PART 32

8.6K 333 0
                                    

#Leader_Mafia_Transmigration
Tema:Musuh mulai menyerang

Note:Happy Reading

Makan malam kali ini diisi oleh keheningan dikeluarga Sanjaya. Tidak hanya keluarga Sanjaya yang mengikuti makan malam tapi juga inti Aerozro yang kebetulan nginep disini

Reygan sedari tadi terus menatap Qilla yang sama sekali tidak meliriknya sedetikpun. Tiba-tiba sebuah ide terlintas diotaknya, Ia akan membuat Qilla terbakar api cemburu. Reygan tak yakin jikalau Qilla sudah bener-bener melupakannya.

"Alin, Kamu kaya anak kecil deh. Makan aja belepotan"Ujar Reygan sembari terkekeh kecil.

Ia mengusap sudut bibir Alin dengan tangannya sendiri tanpa rasa jijik. Perlakuannya sukses membuat rona merah tercipta dipipi Alin.

"Aciie, Malah tatap-tatapan kaya sinetron aja lo"Goda Arie.

Reygan melirik sekilas kearah Qilla, Ia ingin melihat reaksi apa yang dikeluarkan Qilla tapi, Sayangkan semua tak sesuai ekspektasinya Qilla terus memperlihatkan raut wajah datar dan fokus pada makananya.

"Kayanya ada yang kebakaran jenggot nih"Sindir Beben pada Qilla.

Mungkin semua yang berada dimeja makan berpikiran seperti itu sebab wajah Qilla memerah seperti menahan cemburu. Tapi nyatanya tidak, wajahnya memerah karena terlalu banyak makan sambel.

"Hareudang hareudang hareudang, Panas panas panas"Michelle menyanyi dengan nada mengejek kearah Qilla.

"Satu..."

Semua penghuni memandang aneh kearah Qilla yang malah menghitung, Menunggu kelanjutan sang empunya untuk melihat ada apa dengan Shaqilla.

"Dua"

Gadis itu menyeringai. "Tiga"

DUAR!

Semua terperanjat kala suara ledakan terdengar nyaring dari pintu utama. Alin memeluk Reygan dan semua orang saling berpandangan dengan ekspresi terkejut.

"Ledakan granat. Akhirnya setelah sekian lama menunggu hari ini tiba juga"Ucap Qilla tenang namun membuat kebingungan bagi semua orang.

Suara langkah kaki terdengar mendekat tapi, Suara langkah kaki itu tidak seorang banyakan karena langkah kakinya menggema dikediaman Sanjaya.

"Hai, Riko Sanjaya"Ucap seseorang itu.

Semua penghuni yang berada dimeja makan menoleh, Mendapati sekumpulan pria berbaju serba hitam dengan senjata api ditangan masing-masing. Membuat mereka ketakutan.

"Siapa kalian?!"Tanya Riko dengan nafas menggebu.

"A and A, Akan kubuat keluarga Sanjaya seperti keluarga Aldebara"Jawab pria misterius yang menutupi setengah wajahnya dengan sebuah Bandana.

Semua orang kaget, Tentu saja tidak ada yang tidak kenal dengan keluarga Aldebara yang Viral karena semua keluarga sudah dibun*h tanpa sisa. Jika begitu, Maka nasib mereka sama yaitu akan mat1 seluruh keluarga Sanjaya bagian B

Qilla berdiri lalu dengan santainya ia memasukkan lengannya kedalam saku celana. "Sudah mulai permainan mu Ariov and Agaraf"

Kedua pria yang memimpin itu tampak terkejut dengan lawan yang mereka anggap lemah malah dengan mudahnya mengetahui mereka.

"Buat mereka semua mat1!"Perintah sipemimpin 1. Agaraf.

Semua pria berbadan kekar langsung menerjang keluarga Sanjaya, Tapi Lava, Arie, Renald, Beben dan Roni dengan sigap melawan mereka dan Riko pun turut membantu.

Perkelahian tak terelakkan lagi, Mereka saling berperang hanya saja Pria berbadan besar itu menang bukan hanya kalah jumlah tapi juga memakai senjata tajam. Reygan dengan muka babak belur, Darah dipelipis, Dan Lengan kanan yang tertencap belati. Arie dengan lebam yang menghiasi wajah tampannya, Kaki kiri yang sudah terkena tembakan, Kini tak berdaya diatas lantai dengan pandangan yang memburam.

Ajeng, Michelle dan Alin saling berpelukkan seraya menangis dipojokkan sementara Qilla masih ditempat duduknya menonton perkelahian dengan memakan buah apel. Dengan kaki terangkat dimeja makan, Gayanya macem bos, Sifat angkuh dan arogan nya menguar.

Slessh

Sebuah belati melayang tepat dikepala Qilla tapi, Sang empu menangkap belati itu tanpa menoleh kebelakang hanya tangan kananya saja yang mengangkap belati.

Semua terkesiap melihat itu semua, Bagaimana bisa Qilla tahu bahkan ia mudah memahami kecepatan peluncuran belati tanpa tahu apa yang terjadi dibelakangnya.

Gadis itu membolak-balikkan Belati yang ia pegang menggunakan tangan kiri sementara tangan kananya masih memegang apel sesekali menggigitnya.

"Belati A30 F, Belati beracun sekali kena racun menyebar dengan cepat dan mat1"Katanya dengan enteng

(Soal belati aku gak tahu merk apa, Aku cuman asal tulis nih)

"Hebat, Ternyata anda bisa tahu semudah itu Nona muda Sanjaya"

"Iya gue tahu, Bahkan gue tahu keluarga lo dan rencana lo"Balas Qilla seraya tersenyum smirk.

"AAAARGGHH..."

Semua menoleh kearah Michelle, Gadis itu ditusuk menggunakan pisau dapur oleh....

"ALIN APA YANG LO LAKUIN?!"

Sekuat tenaga Arie merangkak menuju Michelle yang kesakitan dengan memegang perutnya yang terua mengeluarkan darah.

Ajeng memeluk anaknya itu sambil menangis hebat, Ia takut terjadi apa-apa dengan putrinya. Michelle meluruh kelantai dengan Ajeng yang setia memeluk anaknya.

"MICHELLE!!"Teriak Riko ia memandang sendu kearah putrinya. Ia hanya diam saja, Kakinya tak bisa digerakkan karena anak buah pria itu terus memukul kakinya dengan tongkat baseball.

Tawa Alin terdengar nyaring diseluruh mansion, Ia memandang darah yang berada ditangannya lalu mencicipinya persis seperti sup.

"Darah lo manis juga Cel"

"ALIN APA YANG LO LAKUIN?!"Tanya Lava.

"Gue? Musuh dalam selimut, Kalian semua itu bodoh. Gue bukan anak sahabat Lo tuan Sanjaya, Padahal gue sendiri yang bun*h Mereka dengan tangan gue sendiri"Jelas Alin dengan tawa licik.

"And soal Manda yang dibun*h Qilla, Itu semua hanyalah rekayasa supaya keluarga kalian hancur perlahan-lahan. Pertama dengan nyingkirin orang paling bodoh dan polos dikeluarga Sanjaya, Shaqilla Kinara Sanjaya. Anak buah Ayah gue yang bun*h Manda kita hanya buat seolah Manda dibun*h Qilla karena iri"

Semua mematung ditempat, Mulut mereka seperti terkunci tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Kini yang mereka dapati hanya sebuah penyesalan.

"Gue juga yang bun*h Ortunya Manda, Buat mereka seolah bun*h diri dan nyalahin Qilla... Hahaha, Dasar keluarga bodoh"

Keluarga bodoh? Mungkin sebutan itu memang pantes tersemat untuk mereka yang bodoh. Yang lebih suka menyimpulkan sesuatu tanpa tahu mana yang bener dan mana yang salah.

Prok prok prok

"Oh iya Alina Fauziyah Ariov, Mana partner lo dan oh ya Tuan Herry Agaraf, Dimana anak lo?"

Qilla berdiri lalu melangkah dengan gaya santai menuju Michelle, Ia berjongkok dihadapan gadis itu dan tangannya terulur untuk mencabut pisau dapur yang menusuk Michelle.

"AAAARRRGGH"Jerit Michelle.

"MICHELLE!!"

                   BERSAMBUNG

NEXT OR STOP?

TEMA SELANJUTNYA
      'TERBONGKAR'

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang