YOUNG PAPA [18+]

Young Papa 05 - Kebelet Skidipapap

VOTE + KOMENNYA JANGAN LUPA DONG, BESTIE 😭👍

Follow yaaaa
ansapeach

***

Tidak seperti hari kemarin, pagi ini Alana sudah berkutat di dapur membantu Bi Asih membuat sarapan. Alana memang belum menguasai berbagai menu masakan. Dia hanya tahu cara memasak air dan merebus mi.

Dua puluh tiga tahun dan masih jomblo itu bukan masalah bagi Alana. Tapi tidak dengan bundanya yang terus meminta agar dia cepat menikah. Katanya usia Alana sudah cukup untuk membina rumah tangga. Di samping itu juga, Dahlia merasa iri saat kumpul arisan dan mendengar cerita teman-temannya yang membanggakan cucu mereka.

Alana yang awalnya tidak peduli sama sekali dengan permintaan Dahlia itu. Pada akhirnya dengan berani dia mengucap nazar kalau dia siap menikah dengan laki-laki pilihan bundanya.

"Bibi salut sama si Neng yang mau belajar masak."

Alana tersenyum malu. "Aku cuma mau jadi istri yang pintar masak, biar suami betah makan di rumah."

"Benar itu, Neng. Bi Asih setuju."

"Oh ya, ngomong-ngomong Bibi udah lama kerja di sini?"

"Bibi ikut kerja sama keluarga Mas Jovan itu sudah sekitar lima belas tahunan. Setelah Mas Jovan pindah rumah, Bibi diminta Bapak buat ikut sama Mas Jovan ke sini," jawab Bi Asih yang menjelaskan kalau dirinya sudah lama bekerja dengan keluarga Jovan.

"Mas Jovan pindah ke rumah ini setelah dia nikah ya, Bi?"

Bi Asih tersenyum. "Bukan setelah nikah, Neng. Tapi setelah bercerai dari mantan istrinya. Baru Mas Jovan pindah ke sini sama Dek Sky."

Alana ber'oh' ria sambil mengangguk-anggukkan kepala. Berarti tidak ada kenangan di rumah ini antara Jovan dan Metty. Entah kenapa, Alana merasa senang mendengarnya.

"Apa dulu juga mantan istrinya suka buatin masakan buat Mas Jovan, Bi?"

"Neng Metty selalu ikut bantu Bibi masak di dapur. Tapi masakannya gak pernah di makan sama Mas Jovan. Bahkan seingat Bibi setelah menikah, Mas Jovan selalu makan di luar."

Alana mengigit bibir bawahnya. Ternyata sikap Jovan sangat keterlaluan pada Metty dulu. Pantas kalau Metty berselingkuh dibelakangnya. Tapi sekarang Alana menjadi khawatir menikah dengan Jovan. Bagaimana kalau sikap childish Jovan masih ada sampai sekarang?

Bi Asih menyentuh pundak Alana. Dia tersenyum hangat seolah mengatakan kalau semua akan baik-baik saja. "Insyaallah Mas Jovan sudah berubah, Neng. Bibi yakin kalo Mas Jovan banyak belajar dari masa lalunya. Sebagai istri, Neng Alana harus percaya dan yakin kalo Mas Jovan bisa menjadi pemimpin yang baik buat Neng."

Alana tersenyum tipis. Ucapan Bi Asih membuat hatinya lebih tenang.

"Kalo gitu aku permisi mau bangunin Mas Jovan sama Sky dulu ya, Bi."

Bi Asih mengangguk. Lalu dia membawa piring berisi ayam kecap ke meja makan.

"Mama," panggil Sky yang baru keluar dari kamarnya sambil membawa roti.