kantin kemarin.

Beberapa siswi keluar dari kelas itu dan berbicara santai dengan gerombolan cowok. Laila tidak habis pikir. Selain memiliki otak encer, mereka juga memiliki wajah yang luar biasa.

Laila segera memasuki kelas. Berbeda dengan IPA 1, kelasnya masih sepi tak berpenghuni. Memang perbedaan yang sangat kentara antara kelas pintar dan kelas bobrok.

Lagi-lagi, Laila menjatuhkan pandang ke luar jendela.

Kali ini Laila tidak melamun, melainkan melongok ke sana ke mari dari jendela yang menampilkan bagian terbelakang sekolah. Ia berusaha melihat sekitarnya. Siapa tau ada seseorang yang kemungkinan besar cowok yang bershalawat kemarin.

Laila berhenti. Lehernya sudah pegal, tapi ia tidak menemukan apapun.

Laila tidak yakin cowok itu berada di area sekitar ini. Karena bagian terbelakang sekolah ini sangat kotor dan memang menurutnya tak layak huni, kecuali bagian yang sempat ia bersihkan tempo hari. Menurutnya akan sangat tidak mungkin jika ada pelajar yang mau mengunjunginya.

Walaupun Laila tidak sepenuhnya yakin bahwa cowok itu adalah seorang pelajar. Karena bisa saja guru yang sedang tidak sibuk memilih untuk bersantai dan bershalawat di sana, meskipun terdengar mustahil.

PLEASE, Give Me Love! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang