Seperti yang di janjikan Harza kemarin, hari ini keduanya akan pergi kencan. Harza sudah sampai di rumah Jean sekitar jam 5 sore sebenarnya, tapi kata si manis, dia mau night ride. Jadilah Harza mengiyakan, dan memutuskan untuk pergi sehabis maghrib saja.
Dan sekarang, disinilah mereka. Pasar Lama Tangerang. Bukan tanpa alasan Harza memilih tempat tersebut sebagai destinasi mereka. Tentu saja ini semua permintaan si manis. Dimana tadinya si manis berkata ingin membeli beberapa jajanan, dan akhirnya disinilah mereka berlabuh. Bermodal nekat membawa kekasih manisnya ke tempat yang lumayan jauh dari rumah mereka, dan akhirnya berbuah manis sebab Jean sangat senang berada disana. Terbukti dari ketika ia menggenggam tangan Harza, dan mengajaknya memasuki area street food untuk melihat-lihat makanan apa saja yang ada disana.
"Mau beli apa, Je?" tanya Harza yang sebenarnya sudah lelah diajak berkeliling dengan Jean tanpa tujuan.
Jean berpikir sejenak. "Aku jadi pengen telur gulung deh kak. Tapi mau yang lain juga. Pengen makan yang manis-manis gitu."
"Ngga perlu yang manis-manis, Je. Lo aja udah manis."
Jean menggeplak pelan bahu Harza. Bisa ngga sih, sehari aja tuh dominannya ngga berulah? Bisa mual Jean dengan gombalan Harza.
"Ngga usah ngegembel deh. Aku pusing nih mau makan apa."
Harza terkekeh dan mengacak gemas surai Jean. "Kata Juna, ada beberapa makanan enak disini. Lo mau ikutin saran Juna, atau mau pilih makanan semau lo?"
"Both of it, kak. Aku bingung sih mau beli apa. Tapi, kita beli yang disaranin sama kak Juna dulu, boleh?" tanyanya pelan, takut-takut Harza tidak mengizinkan.
What the hell, Jean. Lo minta rumah real estate detik ini juga bakal dibeliin sama si bucin.
"Iya boleh."
Harza menggenggam tangan kecil Jean, memasukannya ke dalam saku hoodie, dan keduanya kembali menyusuri setiap sudut Pasar Lama. Mencari beberapa makanan yang disarankan oleh Juna. Jangan tanya kenapa Juna bisa tahu makanan enak disini, sebab Chio sering banget ngajak Juna hunting street food. Katanya sih biar pacarnya itu ngga ngebo terus di rumah.
Oke, back to HarJe, keduanya akhirnya memutuskan untuk membeli makanan saran dari Juna terlebih dahulu. Setelahnya, mereka duduk dan berhadapan dengan beberapa makanan. Diantaranya 2 souffle pancake dengan rasa tiramisu kesukaan Jean, 1 crepes berukuran besar, 2 korean fish cake, dan 1 bakso bakar ukuran besar. Ngga perlu dijelasin kan, siapa yang akan menghabiskan semua makanan itu?
"Waahh, ayo mam, kak Azaa!"
Netra Jean benar-benar penuh binar malam ini. Melihat banyaknya makanan saja sudah membuatnya bahagia, terlebih kekasihnya itu membelikannya banyak makanan seperti ini.
Jujur saja, dibanding movie date, concert date, atau yang lainnya, Jean lebih suka kencan seperti ini. Ketika mereka bisa berjalan dengan tangan saling menggenggam, dan mencicipi berbagai makanan entah itu kesukaan Jean ataupun Harza, sudah sangat cukup untuk kencan. Sederhana, tapi memiliki banyak cerita.
Jean mulai mengambil sendoknya. Lantas mencicipi souffle pancake. Rasa tiramisu yang menyelimuti lembutnya pancake membuat si manis itu membulatkan matanya, saking enaknya pancake tersebut. Bahkan tak sampai 5 menit, lenyap sudah pancake milik Jean.
Harza melihatnya, lantas kembali menyuapi Jean dengan pancake miliknya. Dan tentunya tidak akan ditolak oleh Jean.
Keduanya asik menikmati makanan mereka. Bukan keduanya sih, lebih tepatnya hanya Jean. Sebab tadi Harza hanya menyicipi dikit-dikit saja. Sisanya ya Jean yang menghabiskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable
Teen FictionDua insan dengan latar yang berbeda, apakah mungkin bisa bersama?