PART 19

10.1K 423 1
                                    

⏮️-Leader Mafia Transmigration-⏭️
Tema:Alanio

                Happy reading

PRANG

PRANG

Suara itu membuat semua penghuni keluarga Sanjaya keluar dari kamar masing-masing, Melihat kaca jendela pecah dilempar oleh batu. Renald dan Arie memeriksa keluar. Pria mengendarai motor Sport.

Menggas dan mengepulkan asal, Sekitar 5 lima pria menggeram-geramkan motornya, Persis seperti akrabatik mereka bergaya terlebih dahulu mengangkat-angkat motornya dan banyak melakukan gaya.

PRANG

Mereka melempar batu terakhir kejendela lalu dengan kecepatan diatas rata-rata mereka pergi dari halaman keluarga Sanjaya.

"WOY BODYGUARD KEJAR DIA!! BAWA DIA KEPOLISI. BERANI MEREKA BERURUSAN SAMA KELUARGA SANJAYA"Teriak Arie menggebu.

Banyak bodyguard tunduk dihadapan Arie dan Renald. Dan Renald langsung menghajar mereka saking emosinya. "BODOH LO KENAPA BIARIN MEREKA GAMPANG MASUK GITU AJA KEHALAMAM MANSIOM HAH?!"

"Udahlah Bang. Ayo samperin mama sama papa, Nanti kita urus dia. Cepet kalian cari motor itu!! Sekarang!"

Arie dan Renald masuk kedalam masnion keluarga Sanjaya kembali. Melihat keluarganya yang ketakutan kecuali satu orang gadis yang bersidekap dada, Siapa lagi kalau bukan Qilla.

"Udah kalian tenang ya, Mereka berani berurusan sama Keluarga Sanjaya. Dan mereka salah berurusan sama keluarga Sanjaya, Arie pastiin mereka bakal dapat karma yang setimpal"Ujar Arie seraya menenangkan Mamanya.

"Ck, Yakin? Mereka Gang Mafia"Ujar Qilla.

"Gimana lo tahu kalau mereka Gang Mafia?"Tanya Lava.

"Pinter lo jing, Dia make jaket sama. Jaket gangnya"

Qilla melangkah mendekati batu yang dilemoar paling mencolok dari yang lain. Ternyata terdapat kertas, Yang melipat batunya. Dan Qilla membukanya.

          'Satu persatu dari kalian akan mat'

                        _A&A_

Qilla melempar kertasnya pada Renald dan mereka membacanya dengan alis berkerut. Sementara seseorang disana menyeringai tanpa disadari, Tapi Qilla jelas tahu itu.

"A&A siapa? Kenapa mereka menganggu keluarga kita?"Tanya Reno beruntun.

"Sudah bergerak ternyata"Gumam Qilla yang dapat didengar Renald.

"A&A nama marga keluarga, Musuh terbesar Keluarga Aldebara, Dirgantara, Anderson dan Sanjaya"Jelas Qilla

Renald membeku ditempat ketika satu marga yang diucapkan Qilla, Berarti A&A adalah keluarga Ariov, Tapi satu lagi siapa?

"Siapa mereka?"

"Kalian akan tahu sendiri, Setelah bom waktu meledak"

"Kenapa lo tahu semuanya Qil?"Tanya Lava.

"Kepo kaya Dora. Nanti juga lo tahu siapa gue dan bakal berlutut dikaki gue"

Qilla memperlihatkan smirknya membuat atmosfer sekitar entah kenapa jadi tegang. Bahkan bulu ditangan Michelle sampai berdiri. Pembawaan yang sangat dingin.

Renald yang melihat itu semakin curiga dengan adik angkatnya yang satu ini. Kenapa dia begitu menyeramkan dan mempunyai aura kuat seperti ini?

"Jangan terlalu percaya sama orang terdekat. Bisa aja orang terdekat itu yang akan menghancurkan kita nantinya"Ujarnya menatap Alin.

Lalu melangkah pergi meninggalkan tanda tanya besar bagi sang pemilik rumah.

*******

Semilir angin menerbangkan beberapa helai rambut gadis itu, Gadis yang memejamkan mata seraya menatap cerahnya langit siang ini.

Bolos dirooftof, Karena malas mengikuti pelajaran, Ah ayolah dirinya sudah pintar bahkan sudah lulus S3.

Ia rebahan disofa usang yang tersedia dirooftof, Almameter SMA CIS sudah ia lepas dan disimpan dipenyangga sofa usang itu.

"Lo siapa sebenarnya?"Tanya seseorang dibelakangnya.

Tanpa berbalik pun Qilla tahu siapa yang menanyakan itu? Orang dimasa lalu yang amat ia cintai. Alanio Cagasta Anderson, Adik kembarnya.

Dengan memejamkan matanya, Ia tersenyum tipis. "Shaqilla Kinara Sanjaya. Tapi dulu gue dipanggil Aletheya Calista Anderson"

Alanio membeku, Rasanya ia kelu hanya untu mengeluarkan suara saja. Hatinya rasanya nyeri seperti diremas tangan tak kasat mata.

"Ma-maksudnya?"

"Gue dipanggil Theya sama yang lain, Tapi panggilan gue juga Ale, Spesial untuk Acha-nya Ale. Nama lo Alan tapi gue lebih suka manggil lo Nio Adik gue tambah dingin aja nih, Pasti gegara kebanyakan bergaul sama Acha"

Kaki Alan melemas, Seiring dengan pertahanannya roboh, Ia menangis dalam diam. Persetan mau dibilang seorang ketua Accipiter baru cengeng karena baginya Theya adalah segalanya.

Raga Qilla berjalan kearah Alan, Berdiri dengan senyum lebarnya. "Cengeng, Gue Theya Lan"

"Gi-gimana bisa? Lo sendiri keluarga Sanjaya, Kenapa bisa?"

"Entahlah, Gue juga gak tahu dan sulit dipercaya oleh logika. Tapi ini namanya perpindahan jiwa, Atau transmigrasi gitu. Setelah kecelakaan itu gue malah nyasar ketubuh Nerd ini"

"Gak mau peluk Theya, Nio?"

Alan langsung mendekap erat sang kakak yang berbeda darinya 10 menit itu. Air mata jatuh dari pelupuk matanya,

"Gue kangen lo Nio, Nio yang selalu pake Kolor Hello Kitty pas maen PS bareng Acha. Nio yang selalu ribut sama Theya, Nio yang selalu rebutan Bang Asep bareng bang Abas. Gue kangen semuanya tentang lo Alanio"

"Ya, Ini beneran lo kan Ya? Theya kakak kembar gue yang kaya jelangkung?"

Pletak

Qilla menjitak kepala sang adik dari jiwa sebelumnya dengan kencang, Lantaran gemas dengan tingkah laku sang adek yang sebenarnya juga ia rindukan.

"Bisa gak sih jangan sebut gue jelangkung, Yang jelangkung itu Acha"

"Ternyata emang lo bener Theya. Plis gue kangen sama lo Theya"

Qilla menghapus air mata yang keluar dari pelupuk mata sang adik yang bulu matanya lentik itu. "Cengeng"

"Gue sayang sama lo Ya, Jangan pergi ya. Lo tahu Mamski lo itu sampai drop disingapure"

"Iya, Gue akan kesingapure nanti buat ketemu keluarga yang gue rindukan. Btw, Acha udah tahu kalau ini gue"

Alan mencebikan bibirnya kesal, Ia bersidekap dada dengan pipi mengembung lucu. "Kenapa sih Chacha lo itu rahasiain ini dari gue?"

Qilla menepuk pundak Alan dua kali, Lalu menatap dengan intens sibungsu Anderson itu. "Bantuin gue, Beresin misi yang sipemilik tubuh asli kasih ke gue"

Alan mengangguk. "Apaun demi Kak Theya. Cih, Pait lidah gue manggil lo kak padahal kita beda 10 menit doang"

                bersambung

Next or stop?

Tema Selanjutnya
        'Teror lagi'

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang