Guys! Maaf baru update setelah sekian purnama. Gak tau kenapa idenya tiba-tiba mentok, huhu...
Dah lah, happy reading!
***
Alana datang dari arah dapur sambil membawa segelas teh hangat. Menghampiri Jovan yang duduk di ruang tamu dengan pandangan kosong. Laki-laki itu masih tidak percaya dengan hasil tes yang menunjukkan kalau Sky bukan darah dagingnya.
"Mas, di minum dulu tehnya mumpung masih anget."
Jovan menghela napas panjang lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia menerima teh hangat dari Alana dan meminumnya sedikit.
"Aku gak percaya sama semua ini, Al," ucap Jovan dengan suara pelan namun masih dapat di dengar baik oleh Alana. "Bagaimana bisa anak yang sejak lahir ada di tangan ku, tiba-tiba dinyatakan kalau dia bukan darah daging ku."
Alana memeluk pinggang Jovan dari samping. Menyandarkan kepalanya di dada bidang laki-laki itu.
Setelah beberapa menit tidak ada obrolan di antara mereka. Tiba-tiba Alana teringat sesuatu. Perempuan itu mendongak menatap wajah sendu suaminya.
"Mas, apa mungkin ada sabotase dibalik hasil tes DNA kemarin? Mungkin Metty meng-,"
"Jaga omongan lo, Alana!" Seseorang menyahut secara tiba-tiba. Membuat perhatian Jovan dan Alana teralihkan dan melihat kedatangan dua orang tamu tak di undang.
"Jangan berpikir yang enggak-enggak. Hasil itu valid! Sky darah daging Mas Eza, bukan Jovan. Dan gue udah kasih tahu sama kalian sebelum tes itu dilakukan. Jadi, terima aja kenyataannya."
Kedua tangan Jovan sudah terkepal kuat mendengar ucapan Metty.
"Sekarang dimana anak gue? Dia harus kembali sama orang tua kandungnya," ucap Eza yang semakin membuat Jovan tersulut emosi.
"Jangan pernah lo ambil anak gue," ucap Jovan dengan menekan setiap katanya.
"Dia bukan anak lo!" seru Metty.
"SKY ANAK GUE, BANGSAT!"
Alana menahan lengan Jovan yang hendak melangkah menghampiri dua manusia di hadapannya.
"Papa!"
Semua mata tertuju pada anak laki-laki yang sedang memegang mobil mainan kesayangannya.
"Hai, Sayang. Sini sama Mama, Nak," ucap Metty dengan lembut, mencoba membujuk Sky agar mau datang kepadanya.
Sky memalingkan pandangannya dari Metty. Dia tidak mengenal perempuan itu dalam hidupnya. Sky hanya tahu kalau perempuan yang dia panggil dengan sebutan 'mama' hanya Alana.
"Mama!" Sky berlari menghampiri Alana.
"Sini, Sayang," sambut Alana dengan haru, lalu membawa tubuh kecil itu ke atas gendongannya.
Metty berdecak kesal. Ia merasa cemburu karena tidak dianggap oleh anak kandungnya sendiri.
"Sky, kemari, Nak.... Sini sama Papa dan Mama," ucap Eza berusaha membujuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG PAPA [18+]
Roman d'amour[18+] Menikah dengan duda beranak satu tidak pernah ada dalam daftar masa depan Alana Agnieszka. Dan dipersunting oleh Jovandra Danandyaska merupakan mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Bagaimana tidak? Hubungan Jovan dan Alana sudah seperti kucing...