Episode 19

62 31 13
                                    

Warning Typo Bertebaran ❗❗❗❗












Orang tua Kim Seokjin tiba di rumah sakit setelah menerima informasi tentang keberadaan Kim Ji Won yang tengah dirawat intensif di salah satu ruang inap. Mereka dituntun oleh seorang perawat menuju ke lantai atas.

"Apa maksudmu, nona? Anak saya diantar oleh seorang pria ke sini dalam keadaan tidak sadarkan diri? Apa dia mengalami luka di tubuhnya atau?" Tanya Nyonya Kim sangat cemas

"Itu benar, tetapi dokter segera menangani dan kondisi terkini pasien sudah dalam masa stabil"

"Dimana pria yang mengantarkannya, mengapa ia tidak menemui kami terlebih dahulu atau apakah dia seorang pelaku kriminal yang sudah mencelakai anak kami?" Tanya tuan Kim dengan isi pikirannya sendiri

"Yeobo, jangan berprasangka buruk. Jika ia seorang penjahat, tidak mungkin ia membawa anak kita ke sini dan menghubungi orang tuanya " bantah sang istri.

"Pria itu hanya mengaku sebagai salah satu kerabat pasien dan dia pergi begitu saja sebelum kami sempat bertanya tentang identitasnya, tetapi mungkin pasien mengenalnya. Tuan dan Nyonya bisa menanyakan langsung nanti "

Skip----

Ruang Inap Kim Ji Won.

Ia terbangun saat mendengar suara langkah kaki dan suara orang tuanya yang menyerukan namanya dengan nada khawatir. Ia memandang dengan perasaan rindu sekaligus takut jika orang tuanya masih marah perihal video syur tempoh hari. Sang ibu adalah orang pertama yang menghampiri brankar dan memastikan bagian tubuhnya dalam keadaan baik. Sedangkan sang ayah malah berdiri tegak dengan tatapan menyimpan kemarahan.

"Aigoo anakku, kau sudah tidak pulang ke rumah sejak beberapa hari dan kami mendapatkan dirimu terbaring disini? Ada apa denganmu, mengapa kau tidak pulang, eomma sangat cemas padamu, jangan seperti ini lagi, mengerti?"

"Aku minta maaf, eomma" balas Ji Won

"Sudah, jangan memikirkan hal itu lagi. Yang berlalu biarlah berlalu, yang terpenting adalah kami sudah melihatmu lagi"

"Bagaimana kau bisa mengatakan seperti itu dengan mudah?!! Jejak digital tidak akan mudah hilang meski bertahun-tahun, itu akan tetap menjadi aib bagi keluarga kita" sela Tuan Kim

"Yeobo, sudahlah....Ji Won sedang sakit tolong jangan memulai keributan"

"Appa, sungguh itu bukan kemauanku. Aku dijebak oleh seseorang dan dia-----" Kim Ji Won ragu hendak mengatakan jika yang menjebak dirinya adalah ibu Negara, bahkan jangankan orang tuanya, orang lain di luar sana pun pasti akan tidak percaya dengan ucapannya.

"Lalu, apakah kau bisa membuktikan hal itu? Kau punya bukti yang bisa mengembalikan nama baik keluarga?!! Jika kau tahu siapa pelakunya, kenapa harus kabur dari rumah dan tidak membuat aduan ke polisi!!!" Bentak Tuan Kim

"Hiks......" Kim Ji Won hanya bisa menangis, ia tidak punya jawaban atas pertanyaan ayahnya. Bagaimana ia bisa membuat laporan ke polisi jika itu menyangkut tentang keluarga presiden, orang akan mengecap dirinya seperti orang gila yang hilang akal.

"Yeobo!!!! Tidak bisakah, jangan membahas hal itu lagi, sudah cukup masalah kemarin membuat kepalaku sakit, dan sekarang aku ingin fokus mengurus anak anak saja" ucap Nyonya Kim mengelus sayang pucuk kepala Kim Ji Won. Air matanya juga menetes mendengar tangisan Ji Won.

"Mianhe, appa.....hiks...mianhe..." Balas Ji Won, hanya itu yang bisa ia katakan saat ini.

"Dan kau diantar oleh seorang pria kesini, apa dia pria yang sudah meniduri-mu di hotel!!!"

Kim Ji Won terkejut dengan tuduhan ayahnya, ia berkali-kali menggeleng kepala, menyanggah tuduhan tersebut.

"CUKUP!! SUDAH CUKUP!!" Nyonya Kim bersuara keras agar bisa menghentikan suaminya.

Who's the terrorist? (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang