Suatu pagi, aku dan Neteyam pergi berburu bersama di hutan luar, aku melihat kelangit banyaknya asap yang entah darimana munculnya, "Neteyam! Coba kau lihat ke atas, mengapa banyak asap? Apakah ada terjadi kebakaran?" Aku mengucapkan nya sambil mengejar cepatnya Neteyam yang mengemudi kuda nya, "Ahh, benar banyak sekali asap, ayo kita datangi asal asap itu (name)" jawab Neteyam sambil menoleh ke arah ku. Tanpa berpikir panjang aku langsung mengangguk kepala ku dan bergegas menuju tempat itu.
Tetapi saat sudah mendekati tempat tersebut, Neteyam menyuruh ku bersembunyi dan tidak membuat suara, dan apa yang terjadi? Ya betul, Bangsa langit kembali dan membakar hutan.
Tanpa segan-segan Neteyam menarik ku dan menaikan ku keatas kuda Neteyam, "Kita harus laporkan ini kepada Ayah!"
Ucap Neteyam dengan panik, aku yang tak tau harus berkata-kata apalagi, aku bingung dan pusing takut akan tempat tinggal ku hilang jika bangsa langit itu kembali.Sesampainya kami di desa, Neteyam berlari mencari Ayah nya yaitu Jake, aku mengikuti Neteyam berlari, sesampainya nya aku disana, aku melihat Neteyam terkena marah oleh Ibu nya, aku memang sedikit takut dengan Ibu Neteyam, akhirnya aku kembali ke rumah ku dan bicarakan tentang ini ke orang tua ku, orang tua ku kaget dan langsung memelukku.
Saat malam hari, Ayahku dan Ayah Neteyam merencanakan sesuatu, tetapi aku tak tahu apa yang mereka rencanakan, aku sudah di suruh tidur oleh ibu ku, Keesokan harinya warga desa berkumpul untuk bersiap siap, aku pikir mereka akan perang, ternyata mereka bersiap-siap untuk menghancurkan apa yang bangsa langit dirikan, salah satu nya sebuah kereta.
Aku tau ini dari tetangga ku, lalu aku juga bersiap-siap membawa busur ku, saat aku mendatangi ayah, ayah melarangku untuk ikut, "Kau adalah anak satu satu ku, aku takut ini membahayakan mu (name)" ucap ayah dengan wajah khawatir, "Ayah, aku sudah besar yah! Kalau Neteyam ikut mengapa aku tak boleh, sedangkan umurku dan umurnya sama ayah?!" Jawabku dengan sedikit marah dan kecewa, tetapi ayah tidak mendengarkan ku, dan Neteyam hanya menatapku dari jauh.
Saat mereka berangkat, apakah aku menuruti ayahku? Tentu tidak, aku mengikuti mereka secara diam diam, tetapi aku datang terlambat, semuanya sudah hancur, lalu aku bersembunyi di atas pohon dengan Ikran ku, aku melihat Lo'ak ( adik Neteyam ) dan Neteyam turun dari Ikran lalu mereka mengambil sesuatu dari kepingan kereta yang hancur, lalu entah kenapa tiba-tiba Neteyam tertimpa puing-puing kereta yang besar, tanpa berpikir aku langsung turun dan mengangkat puing-puing tersebut, dan tiba-tiba ayahku membantu ku untuk mengangkat puing-puing tersebut, aku sangat khawatir dengan Neteyam, lalu ayah Neteyam & Lo'ak datang menghampiri kami, dan ayahku menarik ku dan langsung memarahiku "Ayah sudah bilang kau ini tidak usah ikut!" Ucap ayah dengan muka marah, tetapi aku tidak merasa bersalah, aku membiarkan perkataan ayahku dan kembali ke desa dengan Ikran ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Love You, Forever. UPDATE!
FanfictionNeteyam x Reader Aku dan Neteyam memiliki persahabatan yang kuat, kami selalu menolong satu sama lain, saling menyayangi satu sama lain seperti Keluarga, Aku sangat dekat dengan keluarga nya, dan sebaliknya dia juga sangat dekat dengan keluarga ku...