Bad Antagonis ✓ [Tamat]

[Part 33] : Puncak Cerita

Playlist_song by :
Lindsey Stirling - Carol Of The Bells

~ Selamat Membaca ~

🩸🩸🩸

~

Part Sebelumnya.....

Hingga,

Dorr!

Satu peluru melesat tanpa tahu, kearah siapa peluru itu tertuju.

~

Brakh!

"Akhhh!" Jerit pria yang tidak jauh dari mereka berempat. Bersamaan dengan pistol ditangannya jatuh dan darah mengalir dari punggung tangannya.

Seketika semua sandera atau lebih tepatnya tamu undangan langsung berhamburan keluar aula yang memang sudah bebas sebab para pria berbaju hitam tidak lagi menargetkan mereka.

Dan, dalam sekejap mereka berempat memencar. Dengar formasi yang terbentuk tanpa bicara. Tyson yang mengambil alih bagian belakang yang sedari tadi tidak ada mengawasi, Felix mengambil alih bagian Tyson. Dan Jeremy dengan memfokuskan konsentrasinya menghadapi apa yang ada didepannya.

'one shot, one kill'

Prinsip yang diajarkan oleh Verox. Yang tidak jauh berbeda dengan nonanya.

'satu peluru, satu kepala.'

Membuat Jeremy mengincar dahi lawan didepannya. Sebaik mungkin mengambil langkah dan sembunyi sementara dalam jeda bidikannya.

Sedang para pria sibuk menembak Amora pun tidak kalah juga. Lebih tepatnya Amora memang sulit untuk dikalahkan.

Berlari langsung mendekati mangsanya yang sudah dia tembak. Dan,

Dor!

Dorr!

Dua tembakan dia layangkan lagi, pada lengan atas dan paha atas sebelah kiri ke pria tersebut guna melumpuhkan. Dan menarik kerah kencang dan kuat, hingga sedikit mencekik pria tersebut. Tapi, sang Queen tidak peduli.

Srak!

Berjongkok dan menjadikan pria tersebut sebagai pelindung dan mengambil pistol yang tergeletak dibawah. Ingat, jika prinsip Revella. Berhemat peluru. Maka jika tidak akan Amora biarkan dia sampai kehabisan peluru.

Dor!

Srett,

Duk.

Mendengar arah tembakan tepat dibelakang dirinya. Dengan sigap, menarik pria dicengkramannya dan mengarahkan kebelakang. Melindunginya. Dan,

Dor,

Dorr!

Dor!

Tiga peluru kembali Amora bidikan dan tepat sasaran.

Brugh!