[55] 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?

124 14 3
                                    

Senyum Azran merekah karena hari ini Azran sudah diperbolehkan untuk sekolah. Walaupun dirinya tidak lagi boleh membawa kendaraan sendiri.

"Gue kangen Kanes," gumam Azran lalu terkekeh kecil.

Azran sudah memberikan kabar pada gadis itu jika dia akan bersekolah hari ini. Niatnya ingin memberi kejutan tapi apalah daya, Azran tidak tega melihat berapa banyak pesan yang Kanes kirim untuknya.

"Kita berangkat?" tanya Agam pelan.

Azran mengangguk, "Ayo,"

"ARGA IKUT!!"

Azran hanya menghela napas kasar, membiarkan adiknya menerobos memasuki mobil lebih dulu.

Mobil Agam melaju dengan kecepatan sedang, suasana nya ramai karena di isi oleh ocehan Arga yang tiada henti.

"Mulut lo ngga cape ngoceh mulu dari tadi?" tanya Azran mulai kesal.

Arga menggeleng pelan, "Ngga, ini tuh senam bibir," ucap Arga seraya memonyongkan bibirnya kearah Azran.

Azran menyentil bibir Arga pelan membuat Arga mengeluh sakit.

"Aw sakit kak!" ucap Arga seraya mengelus bibirnya.

"Ngeri, lo kaya boti,"

***

Inka memperhatikan Kanes yang sedari tadi tidak berhenti menatap pintu kelas. Matanya dengan jelas menangkap binar kebahagiaan di tatapan Kanes.

Tatapannya beralih kearah Kalandra yang sedari tadi tidak bersuara sedikitpun. Kalandra memang dingin, tapi tidak biasanya pemuda itu diam saat Raja mengganggu nya.

"Azran!" teriak Kanes lalu berlari menghampiri Azran yang baru memasuki kelas.

"Aaaa gue kangen banget," ucap Kanes seraya memeluk Azran kencang.

Azran berusaha menahan nyeri di dadanya, tangan Azran bergerak membalas pelukan Kanes, mengelus lembut rambut gadis itu.

Kalandra mengangkat kepalanya, bibir nya mengukir senyum miris saat melihat senyuman yang Azran berikan untuk Kanes.


Kedua remaja itu asik berpelukan sampai-sampai tidak menyadari seorang gadis menatap kearah mereka dengan tatapan mengejek.

"Oh my god jadi ini cowo baru lo?"

Kanes melepaskan pelukan Azran lalu melirik kearah Octella, "Lo ngga perlu tau,"

"Siapa?" tanya Azran menyerngit bingung karena aura permusuhan yang kedua gadis ini keluarkan.

"Oh kenalin, Octella sahabat baik Kanes dari dulu," ucap Octella seraya mengulurkan tangannya.

"Ngga ada sahabat yang nusuk sahabatnya sendiri dari belakang,"

Ucapan Kanes mampu menghentikan tangan Azran yang ingin menyambut uluran tangan itu.

Kanes langsung melangkah menuju bangkunya dan di susul oleh Azran dengan wajah yang masih kebingungan.

Octella tersenyum sinis lalu duduk di samping Kalandra yang terdiam sambil menatap papan tulis.

"Makin hari lo makin mirip mayat hidup," ejek Octella saat melihat wajah pucat Kalandra.

"Peduli setan,"

EPHEMERAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang