Epilog

79 30 12
                                    

Warn typo Bertebaran ❗❗❗❗❗















Setahun kemudian...

Korea Selatan sedang mengadakan pemilihan calon presiden untuk masa pemerintahan terbaru. Dua kubu partai politik bersaing secara sehat demi mendapatkan perhatian warga lokal. Dalam keadaan seperti ini tentu menjadi tugas yang sangat merepotkan bagi team media untuk mendapatkan berita ter-update tentang perkembangan pemilihan presiden.

"Pak, bisa katakan bagaimana sikap anda ke depan jika terpilih menjadi seorang presiden?" Tanya seorang wartawan wanita, ia bernama Kim Ji Won.

Setelah kasus Terrorisme yang terjadi setahun lalu, banyak mengubah kehidupan Kim Ji Won. Ia tidak lagi bekerja sebagai staff kepresidenan dan memilih pekerjaan wartawan media televisi. Lalu------- apa yang terjadi pada saat itu?

Kim Ji Won dan Kim Taehyung jatuh bersama pada kubangan penuh bebatuan akibat efek dahsyat ledakan bom yang terjadi selama satu jam tiada henti. Keduanya mendarat begitu keras dan mendapat luka cukup serius. Sempat tidak sadarkan diri, lalu ketika ledakan itu telah berhenti dan bala bantuan datang dari berbagai pihak terutama PBB dengan menerjunkan tim penyelamat khusus untuk mencari korban yang luka parah maupun yang tewas.

Salah satu korban yang luka parah adalah Kim Ji Won dan Kim Taehyung yang berhasil dieksekusi oleh tim penyelamat. Keduanya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lanjut.

Sepekan lamanya mendapatkan perawatan akhirnya keduanya dinyatakan pulih.

Kim Ji Won bergegas mencari tahu keberadaan kedua orang tuanya apakah masih hidup atau sebaliknya. Ia menyelusuri tenda tenda bantuan yang dihuni oleh para korban, lalu disanalah ia bertemu dengan kedua orang tuanya yang ternyata masih dalam keadaan selamat dan utuh. Pertemuan penuh haru itu membuat mereka saling bersyukur satu sama lain.

"Lalu, Seokjin oppa?" Tanya Kim Ji Won

"Mungkinkah ia selamat, aku mendengar ia berterima kesakitan bersama dengan suara tembakan" kenang Kim Ji Won

Seseorang datang dari arah belakangnya dan memeluknya. Kim Ji Won terkejut dan segera membalikkan badan, menemukan sosok Kim Seokjin disana. Tangisan kerinduan itu pecah seketika. Lalu keduanya kembali berpelukan.

"Oppa, benarkah ini kau?"

"Iya, maafkan oppa---- sudah meninggalkanmu saat kejadian itu" ucap Kim Seokjin.

Mungkin rasa bersyukur dan kebahagiaan Kim Ji Won yang berhasil menemukan keluarganya berbanding terbalik dengan keadaan Kim Taehyung saat ini. Ia melihat berita di televisi yang menyiarkan bahwa kedua orangtuanya telah tewas terbunuh oleh Terrorist di kediamannya. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini, kehilangan keluarga, dan hanya hidup seorang diri.

Hancur? Yah, dia sangat hancur. Tetapi mengetahui jika kedua orangtuanya terlibat dalam kasus ledakan bom di Busan pada puluhan tahun adalah hal yang lebih membuatnya hancur sampai melukai psikisnya.

Kim Taehyung menjadi sosok pendiam saat itu, dia juga merasa malu jika bertemu banyak orang yang terus memandangnya remeh dan menyalahkan dirinya akibat kesalahan orang tuanya. Ada suatu masa dia mencoba untuk melakukan bunuh diri karena terlalu depresi, sengaja mempersiapkan tali gantungan di dalam tenda pengungsian untuk dirinya namun sebelum itu terjadi, seseorang mencegahnya. Ia adalah Kim Seokjin. Ia begitu marah pada keputusan Kim Taehyung.

Kim Taehyung hanya bisa menangis tanpa melakukan perlawanan pada Seokjin. Lalu, Seokjin segera memeluknya erat dan menenangkan diri Taehyung.

"Semua akan baik baik saja, percayalah. Meski terasa berat, tapi akan ada suatu hari di masa depan semuanya menjadi lebih baik. Kau tidak sendirian, taehyung. Kau masih memiliki kami"

Who's the terrorist? (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang