Malam ini terdengar cukup berisik karena di luar sedang hujan yang lumayan deras dengan diiringi suara petir.
Azran duduk melamun di meja belajarnya. Memandang ke arah luar. Termenung melihat butiran hujan yang terjatuh dari langit.
Entah apa yang pemuda itu pikirkan. Bahkan ia melewatkan makan malam nya karena terlalu asik memandangi hujan.
Tawa gadis itu terus terngiang ngiang di kepalanya. Entah apa yang terjadi, ini pertama kalinya untuk Azran.
Badai Tuan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersamamu
🎶
Alunan lirik lagu dari Banda Neira mengalun merdu diirngi dengan suara hujan malam ini.
Apa gue punya sedikit harapan?
"Azran mama masuk ya," ucap Naila seraya mendorong pintu kamar Azran dengan bahunya karena tangan nya membawa sebuah nampan.
Azran hanya tersenyum tipis melihat ibunya itu. Dia sangat menyayangi ibunya. Bagi Azran hanya Naila wanita yang paling hebat di dunia ini.
"Kenapa ga ikut makan malem?" tanya Naila sambil mengusap pipi Azran pelan.
Azran tersenyum, "Azran lagi ngerjain tugas ma,"
"Sebanyak apapun tugas kamu, jangan sampe lupa makan sayang. Makan dulu ya, ini udah mama bawain," ucap Naila sambil meletakan nampan yang ia bawa.
"Makasih Ma," balas Azran tersenyum.
Naila membalas senyuman anak sulungnya itu, "Yaudah mama keluar ya. Jangan lupa obatnya diminum,"
Jderr
Senyum Azran menghilang diiringi dengan suara petir yang menggelegar. Bagaimana ia bisa lupa akan hal ini.
Lo mikir apa Azran. Jelas lo ga punya harapan apapun!
***
Di lain tempat seorang gadis manis sedang heboh menceritakan kesan pertamanya di sekolah dengan kedua orang tuanya.
"Kamu nyaman kan sekolah di sana?" tanya Miko, ayah dari Kaneisha.
"Baru sehari yah. Tapi kaya nya aku bakal betah sih sekolah di sana. Orang-orang nya pada asik," jawab Kanes sambil tersenyum lebar.
"Jangan keseringan bolos lagi Nei dan jangan cari masalah di sekolah baru kamu," ujar Nata, Bunda Kanes.
"Iya bunda ku tersayang," jawab Kanes memeluk sang bunda.
***
Kanes merebahkan dirinya di kasur, lalu menghela napas panjang. Ia sangat pusing mendengar ponsel nya yang terus berdering.
Mantan kekasih nya terus menelpon, entah apa yang pria itu ingin kan. Apakah ia ingin melihat pacar barunya itu habis di tangan Kanes atau bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [END]
Teen Fiction"Seandainya gue punya umur yang lebih panjang, masih banyak yang pengen gue lakuin bareng lo Kaneisha." - Nalendra Azran Adhiyaksa. "Seandainya gue punya kesempatan, bakal perbaiki semuanya dan mulai dengan awal yang lebih baik." - Kaneisha Altann...