Azran menuruni tangga dengan langkah pelan, pemuda itu berjalan menuju ke arah dapur untuk mengambil air minum.
"Siapa yang di dapur? Bukannya Mama ga pulang,"
Azran mempercepat langkahnya, ia penasaran dengan suara berisik yang ada di dapur. Saat berada di pintu masuk, Azran melihat adiknya sedang berkutat dengan kompor, perabotan lain pun berserakan di mana-mana.
"Lo mau bakar dapur?"
Arga terkejut dengan suara Azran, ia segera menjauh dari kompor seraya mengangkat kedua tangannya.
"A-arga laper kak," ucapnya dengan masih mengangkat kedua tangan.
"Gue cuma nanya. Kenapa respon lo kaya orang ketangkep jual sabu-sabu?"
Arga melongo mendengar apa yang Azran katakan.
Njir ternyata kak Azran punya humor juga.
Azran melanjutkan langkah nya menuju kulkas dan mengambil sebotol air. Azran kembali menatap ke arah Arga yang sudah kembali berkutat dengan kompor.
Azran terus memperhatikan gerak-gerik sang adik yang tidak berhenti mengotak-atik kompor.
"Jangan bilang lo ga bisa nyalain kompor?!" tanya Azran sedikit berteriak.
Mata Arga berkedip dengan cepat, "Ya gitu," lirih Arga pelan.
Azran memijat kepalanya pelan, "Ga guna,"
Azran berjalan menghampiri Arga dengan tatapan dingin.
Ctak
"Selesai,"
Arga terkagum-kagum melihat hal itu, padahal cuma perihal menyalakan kompor tapi ia bereaksi seperti Azran sedang melakukan debus.
"Tadi Arga coba kok ga nyala,"
Azran memutar bola matanya malas, "Lo muter nya salah arah bego,"
"Lo mau masak apa?" tanya Azran saat melihat dapur sudah seperti kapal pecah.
"Mie instan, tapi air panas nya abis," jawab Arga pelan.
"Lo berantakin isi dapur cuma buat masak mie?"
Arga tidak menjawab pertanyaan Azran, ia hanya diam sambil membuka bungkusan mie instan.
Azran menghela napas lelah, "Kalo udah selesai panggil gue,"
Arga menyerngit heran, "Buat apa?"
"Ga lucu kalo lo mati karna kompor meledak,"
***
Azran menyandarkan tubuh nya di sofa yang ada di ruang TV, ia meneguk air dengan tergesa-gesa membuat jakun miliknya naik turun seiring dengan tegukan nya.
"Ga berguna. Dia udah gede tapi ga bisa nyalain kompor, dasar manja,"
Azran terus mengganti Chanel Televisi yang ia tonton, dilihat tidak ada yang menarik ia beralih memainkan ponsel nya.
Azran membuka semua sosmed yang ia miliki, ia berhenti di aplikasi berwarna hijau. Melihat-lihat stories yang teman-teman nya bagikan. Salah satunya adalah story Kanes.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [END]
Teen Fiction"Seandainya gue punya umur yang lebih panjang, masih banyak yang pengen gue lakuin bareng lo Kaneisha." - Nalendra Azran Adhiyaksa. "Seandainya gue punya kesempatan, bakal perbaiki semuanya dan mulai dengan awal yang lebih baik." - Kaneisha Altann...