Episode 6

104 35 22
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀










"Dari hasil otopsi jenazah terduga teroris dan pelaku bom bunuh diri di menara Lotte World teridentifikasi dengan catatan identitas yang ada di file ini, dia memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil dan seorang istri yang memiliki kekurangan fisik yaitu tidak bisa berbicara. Kalian bergeraklah ke rumah sakit tempat anaknya tengah dirawat, dengar kabar jika anak pelaku bom bunuh diri sedang dirawat intensif karena suatu penyakit." Ucap Dave Lee saat rapat tertutup tempoh hari pada Kim Seokjin dan Kim Woo Bin.

Kim Seokjin menghentikan mobil pribadinya di area parkir gedung rumah sakit swasta di salah satu distrik yang tidak jauh dari pusat kota Seoul. Ia tidak memakai seragam formal seorang FBI, ia melakukan penyamaran apik menutupi identitasnya agar bisa leluasa menginterogasi keluarga pelaku. Kim Woo Bin juga turut dalam penyidikan tersebut, ia telah menunggu kedatangan Kim Seokjin sekitar sepuluh menit di ruang lobby lantai bawah rumah sakit.

"Dia cukup pandai" lirih Kim Woo Bin memperhatikan penampilan biasa Kim Seokjin, ia juga seperti itu hanya memakai jacket hitam dan celana panjang jeans tanpa memakai seragam formal FBI.

"Maaf, aku telat datang" ucap Kim Seokjin merasa tak enak hati

Kim Woo Bin tak menanggapi permintaan maaf Kim Seokjin, ia berjalan santai menuju lift dan di ikuti oleh Kim Seokjin dari belakang. Keduanya memasuki lift bersamaan dan Kim Woo Bin menekan tombol angka 10 (lantai tempat yang mereka tuju)

"Woo Bin-ssi, maaf sepertinya aku harus menanyakan hal ini. Aku masih bingung dengan pernyataan Tuan Dave tentang kedua kalinya kata maaf atas namaku, apa itu?" Kim Seokjin menoleh penuh selidik ke arah sampingnya.

Kim Woo Bin membalasnya dengan tatapan tajam.

"Itu bukan hal yang menarik untuk dibahas. Aku tak suka berbasa basi dalam melakukan pekerjaan" ucap Woo Bin lalu memandang lurus ke depan.

"Oh, maaf" ucap Kim Seokjin sekali lagi. Dalam diam ia tersenyum kecil dan bermonolog dalam hati, "sungguh mengejutkan dia punya sisi yang positif"

Kim Seokjin sudah tahu hal tersebut lebih dulu saat ia saling berkomunikasi dengan Steve yang masih bertugas di Busan. Steve menerangkan secara lengkap tentang keterangan Kim Woo Bin yang membela dirinya saat dicari oleh tuan Dave Lee. Tadinya ia hanya ingin menguji Kim Woo Bin, tapi tidak masalah wajar jika seorang pria lebih menjaga image-nya sebagai pria dingin.

Tingg// bunyi pintu lift terbuka di lantai 10. Kim Woo Bin dan Kim Seokjin keluar secara bergilir dan berjalan kembali menyelusuri lorong yang berisi kamar inap pasien.

"Sial..." Gerutu Woo Bin sekejap menghentikan langkahnya, manik matanya memandang ketat ke arah kerumunan orang didepan sana.

Kim Seokjin memperhatikan arah pandang Woo Bin, hal yang membuat Woo Bin menggerutu adalah sekelompok polisi yang sedang berada di depan ruang inap anak si pelaku.

"Polisi selalu merusak rencana badan intelijen, menyusahkan saja" sambung Woo Bin

"Hei, mereka tidak seburuk itu. Wajar jika polisi juga melakukan penyelidikan" bantah Kim Seokjin, ingatkan dirinya jika dulu ia dari unit satuan kepolisian negara.

Kim Woo Bin menatap tajam ke arah Seokjin lalu berdecih pelan.

"Apa kau pikir jika mereka melakukan penyelidikan seperti itu maka keluarga si pelaku akan buka mulut?! Lalu apa gunanya kau dan aku berpakaian unformal kesini?" Sindir Kim Woo Bin

"Oh..." Kim Seokjin akhirnya paham maksud kekesalan Kim Woo Bin. Ia memandang kembali ke arah kerumunan anggota polisi di depan sana, yahh mereka semua berpakaian lengkap (seragam formal). Seperti hendak melakukan penyergapan tetapi sudah memberi kesempatan terlebih dahulu bagi si pelaku untuk melakukan rencana tersembunyi.

Who's the terrorist? (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang