awal dari cerita

1.4K 54 9
                                    

Assalamualaikum 😉

Masya Allah, ketemu lagi kita ya.. gimana kabar kalian?

Masih penasaran kah sama cerita kedua ini?

Untuk itu, terus pantengin cerita ini ya, mohon maaf bila ada kesalahan kata, mohon di maklumi 🙏

Jangan lupa di follow lebih dulu, akun ini dan TIKTOK aku.

@roticantiknih_

Jangan lupa penuhin komenan kalian ya!! Jangan jadi SIDERS Plis!

Ambil sisi baiknya saja ya!
Yang buruk di tendang aja hehe.

بسم الله الرحمن الرحيم
Happy reading ❤️

Pemuda yang sedang memegang kitab di tangannya saat ini tengah duduk dengan tenang, sembari terus membacanya.

Begitu juga gadis cantik yang kini baru datang dari arah kamarnya, ia mendekat ke arah kedua orang tuanya yang tengah bersiap-siap.

“ umma, adek berangkat dulu ya.”

Alesa yang sedang memakaikan dasi pada suaminya mengangguk. Lalu setelahnya melotot melihat tampilan sang anak perempuan satu-satunya.

“ Khimar kamu mana dek? ”

Hasna menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu menyengir menunjukkan deretan giginya yang tersusun rapih. “ khimarnya gak tahu taruh dimana, adek lupa.”

Alesa menghela nafas, begitu juga Gus Davin yang sudah tahu kebiasaan anak nya itu setiap berangkat sekolah.

“ mau umma Carikan? ”

Hasna menggeleng cepat, lalu ia mendekati Alesa dan bergelayut manja.

“ oh ayolah umma, temen adek juga sebagian gak pakai khimar.”

Alesa menatap wajah putrinya itu, lalu memegang tangannya.

“ umma gak mau denger ucapan atau bantahan apapun, udah sekarang cari Khimar kamu, lalu pakai. ”

Hasna mencebikkan bibirnya, lalu ia menatap Gus Davin berharap meminta pertolongan pada Abba nya.

Namun bukan mengiyakan, Gus Davin malah menggeleng enggan menuruti keinginan sang anak.

Hasna akhirnya pasrah, lalu ia berjalan memasuki kamar mencari Khimar miliknya.

Setelah selesai, Hasna dengan terpaksa memakai Khimar tersebut dan mendekati orang tuanya.

“ adek berangkat...” ucapnya lesu.

Alesa dan Gus Davin melirik anaknya, lalu tersenyum tipis.

“ adek berangkat sama siapa? ” tanya Alesa.

“ mau bareng Abba dek? ” tawar Gus Davin.

Hasna berfikir sejenak, lalu melirik kakak laki-lakinya yang sedang membaca kitab di kursi.

Laki-laki itu sudah lulus SMA sejak tiga tahun yang lalu, sedangkan adiknya baru kelas 12.

Takdir Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang