berharap?

293 28 4
                                    

Hallo! Assalamualaikum, sblmnya aku minta maaf sebesar-besarnya krna jarang update crta ke dua aku ini, so aku akhir-akhir ini tengah sibuk² banget hehe, jdi agak susah untuk merangkai kata buat nulis di capt selanjutnya.

Tapi insyaallah aku bakal sempetin lanjutin ko, gak akan aku tinggalkan crta ini bergantung wkwk.

Untuk itu, yang baru baca, silakan mampir lapak sebelah dulu bacanya, biar nyambung.

Dan jangan lupa follow tiktok aku untuk sekedar mampir liat² wkwk, atau bsa share juga post aku.

@roticantiknih_

Terutama jangan jdi siders ges, ttp stay and support me!!

Bismillah, happy reading ❤️

•••

Bel istirahat sekolah sudah berbunyi, kini Hasna bersama teman karibnya tengah bersiap-siap menuju kantin.

“ kuy lah isi perut....” ujar Kiya, sembari mengelus-elus perutnya.

Hasna mengangguk lalu berdiri, “ ayo.”

Kini kedua orang itu berjalan menuju area kantin sekolah, tak banyak siswa-siswi yang berkerumun di setiap lorong untuk sekedar bergosip.

Namun langkahnya terhenti kala ia mendengar suara yang berhasil mengalihkan atensinya.

Hasna mencoba membalikkan badannya dan menatap siapa yang tengah bergosip itu.

“ eh kalian tau gak, kemarin tuh ada siswi yang sekolah di sini, dan di anterin sama cowok ganteng banget.”

“ dan kalian tau gak? Siapa cowok itu? Ah kalian pasti gak asing sama geng motor yang terkenal itu, kalo gak salah nama geng motornya—Arbian. Nah itu nama geng motor nya.”

“ wah serius Sil? ”

Silfi yang tengah bercengkrama itu mengangguk cepat.

kalo gak salah itu yang anterin, ketua geng motor nya deh. Si Arsakya namanya.” jelas si remaja.

Hasna yang mendengar penuturan remaja itu mendekat, bersama dengan Kiya yang hanya mengikuti temannya itu.

“ ngapain Lo sebut-sebut nama Abang gue? ” tanya Hasna dengan nada sedikit menyolot.

Remaja itu menoleh lalu melotot, “ eh Lo kan, siswi yang di anterin sama cowok ganteng itu? ”

Hasna memutar bola matanya yang jengah, “ kalo iya emang kenapa? Masalah buat Lo? ”

Remaja itu mendekat ke arah Hasna, “ gak usah nyolot gitu dong ngomongnya, gue kan cuma tanya biasa-biasa aja.”

“ dih serah gue lah, emang Lo kasih makan gue sampe-sampe suruh gue.”

“ dih Lo ya! ” geramnya remaja tersebut.

Kiya yang melihat aksi temannya yang hendak menantang balik sang pelaku, langsung menggeret lengan Hasna.

“ ihh Kiya, apaan sih. Lepasin gak.”

Takdir Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang