[Part 22] : Monster dan Villain

4.7K 342 8
                                    

Playlist_song by :
CL : Hello Bitch

~ Selamat Membaca ~

🌷🌷🌷


1 minggu setelah kejadian penembakan di Relov Restaurant.

Dor,

Dor...

Dua peluru melesat kedepan dengan keduanya tidak mengenai target sama sekali. Membuat si penembak menurunkan pistolnya, dan berbalik menatap memohon menyerah kepada nonanya.

Yap, si penembak yang meleset itu Gehna.

"Nona Evea saya rasa ini benar-benar sulit untuk saya." Rengek Gehna, menatap memohon kepada nonanya.

Dua hari setelah bekerja di apartement nonanya dan dengan fasilitas yang menggila. Gehna pun sudah tahu dengan semua permasalahan yang terjadi Jeremy yang menceritakan semuanya dengan detail. Gehna harus belajar banyak hal. Padahal dia merasa sudah pintar sebeb dia lulusan terbaik saat di universitas dulu. Namun karena gaji dari pekerjaan lulusannya itu dia memimilih mengundurkan diri dan menerima menjadi pelayan pribadi nona Amora dengan gaji tinggi.

Namun, siapa yang menyangka bekerja secara pribadi pada nona Amora ternyata gajinya lebih bukan hanya lebih. Semuanya bahkan bisa dibilang berlebih. Dia harus belajar mengemudi, menembak, bela diri, dan berolahraga. Seminggu ini dia sudah lulus dari tes mengemudi menurut kepolisian sebab harus untuk sim miliknya. Namun, sekarang dia harus belajar menembak.

Yang lebih mengejutkan bukan hanya dirinya, disampingnya juga ada Jeremy dan kekasihnya Meranda. Yang Gehna ketahui bahwa Meranda seorang dokter ahli bedah dan menjadi dokter pribadi nona Evea.

Duk!

Amora mengangkat senapannya dan menempelkan ujung senapannya tepat didada Gehna bagian atas. Membuat Gehna langsung menegakkan tubuh tegang.

"Jika tidak ada satupun peluru mu mengenai terget maka, kau yang akan kujadikan target peluruku." Balas Amora tajam.

"Ba.. ekhm baik nona." Sahut Gehna cepat. Berbalik dan langsung mengambil posisi.

Fokus,,, dan

Dor!

Masih meleset, membuat Gehna menelan ludah bulat-bulat.

Sedang Meranda merasa dirinya sangat keren. Seumur hidupnya Meranda memang sangat ingin mencoba hobi ini. Tapi karena kesibukannya kuliah, beasiswanya, dan gelar dokternya, magang dan pekerjaannya. Benar-benar membuat Meranda tidak memiliki banyak waktu. Bahkan dengan kekasihnya sekalipun.

Tapi, siapa yang menyangka semenjak Jeremy mengenalkannya pada nona Evea. Membuatnya bisa meluangkan banyak waktu. Dari yang tadinya hanya dokter ahli bedah, sekarang menjadi Direktur utama di rumah sakit tempat dia bekerja dengan CEO nya siapa lagi kalau bukan nonanya. Amora Evea.

Dan, ini buktinya mengenal nona Evea memacu adrenalin dalam dirinya. Meranda saja sudah merasa dirinya keren, meski sedari tadi tidak beda jauh dengan Gehna. Tidak ada satu pun peluru yang melesat tepat sasaran.

Jeremy, menatap fokus kedepan dengan alat pembidik yang terpasang di pistolnya. Masih dengan panduan seorang mentor disampingnya. Jeremy tetap tenang. Sudah sepuluh peluru lebih dia lesatkan tapi tidak ada yang mengenai target sama sekali.

Bad Antagonis ✓ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang