Episode 16

83 33 28
                                    

Warning Typo Bertebaran ❗❗❗❗













"Ada paket yang ditujukan pada pimpinan FBI, tapi tidak diketahui siapa pengirimnya, benda ini kami dapatkan begitu saja tergeletak di depan pintu utama saat dini hari" ujar seorang staf keamanan gedung memberikan laporan.

Disana, Kim Woo Bin dan beberapa anggota FBI yang menjadi penerima barang misterius dalam kardus tersebut. Ia meminta team penjinak bom untuk mengambil alih, antisipasi jika di dalam kardus berisi bom yang mematikan. Dalam jarak 5 km dari kardus tersebut, area dikosongkan sementara dan semua staff FBI menyingkir. Tuan Dave dan Tuan Nam Gyu juga turut hadir disana menyaksikan.

Team Penjinak Bom membuka perlahan kardus lalu selebihnya terkejut sampai memundurkan tubuhnya, shock. Wajahnya pucat seketika lalu ia merasa sangat mual. Kim Woo Bin bertindak untuk inisiatif lebih dulu memeriksa benda tersebut setelah mendapat kode tangan dari penjinak bom jika benda di depan mereka bukanlah bom tetapi sesuatu yang lain.

Begitu mendekat, Kim Woo Bin menundukkan tubuhnya dan memerika langsung. Kedua matanya terlihat shock dan ia mengambil sarung tangan steril dari balik saku celananya untuk dipakai lalu mengangkat benda di dalam kardus.

"Potongan tubuh manusia...." Ucapnya lalu membuat seisi gedung FBI terkejut. Tuan Nam Gyu dan Tuan Dave segera mendekat untuk melihat lebih jelas.

"Bagian tubuh yang dikirim tidak lengkap, hanya potongan bagian tangan, kaki dan ini seperti bagian perut?" Tebak Kim Woo Bin.

"Hueakkk!!" Aroma anyir darah dan pemandangan yang menjijikkan itu membuat beberapa orang disekitar merasa mual dan sebagian memilih mundur untuk tidak melihat.

"Apa tidak ada petunjuk lain di dalam sana?" Tanya Tuan Dave yang ikut menundukkan badannya sejajar dengan Kim Woo Bin. Ia begitu penasaran siapa korban mutilasi yang dikirim kepada mereka.

Kim Woo Bin dengan hati-hati memeriksa, mengangkat satu per satu potongan tubuh untuk menggeledah keseluruhan. Lalu ia menemukan sebuah id card yang berlumuran darah menempel pada salah satu potongan daging. Ia mengangkatnya dan membaca informasi di dalamnya.

"Petugas detektif kepolisian...." Ujarnya

"Apa!!" Tuan Nam Gyu lebih terkejut.

"......" Tuan Dave menatap heran dengan keterkejutan pimpinan FBI di depannya.

"Tuan?...." Lirih Tuan Dave

Tua Nam Gyu menegak ludahnya kasar, ia tampak gemetar meski berusaha menyembunyikan rasa takut di depan para anggota bawahannya.

"Presiden yang meminta petugas detektif kepolisian itu untuk mencari informasi keberadaan kelompok Terrorist, sudah ada seminggu ia melakukan pekerjaannya dan selama itu tidak ada kabar apapun." Ujar Tuan Nam memberikan keterangan.

Tuan Dave berdiri semula dari posisinya.

"Lalu tuan Nam tanpa memberitahu pada kami jika telah menyetujui permintaan presiden begitu saja? Jika tuan mengatakannya maka aku bisa memberi pertimbangan agar anggota FBI juga terlibat di dalamnya, seorang detektif yang tidak memiliki keahlian dalam berperang dan menggunakan senjata api hanya akan berakhir sia sia dalam menghadapi target berbahaya seperti kelompok Terrorist." Ucap Tuan Dave meluapkan kekesalannya.

"Apa kau sedang menegurku?! Berani sekali!! Meski ia gagal dalam melaksanakan tugasnya, itu sudah menjadi sebuah resiko yang harus dijalani, kita tidak perlu menyalahkan siapapun dalam hal ini, apa kau mengerti!!" Bentak Tuan Nam Gyu

"Maksud saya hanya----" tuan Dave tidak diberi kesempatan untuk menerangkan tentang isi pikirannya.

"Aku tidak ingin berdebat di depan para anggota, jika kau mau meneruskannya temui saya di dalam ruangan, bahkan mengenai kode etik pun kau juga tidak paham, sikapmu seperti ini sudah menjelaskan bagaimana kepemimpinanmu terhadap bawahanmu sendiri. Dan itu adalah penyebab kegagalan satuan FBI dalam menjalankan tugas. Memalukan!!" Sindir Tuan Nam lalu beranjak pergi dari tempat tersebut.

Who's the terrorist? (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang