Young Papa 08 - Kerikil Kecil

14K 585 7
                                    

FOLLOW DULU PRENNN!
ansapeach

TENGKYUUU UDAH PADA MAMPIR :*

HAPPY READING!

***

"Bahkan sampe sekarang pun gue masih belum dapet jawaban dari pertanyaan, kenapa Bunda pilih Jovan dari sekian banyaknya laki-laki di muka bumi ini?"

"Ya lo tanya lah sama Tante Dahlia."

"Udah, Ras. Tapi setiap kali gue tanya itu, Bunda selalu jawab kalo Jovan yang terbaik."

Laras terdiam sejenak. Saat ini mereka sudah di taman. Tentunya bersama Sky yang kini sudah asyik bermain dengan teman-teman sebayanya.

"Mungkin Tante Dahlia tahu Jovan dari temen-temen arisannya kali. Kan Mama mertua lo juga dari kelas atas. Pasti banyak yang kenal sama beliau."

Alana menghela napas. "Tapi kayaknya gak mungkin deh."

"Gak ada yang gak mungkin. Lo yang tadinya benci setengah mati sama Jovan aja, sekarang malah jadi istri dia. Iya kan?" Laras tersenyum menggoda sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

Alana mendorong pelan wajah Laras. "Gue mau nikah sama Jovan karena nazar ya. Bukan atas kemauan sendiri."

"Halah. Nanti juga bakal klepek-klepek sama si ayang. Percaya deh sama gue."

"Cih! Musyrik percaya sama lo."

Laras tertawa. Bersamaan dengan itu, Sky berlari menghampiri.

"Mama!"

"Kenapa, Sayang?"

"Sky mau beli es krim," pinta bocah laki-laki itu sambil menunjuk ke arah penjual es krim yang berada di pinggir jalan.

Alana menoleh pada Laras. "Bentar ya."

"Okay, Mama," ledek Laras yang dibalas Alana dengan mengangkat jari tengahnya.

Laras tertawa. Melihat Alana menggandeng tangan Sky pergi ke penjual es krim keliling.

"Al, Al, gue berani jamin, belum ada sebulan lo udah jatuh hati sama Jovan. Liat aja nanti."

Saat mendengar berita kalau Jovan dan Alana akan menikah, Laras tertawa puas sampai perutnya terasa sakit. Gadis itu menjadi saksi bagaimana Alana sangat membenci Jovan saat mereka SMA. Dan siapa yang tahu, kalau pada akhirnya takdir menyatukan mereka dalam ikatan suci pernikahan.

"Ini uangnya ya, Pak. Kembaliannya ambil aja."

"Terima kasih ya, Mbak."

Alana tersenyum membalasnya. Kemudian mengajak Sky untuk kembali ke bangku yang mana ada Laras di sana.

"Enak?"

"Enak, Ma. Nanti beli lagi ya buat di rumah."

Alana terkekeh seraya mengusap puncak kepala Sky. "Boleh. Tapi nanti jangan di makan setiap hari. Mama gak mau Sky sakit gara-gara keseringan makan es krim."

"Sky...."

Baik Alana maupun Sky sama-sama menoleh ke sumber suara. Ada seorang perempuan dengan balutan dress simpel berwarna krem, lalu dia berjongkok di hadapan Sky.

Alana memegang pundak Sky. Menatap tidak suka pada perempuan itu.

"Hai, anak Mama."

Metty tersenyum haru hendak menyentuh wajah Sky. Akan tetapi, bocah itu langsung mundur dan memeluk Alana.

YOUNG PAPA [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang