PART 33

8.5K 348 0
                                    

#Leader_Mafia_Transmigration
Tema:Terbongkar

Note:Happy Reading

"MICHELLE!!"

"QILLA APA YANG LO LAKUIN?!"

"Tenang bego! Gue lagi ngeluarin pisaunya, Mumpung gue lagi baik gue bantu Lo Cel"Jawab Qilla

Qilla melepaskan piyama boboiboy yang ia kenakan lalu melipatnya diperut Michelle, Untuk menghentikan pendarahan. Jadinya ia sekarang hanya memakai Tanktop

"Kalau lo semua pikir gue lemah, Gak! Nyatanya gue disini paling berkuasa!"

Dor!

Dor!

Semua terkesiap ketika suara tembakan itu begitu dekat, Dan seorang pria berbadan kekarlah dua orang yang tertembak dibagian kepala. Semua mengarahkan pandangan kearah Atas, Dimana ditangga terdapat seorang pria dengan jaket bergambar Api merah

"Garuda, Sedang apa kamu disini? Kamu tidak ada urusannya dengan ini semua!!"Bentak Hendry. Hendry Agaraf.

Ya Garuda disana bersama Kiara, Alanio dan Sofya. Mereka berjalan dengan gerakan slow motion dengan mata tajam yang membuat suasana mencekam.

Tidak ada yang berani menyerang, Mungkin karena mereka tahu sebringas apa seorang Garuda Rasya. Jadi hanya mampu mematung ditempat.

"Cha, Yang lain mana?"Tanya Qilla.

Garuda mengecup singkat bibir Qilla yang sudah candunya, Lalu kembali berdiri. "10 detik"

Qilla mulai menghitung hingga pada angka kesembilan. "TIARAP!!"Titahnya.

Duar!
Dor!
Dor!
Dor!
Sreett!
Blush!

Sebuah granat tiba-tiba meledak, Asap memenuhi setiap sudut mansion, Suara tembakan terdengar nyaring bersamaan dengan jeritan penuh kesakitan.

Ketika asap itu perlahan menghilang, Semua pria berbadan besar sudah tergeletak tak berdaya dilantai dengan berceceran darah dimana-mana. Hanya tinggal sipemimpin, Alin dan 3 anak buah lainnya.

Terlihat segerombolan pria dan wanita memakai jaket bertuliskan Accipiter dan Storeoz Devils, Mereka menyunggingkan senyum smirk dengan senjata ditangan masing-masing.

"APA YANG ANDA LAKUKAN?!"Teriak Fedro dengan marah. Fedro Ariov.

Tapi, Tawa Alin terdengar nyaring, Ia menyeringai. "Ternyata Accipiter? Tenang aja, Ada lima gang mafia yang akan bantu gue basmi hama seperti kalian"

"Aurelyn Maheswari, Bantu dia!"Titah Qilla pada Michelle.

Sekedar info Aurelyn ini kuliah dijurusan kedokteran. Ia mengangguk lalu mengambil alih Michelle untuknya mengobati luka tusukan itu.

"Saya mohon jangan apa-apakan Putri saya"Mohon Ajeng dengan menangkupkan tangannya didepan dada.

"Tenang bodoh! Gue mau berhentiin pendarahan!"Ucap Qilla dengan tidak sopannya.

Kini giliran Qilla yang mencicipi darah dari tangannya. "Bener lin, Darahnya manis"

"Lo semua yang bodoh karena berurusan dengan orang yang salah!"Desis Qilla dengan tajam.

"Kalian semua beruntung karena gue lagi badmood... Anak buah gue aja yang bakal basmi hama macem lo"

Qilla menghampiri Garuda yang tengah duduk dipojokan dengan melipat kedua tangan didepan dada.

Damarez tersenyum lebar. "Wanna Play, B1tch"

Kiara menyeringai ia melawan Alin, Yang ternyata memiliki kekuatan yang tidak main-main adanya. "ALIN, GUE BAKAL BALES DENDAM KARENA LO YANG UDAH BIKIN QILLA MAT1!!"

Kiara menghajar Alin habis-habisan, Percayalah ia tengah diselimuti api amarah yang membara. Sahabat yang selalu bersamanya dari kecil harus tiada ditangan kotor nan menjijikkan Alin.

Pria berbadan besar lainnya terus berdatangan dari pintu utama, Itu bala bantuan dari Alin yang katanya bekerja sama dengan 5 Gang mafia sekaligus.

"Maaf telat"Dari gerombolan itu terlihat seorang wanita dan pria yang terlihat mencolok.

Mereka adalah Flavio serta Sergio yang ikut andil dalam hal membun*h seperti saat ini.

"Waw ternyata ada mantan.Calon.Tunangan ya disini"Kata Flavio penuh penekanan.

Tapi, Qilla dan Garuda tidak peduli kedua pasutri itu malah duduk dipojokan dengan Qilla yang duduk dipangkuan Garuda. Keduanya tengah asik bercengkrama seolah tak disekitar mereka tak terjadi apa-apa.

Richard, Emir, Fadhil dan Fadlan memindahkan inti Storeoz yang sudah tak berdaya ketempat dimana Ajeng, Michelle dan Aurel berada.

"Rel, Obatin nih hama yang meresahkan masyarakat"Sarkas Emir Razzan Skarko--Anggota inti Storeoz Devils.

Fadhil Stevano terkekeh pelan. "Hama hama gini ingat dia keluarga Queen"

"Ingat bro, Keluarga yang laknat yang mengucilkan anaknya karena kesalahpahaman"Kata Fadlan Stevano--Kembaran Fadhil dan anggota Storeoz Devil.

"Mulutnya jangan kek cewek, Sarkas banget lo pada"Ucap Richardo Frans, Anggota Storeoz Devil, Dingin dan susah digapai kek bintanglah.

Dor!

Suara tembakan dari revolver milik Sofya mengintupsi pada gadis yang menembakan pistol keudara. Hening, Hanya ada suara decapan yang memenuhi ruangan. Mereka menoleh kearah pojok dimana dua sejoli yang tengah berciuman mesrah dipojok tanpa melihat situasi.

"They, Jangan sekarang. Mari kita selesaiin ini"Kata Sofya dengan wajah datar khas dirinya.

Qilla meloncat lalu berjalan santai kearah Sofya, Gadis itu berdiri disamping sang sahabat yang menenaminya selama 12 tahun terakhir

Zacky langsung saja memakaikan jaket Accipiter milik sang ketua kepada pemiliknya. "Lo tahu gak Vi? Lo murahan demi ingin jadi nyonya Dirgantara lo rela ngebun*h Queen Calista"Katanya dengan tajam.

"Tapi tenang saja, Gue Shaqilla Kinara Sanjaya adalah penerusnya. Gue bakal balas dendam atas semua perbuatan lo, Termasuk sama lo Alina Fauzyah Ariov"

"Gue ketua Accipiter Gang, Dan gue juga leader Storeoz Devil. Kalian salah bermain-main dengan ratu dari segala ratu"

Semua terkesiap mendengar pernyataan dari Gadis yang mereka sangka polos ternyata tak lebih dari seorang pemb*nuh berdarag dingin, Gadis polos itu ternyata psikopat.

Kini giliran Sofya yang berbicara dengan seringai tipis. "Gue Ratu Sofya Anderson tapi nama gue dulu Ratu Sofya Aldebara"

Deg

Satu fakta lagi yang bikin mereka diam membisu terutama Renald Ramadhan Sanjaya, Dia diam membisu seakan tenggorokannya tercekat sampai tak mampu berkata-kata.

"Lo tahu Bang El, Alis Samuel Gaska Aldebara. Kakak gue juga ada disini. Gue gak nyangka loh Bang, Lo bisa bersikap kaya gini sama sahabat gue, Orang yang nyelamatin kita. Gak peduli Qilla salah atau enggak tapi jasanya gak bisa kita lupain Bang El"

"Lo tahu siapa dia. Renald Ramadhan Sanjaya, Gue tahu lo itu abang gue, Samuel Gaska Aldebara. Lo lupain semua misi kita bang, Misi untuk balas dendam atas kematian Ayah dan Bunda Tapi, Lo terlalu kesenangan sampai lupa dendam yang kita tanam diwaktu berunur 5 tahun"Sambungnya dengan pandangan menggelap.

Qilla yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, Ia tahu selanjutnya pasti Sofya akan mengamuk. Dan ngamuknya orang pendiem itu seram, Walaupun lebih seram dari seorang Aletheya

             Bersambung

Next Or Stop?

Tema Selanjutnya
     'Terjadinya War dendam'

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang