Episode 15

80 31 14
                                    

Warning Typo Bertebaran ❗❗❗

🗣️🔞 (Berisi adegan sensitif dan menjijikkan) ❗❗❗.










Pukul 02.00 dini hari waktu kota Seoul.

Aroma anyir darah yang menyengat menyeruak di seluruh ruangan temaram dengan hanya satu lampu penerangan saja. Ada tiga orang di dalam sedang berjaga dan dua lainnya mengawasi dari luar, disana seseorang sedang fokus melakukan kegiatannya yaitu memotong dan menguliti tubuh seorang manusia yang tidak bernyawa setelah ditembak mati oleh sang tuan besar sekitar setengah jam lalu. Sang tuan besar yang dimaksud adalah tentu saja Master.

Seorang pria berseragam putih layaknya dokter ahli bedah masih melanjutkan kegiatannya yang sangat menjijikkan, organ dalam yang tergolong penting dan mahal nilainya seperti jantung, ginjal, hati dan termasuk kornea mata ia keluarkan dengan hati-hati agar tidak rusak, sebab akan diperjualbelikan di pasar gelap. Sedang sisanya akan di cacah menjadi beberapa bagian lalu dikumpulkan ke dalam sebuah karung sesuai perintah sang Master.

Korban berjenis kelamin pria tersebut adalah seorang petugas detektif kepolisian negara, ia ditangkap saat ketahuan oleh anggota terrorist dibawah asuhan Sang Master ketika melakukan investigasi ke sebuah club' malam dimana Sang Master dan anggotanya melakukan sebuah party.

Sebelumnya.......

"Kau, hendak kemana?" Tanya Kim Soo-Hyun saat berpapasan dengan Sang Master di pelataran depan rumah.

"......." Sang Master tidak menanggapi pertanyaan Kim Soo-Hyun, ia terkesan cuek dan terus melangkah lalu seorang bodyguard bersiap membuka pintu jok mobil bagian belakang untuknya.

Blamm//// Pintu mobil dibanting keras oleh Sang Master seolah ingin menunjukkan pada Kim Soo-Hyun jika ia masih sangat marah. Lalu mobil tersebut melaju meninggalkan area kediaman.

Kim Soo-Hyun hanya menghela nafas dan netra matanya masih tertuju pada mobil yang pergi tersebut.

"Hyung, aku minta maaf. Kau berhak marah atas ucapanku kemarin" gumam Kim Soo-Hyun menyesal.

Skip----

Sang Master mengunjungi sebuah club' malam dan memesan satu ruangan VIP khusus untuk dirinya bersenang-senang. Pelayan club' juga menawarkan beberapa wanita cantik untuk Sang Master tetapi ia menolaknya, untuk malam ini ia ingin menuntaskan hasratnya pada lelaki. Pelayan club' mengatakan jika mereka tidak memiliki pelacur pria dan Sang Master tidak keberatan. Ia masih bisa melanjutkan party tersebut.

Setiap tegukan alkohol yang ia konsumsi, ia sedang memikirkan seseorang dalam benaknya. Tentang amarah dan rasa sayang hingga kecewa yang menyatu pada dirinya terhadap Kim Soo-Hyun.

Sebuah dialog di masa kecilnya terbayang bagai sebuah rekaman kaset rusak

"Appa, bagaimana jika aku gagal melakukannya? Aku tidak merasa mampu untuk memikul tanggungjawab dari appa, sementara aku hanyalah anak angkat----"

"Kau tetap adalah anakku, meski darah kita berbeda, jangan pernah mengungkit hal itu lagi. Kim Soo-Hyun sememangnya adalah putra tunggalku tetapi ia tidak sekuat dan semampu diriku untuk menghadapi berbagai orang yang mengincar keselamatan keluarga kita. Kau tahu nak, pertama kali appa melihatmu dan terkesan padamu karena keberanianmu melawan seorang preman yang hendak mencuri tas kerjaku. Kau masih kecil tetapi otak dan tubuhmu sangat lincah untuk mengelabui preman tersebut. Dari situ, aku melihat jika hanya kau yang bisa melindungi putraku, melindungi Kim Soo-Hyun dari mereka yang ingin membunuh keturunanku." Sang ayah mengelus punggung belakang bocah lelaki tersebut.

Who's the terrorist? (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang