khitbah

279 19 4
                                    

Assalamualaikum!

Hai! Jangan lupa follow akun ini+instagram+tiktok.
@roticantiknih

Tekan bintang di bawah!
Spam komen di setiap paragraf!

Jangan jadi siders/ pembaca gelap plis!

Ambil baiknya, buang buruknya.

بسم الله الرحمن الرحيم

" gimana mas? "

Gus Davin mengangguk, " jika itu yang terbaik, mas juga akan dukung."

Alesa menggigit bibir bawahnya, " tapi, masa lalu ustadzah Yuni..."

Gus Davin menatap istrinya, " kamu masih ingat? "

Alesa mengangguk, " walaupun begitu—"

" bukanya kamu sudah memafkan? "

" sudah, tapi kan Ustadzah Yuni itu anak—"

" dia tidak salah, kamu tau kan."

Alesa mengangguk, " walaupun dia tidak salah tapi dia jelas anak di luar nikah mas, apa mungkin seorang Gus menikah dengan—"

" sayang.... ingat ya, jodoh itu sudah takdir Allah, apapun jalannya jika itu memang sudah di takdirkan untuk anak kita, lantas kita bisa apa? Bukanya kita sebagai hamba Allah harus menerima dan menjalankan nya? "

" lagi pun, mas percaya, ustadzah Yuni itu, wanita yang sholehah, dia paham agama, kamu juga tahu kan dia lulusan kairo, dengan itu mas yakin pilihan anak kita tidak salah, bukanya tadi juga kamu sendiri yang menyetujuinya? "

Alesa menatap suaminya lalu mengangguk, " iya mas, maafin Lesa."

Gus Davin tersenyum, lalu memeluk istrinya.

" takdir sudah ada yang menentukan, tidak usah khawatir, soal jodoh, rezeki, bahkan kematian. Kita sebagai hamba nya hanya bisa menjalankan saja apa yang sudah di tentukan oleh Allah."

" mas yakin, takdir Allah tidak seburuk itu."

" terima kasih mas, sudah mengingatkan Lesa."

Gus Davin menjauhkan wajahnya, " apapun demi kebaikan, mas akan terus tuntun kamu, jika kamu salah."

•••

Sedangkan di kamar, seorang pemuda yang berguling-guling di kasurnya merasa uring-uringan.

" ya Allah, apa hamba yakin dengan niat hamba untuk mengkhitbah dia."

Arsakya mengusap wajahnya kasar, " hamba ga tau dengan perasaan ini ya Allah."

" tapi hamba hanya ingin mengkhitbah saja, tanpa ada rasa apapun padanya."

Laki-laki itu memeluk guling, " pusing." Keluhnya memikirkan hal yang baru pertama kali ia pikirkan.

" coba nanti malam sholat istikharah deh." Putusnya lalu membuang guling tersebut.

Laki-laki itu beranjak dari tidurnya, " mending keluar, tenangin pikiran." Ucapnya lalu keluar dari kamarnya.


•••

Di satu sisi, wanita dengan abaya hitam nya kini baru keluar dari ruang pengurus pesantren.

Takdir Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang