PART 15

10.9K 415 16
                                    

  ⏮️-Leader Mafia Transmigration-⏭️

Tema:Dalang Dibalik Kecelakaan Ale

              ~Happy Reading~

Minggu selanjutnya, Qilla dan Kia janjian untuk healing ke mall. Dan sekarang terjadi, Mereka memilih barang-barang branded yang mereka klaim bagus.

Mereka juga senang-senang bermain ditimezone, Dan terakhir yaitu sekarang mereka kegramedia untuk membeli novel.

"Qil, Gue tanya nih cita-cita lo apa? Soalnya setiap gue tanya itu lo malah jawab gak tahu mulu"

Sambil melihat rak yang berisi novel, Kia mengajak Qilla mengobrol menghilangkan kebosanan yang melanda.

"Jadi suami Jaehyun"

Pletak

"Yeah, Dasar cebong, Halunya sungguh luar binasa"

Qilla hanya memandang datar Kia yang beraninya menggeplak kepalanya, Eh ayolah dia ini ketua gang Accipiter tak tersentuh tapi, Dia dengan seenaknya malah menggeplak kepala Qilla. Dimana harga dirinya?!

"Lo punya pacar? Soalnya setelah lo sadar dari koma, Lo kaya nyembunyiin sesuatu"

Qilla tertegun karena Kia begitu mirip seseorang diraga Ale. Ia seorang spesial yang mempunyai feeling setajam elang jikalau Qilla bohong.

"Eh napa bengong lo? Kesambet?"

Pandangannya kembali datar, Lalu memilih novel yang ia pegang. "Gue punya pacar"

Mata gadis itu berbinar. "Siapa?"Tanyanya dengan semangat empat lima.

Beruntung Qilla masih mempunyai sahabat yang baik macam Kiara ini, Walaupun mulutnya kaya tetangga sebelah. Dan ia juga punya seorang sahabat, Yang dengan bodohnya dulu dia pernah tertabrak mobil hanya karena menyelamatkan dirinya. Qilla gak tahu gadis itu masih hidup apa nggak setelah kepergiannya?

"Canva, Antares, Areksa, Samuel, dan Alvaska"

Pletak

"Yang bener Oasu!!"

"Burulah, Laper nih"

Setelah itu Qilla dan Kia kekasir untuk membayar novel yang mereka beli. Dan setelahnya Qilla dan Kia kerestoran yang dekat dengan Mall.

Mereka duduk dimeja paling pojok agar bisa bercanda sesuka hati tanpa takut diperhatikan orang-orang. Sambil menunggu pesanan mereka, Qilla pergi ketoilet.

Tadinya niatnya ingin ketoilet, Tidak jadi setelah mendengar suara seseorang yang tidak asing dipendengarannya. Ia melangkah mendekati suara hingga sampai dipojok dekat toilet.

Seorang pria ngobrol dengan santai dengan telepon terapit diantara telinga dan bahunya, Sementara tangannya sibuk dengan rokok. Pria yang tak asing dari jiwa Aletheia.

"Hahaha, Mudah kan buat gue bun*h Theya"Tawa pria itu.

Qilla yang mendengarnya membelalakan matanya, Ia mengepalkan tangannya dengan dada yang bergemuruh ingin rasanya ia datang dan langsung mencabik-cabik mulutnya tapi ia urungkan ia ingin mendengar terlebih dahulu maksud pria itu.

"Ya, Gue kesel aja gitu. Pacar gue lebih ngutamain Si Theya daripada gue"Sambung pria itu seraya mengepulkan asap keudara.

"Ya udah, Udah dulu ya. Pacar gue nunggu tuh didepan lagi gamon gegara ditinggal sahabat tersayangnya hahaha"

Lelaki itu kemudian mematikan sambungan teleponnya, Menyimpan Ponselnya kedalam saku celana dan membuang puntung rokoknya, Kemudian berlalu pergi.

Pacar? Berarti ada 'dia' disini, Ia melupakan niatnya untuk ketoilet dan kembali kerestoran. Matanya bergerlya kesana-kemari mencari seseorang yang ia rindukan.

Dan dapat.

Dimeja dekat jendela, Seorang gadis dengan mata sembab tengah melihat dengan tatapan kosong kejalanan diluar sana. Qilla sempat lupa kalau resto ini tempat favorit mereka berdua.

"Sofya, Lo nangis?"Ia terkekeh kecil.

Ada keinginan dalam dirinya untuk datang menghampiri sahabatnya dan mengatakan yang sebenarnya, Kalau ia Aletheya dan kalau pacar tersayangnya yang membun*h Aletheya. Tapi ia sadar, Qilla harus menjaganya dari kejauhan.

"Masa wakilnya Accipiter nangis. Cengeng lo Sofya And The First"

Ratu Sofya Anderson, Bestynya Ale yang paling setia. Dan lebih ngutamain Ale daripada siapapun, Bahkan pacarnya. Keluarga? Pokoknya akan ada Flashback bagaimana pertemuan Sofya serta Ale, Karena Sofya berperan penting dalam cerita ini. Bahkan kemat*an keluarganya pun berperan penting disini.

Dan pacarnya yang sekarang sedang mengelap air mata Sofya dengan tisu. Sergio Zinokra Agaraf, Dari marganya saja tentu kalian kenal. Dia kakak dari Flavio.

Karena tak mau berlama-lama melihat sahabat lamanya bermesraan dengan orang yang akan ia tambahkan kedalam blacklist nya. Ia pergi menuju kemeja Kia.

"Lama amat lo, Padahal cuma cuci tangan tapi kaya dandan nya anak perawan"

"Kan emang gue masih perawan Pe'a" Ujar Qilla dengan kesal.

Ia menyeruput es Capucino miliknya dengan khidmat.

"Beli seblak kuy abis ini?"Ajak Kia dengan antusias.

Qilla mengernyit. "Seblak? Apaan itu? Make up baru ya?"

Kia mengusap wajahnya kasar, Ia memandang tak percaya kearah Qilla. "Lo abis keluar dari goa ya? Padahal itu makanan favorit lo bego"

"Seblak? Makanan? Baru tahu gue"

"Serius lo baru tahu? Bukannya itu makanan favorit lo?"

"Ck, Gimana mau tahu orang gue tinggal di Amsterdam"

"What The f---  perasaan lo dari kecil gak pernah ke amsterdam deh. Sok-sokan bilang tinggal diamsterdam. Lo kaya bukan Qilla deh"

"Jiwa lo kaya ketuker semenjak sadar koma, Apa jangan-jangan emang ketuker?"

Mendengarnya Qilla tersedak, Dan Kia buru-buru mengambilkan capucino milik gadis itu. Membuat Qilla langsung saja menyeruput minuman nya itu.

        Bersambung

Next Or Stop?

Tema Selanjutnya
      'Sofya The Incideint'

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang