YOUNG PAPA [18+]

Young Papa 18 - Bulan Madu Di Maldives

Maldives

Alana menatap hamparan luas lautan yang terbentang di depan matanya. Setelah sekitar sepuluh jam lebih menempuh perjalanan, akhirnya terbayar sudah dengan keindahan alam yang begitu luar biasa.

Jovan datang mencium pundak Alana dari belakang, kemudian memeluk pinggangnya, ikut menikmati pemandangan laut biru di depannya.

"Kamu suka?"

"Bahkan lebih dari suka," jawab Alana lalu memutar tubuhnya, membalas pelukan Jovan. "Makasih ya, Mas, kamu manjain aku banget. Aku bahagia."

"Kamu bahagia aku bahagia. Jadi untuk membuat kita sama-sama bahagia, aku harus selalu bikin kamu bahagia."

Alana tertawa mendengarnya. "Ribet banget ngomongnya, Om. Jadi kita ini barudak bahagia well, ya?"

Jovan tertawa gemas sambil mencubit pelan pipi Alana. Sementara perempuan itu membalasnya dengan tatapan kagum. Entah kebaikan apa yang sudah Alana lakukan selama ini, sampai semesta begitu baik mengirim laki-laki seperti Jovan ke dalam hidupnya.

"Makan yuk," ajak Jovan.

"Ayo!"

Karena kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Jovan dan Alana makan di restoran dekat villa yang mereka sewa.

"Thank you." Alana tersenyum ramah kepada pelayan restoran yang baru saja mencatat pesannya dengan Jovan.

"Yang, aku ke kamar mandi dulu ya," ucap Jovan yang langsung diangguki oleh Alana.

Sementara itu Alana memilih bermain handphone. Entah sudah berapa banyak foto yang ia kirim kepada sahabatnya. Laras turut bahagia atas hubungan Jovan dan Alana yang semakin membaik. Ia menjadi saksi perjalanan kisah mereka.

"Excuse me."

Alana menoleh menatap seorang laki-laki asing yang sepertinya seumuran dengannya.

"Are you from Asia?"

Alana mengangguk. Lalu laki-laki berwajah bule itu mengulurkan tangannya ke hadapan Alana.

"I'm from Indonesia. And you?"

Alana membalas uluran tangan laki-laki itu yang ia yakini memiliki darah campuran.

"Gue juga dari Indonesia."

"Oh ya? Kebetulan banget," balas laki-laki tersebut yang langsung mengubah bahasa bicaranya.

Alana tersenyum tipis. Kemudian datang seorang pelayan yang mengantarkan pesanan ke mejanya.

"Berdua di sini?"