Pagi harinya Jeongguk jelas tidak dapat berjalan, bahkan untuk menggerakkan badannya saja rasanya ingin patah. Akan tetapi, semuanya ia lalui bersama Taehyung yang sangat baik merawatnya. Pria kepala tiga itu memberikan aftercare kepada Jeongguk mulai dari memanjakannya, memeluknya, memandikannya dan rela tidak berkerja demi si kecil cantik yang terus merengek sedari tadi. Bahkan sehabis mandi pun mereka hanya berdiam diri diatas kasur empuk Jeongguk menontoni film barbie kesukaannya dengan keadaan Jeongguk yang telanjang.
Jeongguk menoleh pada pria disampingnya, "Daddy, kapan mommy akan pulang?"
"Entahlah daddy tidak tau" jawab Taehyung sembari mengecup pucuk kepala Jeongguk
"Mommy sangat sibuk." gerutu Jeongguk kesal
Taehyung tersenyum gemas melihatnya, "Dia sibuk menganggkang sepertimu, baby."
"Maksud daddy apa? Koo tidak mengerti"
Taehyung menarik selimut yang menutupi badan polos Jeongguk dan menaruh jemarinya diatas paha itu. Sangat mulus benar-benar seperti Jeongguk melakukan perawatan salon.
"Mommy sibuk melebarkan pahanya dan melakukan sesuatu seperti yang semalam daddy lakukan padamu"
"Ah pantas saja mommy tidak pulang, rasanya enak ternyata."
Haruskan Taehyung bersyukur memiliki Jeongguk atau hanya akan ia jadikan permainan saja. Begitu lugu dan polos bak bayi kecil yang lucu.
"Apa masih sakit?" Taehyung meraba vagina Jeongguk "Perlukah daddy mengolesi saleb kemarin hari atau daddy cium seperti tadi, hm?"
Jeongguk menggeleng, "Tidak terlalu sakit daddy, dicium saja."
Taehyung menjalankan seperti yang Jeongguk inginkan, dia beralih merebahkan tubuhnya dibawah Jeongguk, menekukkan sedikit kaki anak itu untuk meloloskan aksi terselubungnya. Kepala tepat dihadapan vagina Jeongguk, mengendus aroma kesukaannya sebelum mencium ciumi vagina itu.
Cup,
Cup,
Cup,
Hanya itu yang Taehyung lakukan, walau begitu bagi Jeongguk yang sensitif cukup merasakan keenakan. Bibir tebal Taehyung bersentuhan dengan klitorisnya, tidak puas namun enak.
***
Sore harinya bi Mira memasuki kamar Jeongguk untuk membantu anak itu mandi sementara Taehyung sedang menerima tamu di bawah sana.
"Bi tolong perlahan, kaki Koo sangat sakit berjalan"
Bi Mira tau apa yang telah diperbuat tuannya, sebetulnya ia merasa sedih namun tidak bisa berbuat banyak karena mungkin ini sudah jalannya.
"Baik den..."
"Daddy sedang apa di bawah bi?" tanya Jeongguk
"Sedang menerima tamu den"
"Ohh nanti setelah mandi bibi antarkan Jeongguk ke bawah, ok?"
"Baik den..."
Tamu Taehyung bukan sembarang tamu, tamunya adalah istrinya sendiri, ibu dari Jeongguk. Ia datang bersama beberapa orang lainnya.
"Jadi? Kau ditahan karena kasus narkoba? Dan kau datang meminta bantuanku?"
"Taehyung tolong bantu aku..."
"Apa uang keringatmu selama ini tak mampu kau sewakan pengacara? Atau apakah selama ini kau bekerja tanpa digaji?"
"Taehyung kumohon..."
Hyeon menegadahkan wajahnya pada pria yang berstatus suaminya itu, "Tolong bantu aku Taehyung anggap saja kau membayarku untuk membeli Jeongguk."
"Aku sudah tau kau menyukai anakku Taehyung, aku melihat perbuatan kalian dengan mataku sendiri saat kau memasuki kamar Jeongguk untuk melecehkannya"
"Baguslah kalau kau sudah tau, aku tidak perlu repot-repot lagi menyembunyikannya darimu."
"Kau bajingan! Dasar penghianat!"
"Kau sebut aku penghianat? Lebih hina mana denganmu yang menjual tubuhmu demi pria diluaran sana dan hamil anak mereka, hm?"
Taehyung diam bukan berarti ia tidak tahu, selama ini mata-matanya sangat banyak diluaran sana bahkan dimanapun dan kapanpun Hyeon berada disitu informasi masuk.
"Taehyung kau—"
"Daddy!!!"
Suara Jeongguk mengalihkan segalanya. Jeongguk menuruni tangga dibantu bi Mira, walau kesusahan ia tetap ingin menemui Taehyung. Matanya menangkap atensi ibunya disana, namun mengapa keadaan ibunya sangat berantakan seperti terakhir kali mereka bertemu.
"Kemarilah baby..."
Jeongguk dibawa duduk pada pangkuan Taehyung dihadapan mommynya.
"Mommy mengapa mommy duduk disitu?" tanya Jeongguk
"Dasar anak nakal! Kau merebut suamiku!!"
Hyeon menatap Jeongguk dengan kesal, anak yang ia besarkan ternyata bisa menjadi musuh paling depan melawannya.
"Diam Jeon Hyeon! Keluar kau dari rumahku, jangan pernah berharap mendapat bantuan dariku. Membusuklah di dalam sana."
"Terima kasih karena telah merawat Jeongguk untukku"
Hyeon hanya datang bermohon dihadapan Kim Taehyung suaminya sendiri meminta pertolongan untuk membebaskan dia dari tahanan penjara. Namun, kedatangannya tak membantu apapun selain surat cerai yang diberikan Taehyung untuknya.
"Baby kau ok, hm? Apa daddy membuatmu kaget? Katakanlah"
"Tidak daddy, Koo hanya ingin dipeluk"
"Baiklah daddy akan memelukmu sekaligus memasukimu lagi bagaimana?"
"Hm, terserah daddy saja. Koo selalu suka apapun yang daddy lakukan."
"Haha kau sudah dewasa sekarang hm?" Taehyung mencium daun telinga Jeongguk "Lupakan mommymu, anggap dia sudah mati, baby mengerti?"
"Eung, baby mengerti daddy..."
END😍
Lanjut oneshot disini sabi gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy [end]
FanficONESHOT TAEKOOK Boypussy Koo! Jangan salah lapak. Adult Content, if you don't like please leave from here! 1821 area⚠️🔞 🏷Note: 🔴DON'T COPPY MY STORY! PLEASE!🔴 🖇 About my fanfiction: This is purely my thoughts and writing, if you want to plagiar...