⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||

PART 35

#Leader_Mafia_Transmigration
Tema:Serena Mengamuk

Warning:
Ini cerita fiksi jangan dibawa-bawa kedua nyata

Note: Happy Reading

Mereka meneguk ludah ketika mendongak, Menatap Serena yang berada dilampu panjang milik keluarga Sanjaya.

Serena melompat kebawah kemudian menimpa tubuh Gio, Mencekiknya hingga wajahnya membiru kemudian terbatuk dan meninggal. Tak puas sampai disitu, Serena mengoyak-oyak tubuh Gio, Mengeluarkan isi tubuhnya ada ginjal, Katup jantung, Dan lainnya.

"Mata lo indah"Bisiknya pada mayat didepannya. Kemudian mencongkel kedua mata Gio dengan belati yang berada dicelananya.

Tangan dan baju Qilla berlumuran darah Tapi, Itu tak menghentikan aktivitasnya saat ini. Tapi Vio menarik kerah belakang Serena kemudian menendangnya dengab sekuat tenaga hingga Serena terjerembab kemeja makan keluarga Sanjaya.

PRANG!

BRUK!

Pelipis Qilla mengeluarkan darah, Dirinya jatuh terlentang dimeja makan yang sudah patah akibat bobit tubuhnya dan dorongan kuat dari Vio, Membuat kaki meja itu patah dan ambruk.

"Kekuatan lo hebat juga Flavio"

Serena menyeringai, Lalu berdiri dan menonjok muka menjijikkan Vio hingga wanita itu terkapar tak berdaya dilantai hanya dengan sekali pukulan membuat Vio mati rasa. Hidungnya berdarah alias mimisan dan sudut bibirnya robek.

"Lihat Kawand kakak lo udah mat1, Ayah dan ibu lo juga udah mat1!"Teriak Serena.

Sementara dipojokan mereka melihat Qilla yang bak iblis membuat mereka ketakutan. Apalagi Beben sampai kencing dicelana.

"Kenapa gak dihentiin?"Tanya Riko pada Gang Accipiter

"Gak ada yang bisa, Kecuali Garuda dan sekarang Garuda udah gak ada lagian mana ada kekasih yang tidak emosi lihat kekasihnya dibun*h didepan matanya"Balas Damarez sendu.

"Dua kepribadian ganda sekaligus, Itu sangat susah"Kata Farrel.

"Maksudnya? Dua kepribadian ganda?"Beo Arie.

"Ya, Mata yang merah itu Serena dan yang biru laut itu Ria. Tiga orang menempati tubuh Qilla dengan anarah yang membara, Kurasa tidak ada bisa ada yang menghentikan Queen"Jelas Lilyana.

"Bener tuh Ly, Lagian satu aja susah dihentiinnya ini 2 langsung sekaligus mana bisa, Queen juga ikut-ikutan lagi, Jadinyakan tiga orang. Serena, Queen Calista dan Ria"Tambah Salsa.

Qilla mencekek Vio kemudian mengangkatnya keatas hingga kaki Vio tidak lagi berpijak kelantai tapi melayang, Tangannya yang sibuk melepaskan tangan Qilla yang mencekik lehernya.

"Lo harus mat1, Tapi sebelum itu hadapi siksaan yang menantimu"

Melemparnya kekaca hingga menimbulkan suara pecahan yang menggema. Tubuh Vio bersimbah darah tapi matanya belum terpejam erat, Akan Qilla pastikan dia belum mat1, Mereka harus menghadapi siksaan terlebih dahulu.

Kemudian mata Qilla berhenti pada Alin yang merangkak kabur dengan tubuh bergetar karena ketakutan. Qilla seperti teleportasi langsung berada dihadapan Alin dengan begitu cepat

"Mau kabur kemana hmm?"Tanya Ria dengab tawa iblis yang mengalun membuat suasana semakin mencekam.

Ditangannya terdapat belati khusus Accipiter. Qilla menyeringai, Lalu naik keatas perut Alin, Dengan kejamnya Qilla lompat-lompat diperut Alin.

"Asal kalian semua tahu gue bukan Shaqilla Kinara Sanjaya, Dia udah mat1! Gue Aletheya Calista Anderson!"Ucap Qilla dingin.

"A-apa maksudnya Qil?"Tanya Ajeng.