chapter 6

203 22 0
                                    

Satu Minggu telah berlalu dan night Raid telah membunuh beberapa penjabat. Beberapa diantaranya di bantu oleh light.

Light tengah berjalan menuju tempat pandai besi, ini sudah satu Minggu, sesuai dengan kesepakatan mereka.

"Pak tua aku disini untuk menagih pedang ku" teriak Light.

"Ya aku sudah menunggu mu. Anak muda!" Balasnya sambil keluar dari toko.

Terlihat sebuah pedang lengkap dengan sarungnya berwarna putih setengah dan corak merah darah setengah.

"Hati-hati ini berat" ucapnya memberikan pedang itu pada light.

Light mengengam pedang itu lalu mengeluarkan nya dari sarungnya. Pinggiran gagangnya berwarna merah dengan permata biru.

"Tunggu apa ini?" Tanya light menyadari seperti ada sebuah garis vertikal ditengah-tengah pedangnya.

Tiba-tiba kedua bilah pedangnya terbuka memperlihatkan sebuah senapan rahasia.

"2 dalam 1. Kau mendapatkan pedang dan juga Senapan disaat bersamaan" ucap pandai besi tersenyum puas.

"Lumayan juga" ujar light tersenyum.

Pak tua pandai besi mengeluarkan dua dangger berwarna merah dengan jilatan hitam.

"Sisa Gigi wyvern ku ubah menjadi dangger" ucapnya memberikan kedua dangger buatannya.

Tiba-tiba light melemparkan beberapa kantong emas pada sang pandai besi.

"Bonus untuk mu" ucap light berjalan pergi.

"Terimakasih anak muda" ucapnya tersenyum bahagia melihat begitu banyak emas miliknya.

Pedangnya ia tempatkan dipunggung nya dan kedua dangger itu ditempatkan di kedua pinggangnya.

"Pak" teriak Ieyasu dari atas kuda.

Ieyasu memakai topeng untuk menjaga identitasnya, light bilang harus menjaga identitasnya dari tatsumi demi kepentingan misi.

"Ada apa?" Tanya light.

"Beberapa orang ditemukan dipinggir kota dalam keadaan kepala terpenggal" jawab Ieyasu memberi tahu.

"Aku mengerti" ujar light menghilang.

Ieyasu nampak kagum dengan kekuatan petir light yang bisa kesana kemari dengan super cepat.

🌀🌀🌀🌀

Light bersama Ieyasu serta sayo dan anggota kepolisian yang lain tengah mengidentifikasi mayat-mayat.

"Korbannya random" gumam sayo.

"Seperti pelakunya adalah seorang sikopat gila" balas Ieyasu berspekulasi.

"Zank si penjagal" ucap light.

Keduanya saling memandang karena asing dengan nama itu. Maklum saja mereka baru-baru dalam pekerjaan ini.

"Dia dulunya adalah seorang algojo yang bertugas memenggal kepala orang" ujar light memberi tahu. "Karena terlalu banyak orang yang di penggal itu membuatnya gila dan mengamuk" lanjutnya.

Sayo dan Ieyasu serta anggota kepolisian yang lain menelan ludahnya.

"Malam ini kita akan memburunya" ucap Light. "Bersiap dari sekarang" lanjutnya berteriak.

Anggota Kepolisian langsung saja bergegas menuju markas untuk menggunakan peralatan yang disediakan.

🌀🌀🌀🌀

Akame Ga Kill: Light Arc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang