Jeongguk kaget bukan main ternyata dia perawan tua, berarti selama ini dia sex dengan mas Hyungsik tidak sampai merobek selaputnya. Entah harus senang atau kasihan, Jeongguk tak tahu. Namun, lebih banyak senangnya— ternyata Taehyung lah orang pertama yang menembus dinding pertahanannya itu.
Jeongguk amat bersyukur melepas kegadisannya pada orang yang tepat, rupanya anak empat belas tahun itu sangatlah dewasa. Setelah pelepasan mereka dan beberapa menit acara kaget mengkaget Taehyung berlaku manis padanya. Taehyung memeluknya, membumbuhi keningnya dengan ciuman penenang disaat Jeongguk kaget kenapa dia berdarah. Mengelus perut Jeongguk dan menepok ibunya itu hendak ditidurkan.
Aftercare.
Namun, bukannya tertidur Jeongguk malah dibuat kaget dengan suara orang yang memanggil namanya dari luar. Dengan terpaksa Jeongguk bangun yang hanya melilitkan kain tipis pada badannya berjalan keluar menemui si pengetuk dengan berjalan sedikit mengangkang.
Tak lama Taehyung menyusul Jeongguk dengan pakaian yang sudah rapi. Dilihatnya pada ruang tamu, Udin dengan wajah omesnya menatap Jeongguk yang duduk berseberangan dengannya. Taehyung dengan perasaan benci hendak memanasi si tua bangka itu dengan gerakan cepat menghampiri Jeongguk.
"Mami," sapanya pada Jeongguk. "Kakinya masih sakit ya? Tadi Taehyungie liat jalannya ngangkang..."
Jeongguk mengelus surai Taehyung dengan sayang, anak itu sangat dewasa rupanya. "Iya sayang, kaki mami masih sakit. Tapi harus bukain pintu buat om Udin"
Jeongguk menatap Udin yang tengah tersenyum padanya, ah dasar tua bangka menganggu saja.
"Harusnya tadi gak usah mami bukain... Sini mih kakinya biar Taehyungie pijet..."
Taehyung menatap sinis kearah Udin, yang ditatap hanya tersenyum sembari menahan imej depan calon istri.
"Ah iya sayang, tolong ya Taehyungie pijetin kaki mami yang kamu bikin sakit..."
Taehyung lantas menaikan kaki Jeongguk pada pahanya menjadikan ibunya itu duduk menyamping menghadapnya.
"Emang tadi kakinya kenapa dek manis, kok sakit?" tanya Udin berlagak khawatir
"Oh, itu tadi gak sengaja ditindih Taehyung jadinya sakit deh kakinya..." jawab Jeongguk memalu mengingat kejadian tadi
Udin mengangguk, "Oalah, hati-hati atuh Taehyung, kasihan kaki maminya jadi sakit gitu..."
"Hehe gapapa mas enak kok ditindih Taehyung, saya bahkan mau lagi" kata Jeongguk sembari memamerkan gigi kelincinya
"Ha? Sakit kok mau lagi dek cantik, apa atuh kamu ini..." gurau Udin diiringin gelak tawa
"Diam aja bisa gak?" sindir Taehyung yang seketika menghentikan tawa Udin
Pria berkumis itu langsung terdiam, bagaimana pun juga ia tersinggung dengan ucapan Taehyung.
Taehyung yang tengah memijat kakinya Jeongguk memilih abai, malahan kini tangan nakalnya sudah membelai paha sang mami. Pijatannya meleber naik ke paha Jeongguk yang putih, menyingkap kainnya hingga hampir memperlihatkan kemaluan Jeongguk.
"Yahh sayang, pijet lagi disitu Taehyungie..."
Taehyung memijat selangkangan Jeongguk sensual, diliriknya Udin yang tengah menatap kearah paha mulus Jeongguk— seputih susu dan besar membuatnya ngaceng.
Taehyung tidak perduli, ia terus memijat lembut paha dan kaki Jeongguk. Sang empunya hanya menikmati, keenakan dengan belaian tangan Taehyung.
Tiba-tiba Udin menutupi celananya, gelagatnya membuat Jeongguk penasaran, "Mas, kenapa?"
Celana Udin mengembung, libidonya berhasil naik hanya dengan melihat selangkangan putih Jeongguk. "Ah— e-engak dek manis, gak kenapa-napa..."
Taehyung melirik pria tua itu, senyum bak iblis dia layangkan sembari terus melancarkan aksinya, bahkan tangan nakal Taehyung sampai menyentuh vaginanya Jeongguk yang tanpa lapisan itu. Jeongguk terkaget, vaginanya masih sensitif sekali bila disentuh, membuat badannya melengkung.
"Ahh Taehyungie nakal, memek mami jangan disentil dong sayang..." ujar Jeongguk
Udin terbelalak kaget, tak menyangka apa yang Jeongguk katakan barusan. Ia juga tak menyangka melihat Taehyung dengan sengajanya memasukan jari mungilnya pada kain itu untuk mengelus vagina Jeongguk.
"Masih sakit gak mih? Mau Taehyungie cium-cium lagi memeknya?"
Udin menjerit, anak dan ibu di hadapannya sungguh gila. Namun, tak dapat ia sadari ia juga menikmatinya. Tangannya mengelus celananya sendiri tepat pada penisnya yang mengembung. Libidonya seketika sesak di dalam sana, melihat Jeongguk yang keenakan di gerayangi tangan Taehyung.
"Iya sayang, memek mami masih sakit gara-gara ulah kamu. Mami mau dong memeknya dicium-cium sama anak mami..." kata Jeongguk manja
Jeongguk sengaja menggoda Udin untuk membuat pria tua bangka itu ereksi, jahil saja mumpung tadi ia menganggu aktivitas mereka yang sedang bermanjaria.
Kaki kanan Jeongguk yang dekat dengan pandangan Udin diangkat bertumpuh pada pundak kekar Taehyung sedangkan kaki kirinya mengangkang disandarkan pada sandaran sofa. Taehyung menunduk disana bersiap memberi ciuman pada vagina yang tadinya ia buat berdarah.
"Ahh yeah sayang..."
Taehyung mulai mencium benda kenyal itu, hanya menciumnya saja selama mungkin sebagai permintaan maafnya karena telah menyakiti Jeongguk tadi. Tangan Jeongguk bertumpuh pada surai hitam Taehyung sembari sesekali meremasnya menyalurkan kenikmatan yang Taehyung berikan.
"Shh... Ahhh... Hhh... Ahhh..." Jeongguk mendesah nikmat, lidahnya ia keluarkan menggoda Udin yang tengah kepalang tegang
Taehyung tengah fokus membumbui vagina Jeongguk dengan kecupan-kecupan tanpa tau kini Udin sudah mengeluarkan pedangnya sembari menonton wajah Jeongguk yang sangat menggoda.
"Kontolnya keriputan ih masukin aja gak enak saya liatnya hhh..." ucap Jeongguk dengan kurang ajarnya
Tapi sungguh, penis pria tua itu sudah tidak berbentuk. Tak enak dipandang bagi Jeongguk. Dengan raut wajah kesal namun sange Udin kembali memasukkan penisnya, berdiri dari sana dan meninggalkan pekarangan rumah Jeongguk.
Jeongguk tak peduli, selagi Taehyung sudah bisa berlaku dewasa dengannya ia tak menginginkan kehadiran Udin disana. Namun, ia merasa cemas dengan biaya hidup sehari-hari yang biasanya dibantu oleh Udin.
"Ugh Taehyungie, mainin lagi lidahmu di klit mami sayang enghh mami mauhh cumm ahhh.. Owhh Taehyungie..."
Jeongguk seketika pelepasan membuat cairan putih lengket itu keluar dari sana yang langsung di seruput habis oleh Taehyung.
Slurp,
Slurp,
Slurp,
"Ohh sayangnya mamihh hhh... Taehyungie berdiri dulu sayang mami mau ngomong sesuatu..."
"Apa mih?" tanya Taehyung
Jeongguk membenahi kainnya lalu mengatur posisinya seperti semula "Mami mau ngomong, gimana kalo kita buat video terus upload di situs dewasa biar kita dapet duit. Soalnya, om Udin pasti udah gak mau lagi biayayain kita karena mami ngejek dia tadi"
"Terserah mami aja kalo gitu Taehyungie ngikut kata mami aja".
"Ok deh, nanti sore kita buat lagi ya biar malamnya bisa mami upload"
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy [end]
Fiksi PenggemarONESHOT TAEKOOK Boypussy Koo! Jangan salah lapak. Adult Content, if you don't like please leave from here! 1821 area⚠️🔞 🏷Note: 🔴DON'T COPPY MY STORY! PLEASE!🔴 🖇 About my fanfiction: This is purely my thoughts and writing, if you want to plagiar...