"Sudah sampai! Ayo turun, Sayang." Alana mengajak Sky yang duduk di pangkuannya untuk turun dari mobil. Mereka telah sampai di rumah yang menjadi saksi bisu tumbuh kembang Alana.
Alana berjalan masuk lebih dulu bersama Sky. Sementara di belakang, Jovan tersenyum senang melihat tangan istri dan anaknya yang saling menggenggam. Jovan pikir dia akan kesulitan untuk menyatukan Alana dan Sky. Tapi ternyata mereka mudah sekali berbaur. Alana yang memang menyukai anak kecil, bukan hal yang sulit baginya mengambil hati Sky. Dan sikap lembut Alana membuat Sky nyaman pada mama sambungnya itu.
"Assalamu'alaikum!"
Dahlia tersenyum senang menyambut kedatangan mereka. "Wa'alaikumsalam! Akhirnya kalian sampai juga."
Alana bersalaman lebih dulu, lalu disusul oleh Jovan.
"Ayo salim sama, Oma," ucap Jovan pada Sky.
Sky mengulurkan satu tangannya pada Dahlia. Tentu saja wanita yang tak lagi muda itu menyambutnya dengan senang hati.
"Masyaallah, cucu Oma ganteng banget." Lalu Dahlia mengecup kedua pipi Sky. Wanita yang telah melahirkan dua anak itu sangat senang menerima Sky sebagai cucunya. Tidak peduli walau Sky tidak lahir dari rahim Alana.
"Terima kasih, Oma," jawab Sky sambil tersenyum, membuat Dahlia semakin dibuat gemas pada anak itu.
"Ayah sama Azka dimana, Bun?" Alana bertanya sambil celingukan mencari dua laki-laki penghuni rumah ini.
"Ayah ada di ruang kerjanya. Nanti Bunda panggilkan. Tapi kalo adik kamu lagi keluar ngerjain tugas katanya."
Alana mengangguk. Dia mengajak Jovan dan Sky untuk duduk. Sementara Dahlia pergi untuk memanggil suaminya.
Begitu menyandang status sebagai istri dari Jovandra Danandyaska, Alana langsung diboyong untuk tinggal di rumah laki-laki itu yang telah ditempatinya setelah bercerai dengan Metty. Dan sebagai seorang istri, tentu saja Alana harus ikut kemanapun suami pergi.
"Sky mau bolu cokelat enggak, Sayang?" Alana bertanya lembut pada bocah yang telah menjadi putranya itu.
"Mau, Ma."
Alana langsung mengambil sepotong bolu rasa cokelat yang tersaji di atas meja. "Ini. Kalo kurang bilang ya."
Sky membalasnya dengan anggukan setelah menerima potongan bolu tersebut dari Alana.
Sky yang diperhatikan sama Alana, tapi Jovan yang kesenangan. Tentu saja, melihat putranya diterima dengan baik oleh ibu sambungnya merupakan kebahagiaan bagi Jovan.
"Sky aja nih yang ditawarin bolu cokelatnya?" Jovan sengaja menyindir.
Alana memicingkan mata menatap Jovan. "Manja banget deh. Tinggal langsung ambil aja pake nunggu ditawarin dulu."
Jovan tertawa pelan. Tidak masalah kalau Alana masih bersikap ketus padanya, asal tidak pada putranya, Sky.
Jovan bangun dari posisi duduknya saat melihat kedatangan Dahlia bersama Guntur. Wajah pria itu masih saja menunjukkan kalau dia tidak suka pada Jovan. Meski begitu, saat Jovan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengannya, Guntur tetap menerimanya.
"Sky, ayo salim sama Opa."
Sky mengangguk. Dia pun mengulurkan tangan pada pria tua yang telah menjadi kakek barunya itu.
Tidak ada perubahan dari raut wajah Guntur. Bahkan senyum manis yang Sky pancarkan, tidak membuatnya luluh.
Sejak awal, Guntur tidak suka kalau putri satu-satunya harus menikah dengan Jovan yang berstatus duda beranak satu. Guntur khawatir kalau Jovan tidak akan serius menjalani pernikahan dengan Alana. Mengingat kalau rumah tangganya yang pertama, Jovan lalai sebagai seorang suami. Guntur tidak ingin Alana menjadi korban kedua laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG PAPA [18+]
Storie d'amore[18+] Menikah dengan duda beranak satu tidak pernah ada dalam daftar masa depan Alana Agnieszka. Dan dipersunting oleh Jovandra Danandyaska merupakan mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Bagaimana tidak? Hubungan Jovan dan Alana sudah seperti kucing...