[Part 26] : Api Yang Berkobar

3.9K 297 6
                                    

Playlist_song by :
The K2 Main Theme

~ Selamat Membaca ~

🩸🩸🩸


Amora berdiri cepat, langsung melangkah pergi keluar kelas setelah bel pulang bunyi dan guru keluar. Mengabaikan panggilan sahabat-sahabatnya. Urusannya saat lebih mendesak dibandingkan mengobrol random dengan sahabatnya.

Melangkah tergesa-gesa menuju parkiran. Namun, langkahnya terhenti ditengah lorong yang sudah dekat dengan parkiran. Hades, mantan tunangan Amora. Berdiri tepat didepannya, menghadang.

"Kita perlu bicara, Mi Amor." Ucap Hades serius. Mencoba meraih tangan Amora yang langsung dia urungkan. Saat tatapan tajam Amora semakin menajam kearahnya.

"Aku sibuk." Jawab Amora datar. Berjalan melewati Hades, yang langsung

Brugh!

Amora memutar pergelangan tangan kirinya yang akan dicekal oleh Hades. Dan secepat kilat, mencekal balik tangan Hades. Mencengkram kuat hingga Amora yakin kukunya akan berbekas dikulit pergelangan tangan Hades.

Menjulurkan sikunya kuat kedada bidang Hades. Dan melangkah mendorong. Hingga bunyi dentuman punggung Hades dengan dinding sekolah dibelakangnya.

Semua terjadi secepat kilat, bahkan para murid yang melihatnya membeku terkejut ditempat.

"Ukhukk ukhukk!" Batuk Hades tak tertahan saat punggungnya membentur keras dinding dibelakang.

Menatap Amora yang sedang menatap nyalang kearahnya. Membuatnya meneguk ludah gugu, dan jantung bergemuruh cepat.

"Kau benar-benar sangat sulit untuk diberikan toleransi rupanya. Jika kau sayang pada nyawamu sendiri, menjauh dariku dan kalau bisa lupakan kita pernah saling kenal. Tuan Hades Lucifer yang terhormat." Geram Amora menahan emosi, dan semakin menekan sikunya pada dada Hades. Dengan sedikit menaikan bahkan hampir menyentuh leher laki-laki tersebut.

"Sthhh." Desis Hades tertahan, akibat tekanan didadanya yang semakin menguat.

"Kau tidak inginkan, luka gores di wajahmu saat direstaurant. Ku gantikan dengan luka tusuk menembus jantungmu." Ucap Amora kembali, lirih namun sangat tajam dan menyeramkan ditelinga Hades.

"Aku mengerti." Ucap Hades terengah-engah, saat dirinya dilepas oleh Amora. Membuatnya langsung memegang dadanya nyeri.

Amora kembali melangkah kearah parkiran. Namun,

"Sial! Sial! Sial!" Maki Amora pelan yang hanya mampu didengar Hades. Berbalik dan langsung melangkah setengah berlari. Membuat Hades mengernyit bingung dengan tingkah Amora.

Dengan langkah tergesa-gesa, Amora mendekati kamar mandi. Dan kembali mengabaikan sahabatnya yang berpapasan dilorong. Semakin membuat ketiga sahabatnya dilanda kebingungan oleh sikap Amora.

Menarik lengan jaket keatas hingga melewati siku. Menjulurkan kedua tangannya dibawah air mengalir di wastafle.

Mencuci kedua tangannya dengan kasar. Menggosok kuat bahkan Amora yakin hingga lecet. Dengan nafas memburu, sungguh jauh didalam lubuk hatinya. Jiwa Revella kacau, jiwanya sungguh lelah. Mendesis pelan saat kukunya tanpa sengaja menggores lengannya tepat dibawah siku kanan tangan Amora.

Dirasa sudah bersih. Amora menatap sekilas pantulan wajahnya yang merah padam. Mengepalkan kedua tangannya sebentar mencoba mengendalikan diri.

Menarik turun lengan jaketnya. Sambil kakinya kembali sibuk melangkah kearah parkiran mobil.

Bad Antagonis ✓ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang