cari calon?

456 39 1
                                    

Arsakya berjalan-jalan di sekitaran pesantren At-Taqwa, hari ini ia tak ikut abba nya ke kantor.

Kaki jenjang Arsakya membawanya ke sebuah taman pesantren, ia akhirnya mendudukkan tubuhnya di kursi taman.

Semilir angin membuatnya ia sedikit tenang, lalu ia memejamkan matanya.

“ Gus! ” panggil seseorang.

Arsakya yang tengah memejamkan matanya seketika membuka lebar-lebar matanya, lalu ia menoleh ke sumber suara.

“ salam dulu lain kali.” tegurnya pada salah satu santrinya.

Santri itu terkekeh, lalu ia izin pada Gus nya untuk ikut duduk.

“ Afwan Gus, emm boleh duduk gak nih? ”

Arsakya mengangguk, lalu ia bergeser sedikit.

“ ada apa Ren? ”

“ oh enggak ada apa-apa Gus, hanya saja tadi saya sedang keliling dan melihat Gus sedang menyendiri, jadi saya samperin.”

Rendi melirik Gus nya, “ Gus Sakya sudah punya calon? ”

Arsakya menatap teman karibnya selama di pesantren, lalu ia menggeleng.

“ jangankan calon, kenal banyak cewek saja tidak Ren...” ucap Gus Sakya sembari tersenyum simpul.

Rendi terkekeh, selama ia menjadi pengajar di pesantren ini, ia memang tak pernah melihat Gus nya tertarik dengan santriwati nya.

“ padahal di pesantren ini banyak santriwati loh Gus, heran deh kenapa belum ada satu pun yang di pilih Gus Sakya.”

Arsakya menghela nafasnya, “ spek saya tidak di pesantren ini Ren.”

Rendi terheran, padahal di pesantren ini banyak sekali yang cantik, paham agama lagi. Tapi entah kenapa Gus nya belum memilih satu pun dari banyaknya santriwati di pesantren ini.

“ cari spek yang bagaimana memang nya Gus? ”

Arsakya menggeleng tidak tahu, yang membuat Rendi menghela nafas berat.

“ cepet cari istri ya Gus, biar gak kesep—”

“ kamu saja cari buat jadiin istri, sok-sokan nasehatin saya. Sendirinya aja belum nikah.”  ucap Arsakya setelahnya berlalu pergi meninggalkan Rendi yang tersenyum hambar.

“ iya juga sih, ya udah cari sekarang deh calon nya.”

•••

Arsakya menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya.

Tak lama, suara ketukan pintu membuat Arsakya segera bangkit dan membukanya.

“ umma...”

Alesa tersenyum tipis memandang wajah anaknya.

“ sedang tidur bang? ”

Arsakya menggeleng, “ sini masuk umma.”

Alesa mengangguk lalu masuk dan duduk di tepi kasur anaknya.

“ sini duduk bang...” pintanya yang di turuti oleh Arsakya.

“ Ada apa umma? ”

“ umur abang Sekarang berapa? ” tanya Alesa sambil memegang bahu Arsakya.

Arsakya menyerngitkan keningnya heran, namun ia tetap menjawab pertanyaan umma-nya.

“ 23... ”

Takdir Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang